Satu antologi kuno yang terlahir dari aksara-aksara tercecer. Berisi banyak kisah, adapun itu sebatas pengalaman, perjalanan cinta, merasakan kehilangan, di tampar kecewa, di rundung benci, juga berbagai pergulatan hati dan pikiran lainnya, semua terpapar dengan kompleks. Sebuah ketersengajaan jika diberi bentuk yang pragmatis dengan tujuan membebaskan pembaca menafsirkannya dengan hebat.
Arkais yang selama ini selalu mengarah kepada hal-hal yang kuno saja, kini hadir dengan pengertian yang baru. Menikmati metafora, alegori ataupun personifikasi bak merasakan angin pantai sembari mengunyah biskuit dan menyeruput kopi hitam. Benar-benar jauh dari istilah kuno, lampau juga usang. Dan sekarang, berilah sedikit waktu pada aksara-aksara yang tak lagi kuno ini untuk mengisi ruang imajimu, dan esok simpanlah ia sebagai peganganmu.