LyodwienNess

Ruangan gelap bawah tanah beserta baunya yang memuakkan khas, menusuk ke indra penciumanku. Membuatku perlahan membuka mata yang disambut dengan baik oleh sang iblis. Sebuah siluet hitam seseorang---yang pastinya adalah laki-laki karena punggung tegapnya yang berbalut tuxedo mahal---- memunggungi tubuhku yang terikat diatas kursi. Ku mencoba melepaskan seluruh ikatan yang sialnya semakin lama semakin kuat mengikatku. "Jangan bodoh. Kau malah akan menyakiti diri sendiri jika kau terus-menerus memberontak seperti itu". Suara bariton yang berat terdengar. Tubuhnya berbalik dan menampakkan setengah dari wajahnya. Ya, wajah itu bertopeng. Bertopeng Masquerade hitam mewah yang disertai seringaiannya yang memukau. "What do you want Bastard!" desisku. Langkahnya semakin lama semakin melebar hingga tak sadar, wajahnya sudah berada disamping telingaku. "I want you. All of you". Dan setelahnya, mataku kembali terpejam. . . . . . Emily Routhwaithe. Seorang gadis berusia 20 tahun yang selalu bersikap sederhana dan juga ceria. Selalu terlihat indah dan juga manis disaat yang bersamaan. Hingga sebuah rahasia yang ia tutup rapat-rapat, terungkap begitu saja karena sebuah pertemuan. Pertemuannya dengan seorang iblis penguasa dunia bawah tanah. Dan semuanya.... Bermula ketika wajahnya bertemu dengan seorang iblis yang tak lain, Christian Dev Houghton.

Nafasku dan nafasnya saling berburu dan tersenggal-senggal. Menyadari hal itu, kami perlahan mengatur nafas dengan teratur. Menghirup pelan dan menghembus. Hingga tiba-tiba saja tangannya mencoba terangkat terukur ke arahku. Tangannya yang ringkih bergetar, mencoba menggapai tanganku. Bahkan orang buta pun tau sepertinya makhluk di hadapanku ini sudah kehabisan tenaga. Tanpa pikir panjang, ku terburu-buru mendekat ke arahnya. Menggenggam erat tangannya dan mencoba merangkul tubuh keringnya. Mata hitamnya menoleh ke arahku. Dengan mulut yang beberapa kali terbuka terkatup. Seperti mencoba untuk berbicara kepadaku. Hingga suara bisikan dan desisan terdengar masuk ke telingaku. “Ap-apa?... Coba kau katakan sekali lagi” ucapku sambil mencoba memeluknya. Tidak terlalu erat karena aku takut dia makin merasa kesakitan. “W-warm... Hughss... S’cold”. Mataku membelalak. Tanpa pikir panjang, ku bawa dia masuk kedalam rumahku. Ku hangatkan tubuhnya dan membiarkannya tertidur di dalam rumahku. Tanpa memikirkan apapun sampai-sampai tidak sadar, jika sebuah badai datang menerjang di kejauhan. Alona Flynn, seorang gadis berumur 26 tahun yang tinggal seorang diri didunia yang kejam ini. Sejak ia lahir ke dunia ini, dia memang sendirian. Bahkan orang tuanya meninggalkannya begitu saja. Hanya dirinya dan bayangannya yang selalu setia menemani. Hingga sebuah keajaiban terjadi. Sebuah benda tiba-tiba jatuh dari langit. Di hadapannya dengan membawa seorang makhluk yang mungkin keberadaannya masih diragukan. Awalnya dia memang terkejut saat melihatnya. Tapi dia yakin, bahwa di hadapannya.... Adalah jawaban dari semua yang dialaminya. Jawaban dari kesendiriannya. Tanpa memperdulikan, nyawanya yang juga sama terancamnya.