Peluru yang dapat membuat seseorang menjadi batu, belati yang dapat mengoyak tank, dan zirah yang tahan nuklir. semua itu bukan mustahil bagi pasukan penjaga perdamaian dunia, Supernova.


Negara aproud tempat dilahirkan dan dibesarkannya tentara elit supernova kini mereka terpaksa mengotori julukan "tidak terkalahkan" mereka karena sekarang tiga kota di aproud berhasil ditaklukan. kini tentara supernova harus berjuang untuk merebutnya kembali, mereka akan berjuang untuk kebebasan dengan rasa malu.

Kai dan party kembali ke kota ketika matahari hampir tenggelam. dalam perjalanan pulang party kai tidak melihat party pinky-pinky tapi party kai sempat bertemu dengan party lain ketika mereka pulang.

Kembali ke kota kali ini kai tidak berpencar dengan carnage dan sword master dia mengikuti mereka menjual loot. kai mulai merasa bosan menunggu di penginapan selalu jadia dia ikut party sambil berjalan-jalan.

Kota harpen menjelang malam hari masih terlihat ramai tapi dari orang-orang yang terlihat kebanyakannya adalah player. dan terkadang kau juga bisa melihat player baru di pintu gerbang. kau bisa mengetahui player baru hanya dengan partikel cahaya merah yang akan muncul ketika player respawn di gerbang.

Berbeda dengan fantasy, game WoW adalah game vr yang di rekomendasikan oleh setiap pemimpin di dunia, mereka menganjurkan untuk bermain WoW ketika kau punya waktu luang. rekomendasi tersebut memberikan dampak besar kepada orang-orang, dan sekarang pemain yang memasuki WoW sudah mulai mencapai miliaran lebih dan itu masih meningkat seiring berjalannya waktu. 

Jika fantasy adalah game maka WoW lebih dari itu. tersimpan sebuah rahasia besar dalam game WoW yang membuat para pemimpin merekomendasikannya kepada orang-orang di dunia. 

Berkat rekomendasi tersebut game WoW sekarang telah mencapai puncaknya dari sebuah game dan di masa depan mungkin WoW akan menjadi dunia lain bagi manusia yang hidup di bumi.

Kai dan party menjual loot mereka ke tempat biasa dan setelah mereka selesai, mereka berjalan menuju pusat kota harpen. pusat kota terlihat lebih indah di malam hari, tempat itu juga lebih terang daripada jalan-jalan menuju keluar gerbang. terlebih lagi terdapat 4 tiang lampu yang mengelilingi lingkaran air mancur membuat tempat itu menjadi sangat terang dan terlihat indah di malam hari.

Party kai sampai di pusat kota mereka berjalan-jalan mengitari lingkaran sambil melihat-lihat toko di sekitar. ketika kai sampai di kota dia hanya melihat nama-nama toko tapi tidak pernah memasukinya. menggunakan kesempatan kali ini kai memasuki beberapa toko untuk melihat barang-barang apa saja yang di jual. kai juga punya cukup uang karena dia tak menggunakan uangnya untuk keperluan lain, selain untuk uang penginapan, persedian dan perbaikan senjata.

Toko-toko di sekitar pusat terlihat cukup megah dari dalam dan luar. karena toko-toko ini berada di sekitaran pusat kota, beberapa toko ini milik bangsawan dan juga saudagar kaya dari kota harpen.

Toko-toko di sekitar pusat kota menjual berbagai macam barang. kai memasuki toko satu persatu dari mulai toko barang antik, pakaian, toko jam, dan toko-toko lainya. namun ada beberapa toko juga yang kai tidak masuki seperti toko perhiasan, dan toko-toko yang menjual barang mewah lainnya kepada bangsawan.

Dan dari semua toko yang kai masuki dia tertarik dengan satu toko yaitu toko unique. seperti namanya toko ini menjual barang-barang yang unik seperti alat permainan, cane stick, dan alat lainnya. tapi yang membuat kai tertarik adalah toko tersebut menjual rokok. berbeda dengan rokok yang biasa di jual sekarang, rokok tersebut di jual dengan hanya memberi tembakau dan daunnya saja. jadi para pembeli harus membungkus sendiri sebelum menggunakannya. dan tidak hanya itu toko tersebut juga menjual cerutu tapi berbeda dengan cerutu di jaman modern, cerutu yang dijual memiliki bentuk yang lebih kasar dan gulungannya juga cukup kecil.

Meskipun begitu kai sangat senang melihat barang tersebut. dia hampir tertawa dan memeluk carnage dan sword master saat melihatnya. namun saat kai bertanya harganya dia merasa seperti ingin membunuh pemilik toko tersebut.

Tembakau dan daun di jual dengan harga satu perak sedangkan cerutu di jual dengan harga lima perak. kai merasa dia akan benar-benar bangkrut jika merokok dalam game. tapi wajar saja harganya begitu karena di masa yang di penuhi dengan monster, rakyat biasa hanya mencoba untuk bertahan hidup sedangkan para bangsawan mencoba untuk menikmati hidup dengan uang mereka. karena itu merokok hanyalah barang mewah untuk para bangsawan saja.

Setelah berpikir cukup lama, kai pun akhirnya memutuskan untuk membeli satu. dia tidak mengambil cerutu karena tidak punya uang untuk itu. kai juga membeli korek api, jika tidak dia tidak akan bisa menyalakan rokoknya nanti.

Saat kai membeli korek api, dia pun melihat bentuk korek api dan saat itulah kai merasa frustasi. korek api yang di maksud adalah sebuah kotak berukuran sedang dengan panjang 140mm dan lebar 60mm. di dalamnya terdapat sebuah baja berbentuk C dengan kedua ujungnya saling merapat membentuk ].

Selain dari baja terdapat batu api atau biasa di sebut flintstone, arang kain yang mudah terbakar dan beberapa serat dari tumbuhan rami. yang membuat kai frustasi adalah dia tidak tahu cara menggunakannya, dan jika pun dia tahu prosesnya pasti akan merepotkan.

Kai diam menatap benda yang di sebut korek api tersebut, lalu dia akhirnya memutuskan untuk membelinya dan meminta pemilik toko mengajarkannya cara menggunakan korek api.

Setelah membeli kedua barang tersebut, kai pun keluar dari toko dengan wajah frustasi. wajah bahagianya ketika bertemu rokok telah hilang entah kemana. keluar dari toko kai lansung berjalan menuju penginapan tanpa berbicara sepatah kata. dia telah kehilangan hasrat untuk berjalan-jalan setelah membeli barang-barang tersebut.

Sword master dan carnage yang selama ini bersama dengan kai hanya diam melihat dirinya. bahkan carnage sempat tertawa kecil ketika melihat wajah frustasi kai. sword master tidak membeli apa-apa selama berjalan-jalan, karena dia terlalu miskin untuk sekarang dan dia juga masih punya hutang belum lunas kepada kai dan carnage. sedangkan carnage, dia membeli beberapa makanan ringan tapi dia tidak membeli rokok karena itu tidak berguna untuknya dan selain makanan ringan carnage juga membeli korek api. menurutnya itu akan berguna untuk berjaga-jaga dalam keadaan darurat.

Kembali ke penginapan kai duduk dan makan malam bersama dan berpisah setelah makan malam, mereka tidak mengobrol sampai larut malam ini.

Esok harinya kai dan party kembali ke hutan, dalam perjalanan mereka juga tidak bertemu dengan party pinky. sepertinya party pinky mengambil rute lain dalam perjalanan mereka.

Saat sore menjelang party kai kembali lagi kekota dengan exp yang hampir penuh. berburu satu hari lagi dan party kai akan naik level 9. dan tepat sekali, keesokan harinya party kai naik level 9.

DING !!!

Sistem: Anda telah naik level.

Berdiri dekat mayat serigala kain dan party menatap layar mereka masing-masing.
" Huf.. susahnya levelling" gerutu sword master.
" Ya begitulah game rpg, ada bagian bagusnya dan buruknya. dan ini masih levelling belum lagi jika kita harus farming material, itu akan terasa lebih buruk" ujar carnage.

Sword master hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan carnage. selama berkumpul dengan kai dan carnage dia sudah lebih mengerti dengan istilah dan hal-hal lainya dalam game. sword master sekarang merasa cukup beruntung bisa bertemu kai dan carnage, dia bisa belajar banyak hal dari mereka.

Mengatur poin stats kai dan party pun kembali melanjutkan mencari serigala. karena hari masih belum terlalu sore mereka bisa memburu dua atau tiga kelompok serigala lagi sebelum mengakhiri perburuan hari ini.

Malam pun tiba menghampiri kota harpen dan benua malaka. kai duduk di meja makan bundar di dalam penginapan apple tree. dia tidak mengikuti carnage dan sword master malam ini. kai ingin bersantai sambil menunggu mereka.

Membuka inventory kai mengambil rokok miliknya. Karena keadaan kai jarang merokok di hutan dan memutuskan untuk lebih menikmatinya di penginapan. saat ini di penginapan yang mulai merokok bukan hanya kai saja, ada beberapa orang yang mulai membeli rokok di toko unique.

Para player awalnya tidak tahu rokok tapi karena kai mengeluarkannya semalam mereka jadi tahu. player yang suka merokok di dunia nyata datang kepada kai dan bertanya dimana dia membelinya. kai pada awalnya ingin memonopoli rokok tersebut tapi karena harganya yang mahal dan tak punya skill yang bisa menghilang dari pandangan player, kai pun memutuskan untuk mengatakan tempatnya kepada player.

Harga rokok yang terbilang cukup mahal untuk saat ini bagi player tak bisa di monopolikan oleh kai karena dananya yang terbatas, dan jika kai punya dana sesorang pasti akan mengikutinya ketika membeli rokok tersebut.

Bahkan jika kai menyuruh sword master atau carnage hasilnya juga sama karena itu kai memutuskan untuk mengatakan tempatnya kepada player lain. meskipun begitu tidak banyak yang membeli rokok karena harganya yang terlalu mahal untuk player saat ini. hanya orang-orang yang punya cukup uang yang bisa membelinya.

Di WoW para player tak bisa menukar uang dunia nyata dengan koin dalam game tapi sebaliknya bisa. para player yang ingin membeli koin harus membeli secara manual dengan penjualnya. tapi untuk saat ini hanya player yang bekerja sebagai gold farming lah yang akan menjual koin mereka sedangkan yang lainnya tidak akan menjual koin mereka. dan harga koin juga masih belum stabil untuk saat ini jadi masih banyak yang tidak menjual koin mereka bahkan gold farming pun sama.

Kai mengambil rokok yang sudah di balut olehnya semalaman lalu mengeluarkan korek api ribet dan membakarnya lalu 'Puff' semburan asap pun keluar dari mulut kai. dengan mata terpejam kai menikmati rokoknya di iringi dengan apple wine.

Jika kamu ingin darah maka darah yang ku berikan !

Jika kamu ingin perang maka perang yang akan ku berikan !

Jika kamu ingin tahta maka tahta yang akan ku berikan !

BERGABUNGLAH DENGAN KU DI DUNIA YANG PENUH DENGAN KEGILAAN INI !!!

-----------------------------------

Game vr pertama kali keluar telah sukses mendunia tapi meskipun begitu game vr pertama telah habis di makan waktu.

Kali ini game vr kedua telah keluar dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dari game vr pertama.

Kai seorang pemuda yang hidup dalam kesepian karena di tinggal mati oleh orang tua masuk dalam dunia vr pertama untuk menghilangkan rasa sepi dan iti menjadikannya pemain terkenal.

Kini game vr kedua telah keluar kai pun telah siap untuk memasukinya karena baginya dunia game adalah tempat untuk melepaskan perasaannya.

Signura sedang membersihkan Toko Game milik Paman Budiman.

"Trinnkkcc!!"

Ada pelanggan yang masuk ke dalam Toko Game.

"Nona!!!"

"Aku beli barang bekas ini!!!!", tunjuk jari tangan pelanggan yang mengarah Box System Bekas yang dipajang.

"Oh, Tidddaaakkk!!!!"

Teriak Signura sembari melepas sapu pembersih.

"Signura!!!!

"Sig...nura!!!", panggil adiknya yang tidur di sampingnya.

Signura terbangun.

Ternyata hanya mimpi buruk.

"Tak apa-apa?!!!", ucap Signura

Adiknya tertidur lagi.

Jam 3 Subuh yang dimana matahari belum terbit.

Signura memilih menyalakan TV sembari minuman hangat di meja.

Dengan mata yang terbuka.

"Praaakk!!!"

Suara tamparan pada diri sendiri.

"Tak boleh tidur nih!!!"

"Aku harus mampir ke Toko Paman!!! "

"Pagi-pagi banget Jam 6 Pagi !!!", pikir Signura yang gelisah.

Tak terasa Matahari bersinar menyinari jendela rumah Signura.

Signura tergesa-gesa membuat masakan pagi, mandi shower, dan berpakaian sekolah.

Beberapa puluhan menit berlalu.

Signura menunggu Bus di Halte.

Menanti kedatangan Bus sembari menghentakkan kaki berkali-kali.

"Cuuennkkk!!!"

Suara Bus tiba di Halte yang membawa Signura ketempat lokasi Toko Game milik Pamannya.

Bus pun sampai tujuan dan berhenti di Halte lainnya.

"Siiip!!!!"

Signura mengambil gaya lari profesional.

"Wuuiisskkk!!!"

Berlari kencang-sekencang.


"Pooookkk!!"

Tangan Signura menyentuh kaca pajangan.

"Syukurlah!!!!"

"Masih ada barangnya!!!?", senang Signura yang ngos-ngos nafasnya.

Tetapi.

Signura terkejut melihat wajah-wajah pejalan kaki yang tertawa padanya.

"Ada apa ya?!"

"Apa ada yang aneh!!!", pikir Signura

Signura tak peduli.

"Aku harus pergi ke rumah Fania!!!"

"Dia pasti belum berangkat sekolah!!!", ucap Signura yang segera mencari Halte Bus.

Beberapa menit kemudian lagi.

"Mama!!!!"

"Papaa!!!"

"Aku berangkat ya!!!", sapa Fania yang hendak ke sekolah.

Pintu pun dibuka.

"Alamaaaakkk!!!!!"

Kaget Fania melihat wajah panda.

"Signura!???"

"Mengapa kamu disini??!"

"Weh, Kantung matamu terlihat banget!!!!"

Signura masih memandangi Fania dengan pikiran kosong.

"Assstttaaaggggaaa!!!"

Sekali lagi Fania terkejut.

"Signuraaa!!!"

"Celana sekolah kamu celana piyama tidur!!!!", ucap Fania

Signura pun terkejut.

Akhirnya sadar mengapa pejalan kaki menertawai dia.

"Masuk dulu!!!"

"Ukuran celana kita sama!!?", ajak Fania sembari menarik tangan Signura.

"Tunnggguu!!!"

"Nanti bareng ke tempat Toko Game ya!!!", pinta Signura.

"Tidak!!", balas Fania

Seorang gadis bermain dan menjadi Ratu di dalam Game Avatar Online. Dapatkan Gadis ini menaklukkan 1.000 Pemain Clash of Kings ? Game yang menghasilkan uang nyata.

Hari ini adalah hari yang sangat cerah, seperti biasanya aku belajar di salah satu Universitas yang ada di wilayah Bandung. Hari ini adalah hari perilisan game Lost Crystall, game bergenre VRMMORPG pertama di dunia. Aku berencana membelinya saat pulang nanti, dan aku berharap semoga ada stok yang tersisa sampai saat itu.

Tidak terasa hari sudah berlalu, aku pun langsung bergegas untuk pergi ke toko game bersama dengan temanku yang bernama Rai dan Nathan. "Iqbal, kamu tidak melupakan rencana kita hari ini kan?" Tanya Nathan kepadaku. Aku tidak membalas perkataannya, karena itu adalah pertanyaan yang tidak berguna. Kalau aku lupa, aku tidak akan pulang bersama Rai dan Nathan.
Kami bertiga pun sampai di toko game, kami tidak bisa masuk ke dalam toko tersebut. Antrian nya panjang sekali, sampai-sampai kami bertiga harus mengantre di luar toko. Sekarang aku hanya mengharapkan ada stok tersisa untuk kami.

Setelah 2 jam menunggu, akhirnya aku bisa membeli game Lost Crystall. Ternyata harganya jauh dari yang aku bayangkan sebelumnya, game itu sangat mahal untukku. Aku diberi uang bulanan oleh orang tuaku sebanyak Rp.750.000 per bulan, ditambah dengan hasil kerja sampingan ku yang gajinya Rp.900.000 per bulan. Dan harga game ini sebesar Rp.1.250.000, ini seperti perampokan. Tapi aku sudah lama mengantre, dan aku sangat menginginkan game ini. Jadi aku tetap membelinya.

Kami bertiga langsung pulang ke kost-an, dan registrasi akun game tersebut. Ternyata kami tidak perlu registrasi, karena game tersebut otomatis mendeteksi data diri disaat kami membeli VR Engine. Waktu pembelian VR Engine tubuh kami di scan, supaya penampilan dalam game terlihat mirip dengan penampilan di dunia nyata.



Kami bertiga menjelajahi dunia virtual ini, ada lebih dari 100 juta pemain di seluruh dunia. Tapi di dunia virtual ini kami tidak perlu mengkhawatirkan tentang penggunaan bahasa. Karena di dunia virtual ini terdapat sistem menterjemah kan otomatis perkataan seseorang. Memang di Tahun 2024 ini dunia sudah sangat maju.
Kami berburu babi hutan yang berkeliaran di pusat kota. Kami membunuhnya karena mereka sangat mengganggu pemandangan di kota ini. Tentu saja tujuannya bukan hanya itu, kami bertiga membunuh babi hutan untuk menaikkan level kami. Karena kami ingin menjadi yang nomor satu di game ini.

Hari ini sudah sangat malam, aku dan teman-temanku memutuskan untuk keluar dari game. Tapi Nathan mengajak ku untuk membeli makanan dulu di restoran yang ada di kota ini. Aku tidak bisa menolaknya, karena aku penasaran dengan rasa makanan yang ada di dunia virtual.
Saat kami sedang makan di restoran, tiba-tiba kami mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang tidak disebutkan namanya. Isi pesannya seperti berikut:

"Selamat datang pejuang di dunia virtual ini, kami menyambut kalian dengan senang hati. Kami memiliki fitur baru yang tidak disebutkan saat kamu membaca panduan game ini. Yaitu fitur DoA, atau kepanjangan nya Dead or Alive. Jika kalian ingin keluar dari game ini, sayang sekali kalian tidak akan bisa keluar. Jika kalian mati di dunia ini dalam waktu 72 jam kalian akan mati di dunia nyata. Jadi berhati-hatilah. Jika kamu ingin keluar dari game ini, kamu harus menemukan 'Lost Crystall' yang merupakan tujuan utama dari game ini. Jika kalian tidak bisa menemukannya, mustahil untuk bisa keluar dari game ini."

Setelah membaca pesan tersebut, awalnya aku mengira itu pasti hanya lelucon yang dibuat oleh pemain yang iseng. Tapi setelah aku mencoba log out, ternyata benar aku tidak bisa log out dari game ini. Aku melirik kearah Nathan, keringat muncul di dahinya. Aku mengira Nathan pun menerima pesan ini. 

Kami pun bergegas keluar dari restoran ini. Saat kami membuka pintu, kami terdorong oleh kerumunan orang yang berlarian. Kami bertiga terpisah, sialnya aku karena aku belum menambahkan mereka bertiga ke daftar temanku. Aku mencoba keluar dari kerumunan orang.

Aku berhasil keluar dari kerumunan orang, tapi aku terpisah dengan kedua temanku. Aku tidak boleh bersedih hati menerima keadaan ini, memang keadaan ini seperti keadaan tokoh utama di salah satu film yang aku tonton. Tapi, untuk sekarang aku ingin menjadi sang tokoh utama di dalam game ini. Aku akan menemukan Lost Crystall, dan membebaskan semua pemain di game ini.

Tahun 2024 manusia berhasil menciptakan game engine yang bernama Exagear Engine. Game pertama dari engine ini adalah Lost Crystall bergenre VRMMORPG. Pemain akan memasuki dunia virtual.

Namun mereka terkejut saat mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang tidak diketahui namanya. Mereka terjebak di dalam dunia virtual yang sudah mereka impikan selama ini.

Dalam mode online di game GTA 5, para pemain mendapatkan uang dan naik level dari berbagai misi dan 'pekerjaan'.
Yap, karakter dalam GTA 5 ada levelnya. Biasanya, para pemain dengan level yang lebih tinggi dapat memiliki lebih banyak uang, hak istimewa yang lebih bagus, dan mendapatkan lebih banyak senjata. Namun permainan versi Sistem tidak memungkinkan para pemain untuk memiliki beberapa akun.
Tugasnya bisa berupa pekerjaan dasar yang dibuat oleh game, atau 'pekerjaan' yang dibuat oleh pemain itu sendiri.
Sementara itu, Bos Fang sedang melakukan salah satu 'pekerjaan', yakni balap mobil.
Ia bisa mencapai garis finish dengan cepat, dan berada di depan pria kulit hitam. Karena ia telah bertaruh dengan pria kulit hitam sebelum balapan, ia pun mendapatkan lebih dari 1000 dolar dan lebih dari 1000 poin exp. Hal tersebut membuatnya bisa langsung naik ke level 2 dengan cepat.
Di waktu yang bersamaan, kekuatan kultivasi Bos Fang juga meningkat. Meskipun prosesnya lebih lambat daripada memainkan game The Legend of Mir 2.
"Kenapa kamu bisa naik level seperti itu?" Ruan Ning tampak terkejut saat melihat Fang Qi tak perlu leveling, yang mengharuskan membunuh monster seperti di game The Legend of Mir 2 untuk naik level.
"Kamu juga bisa naik level dengan membunuh polisi." Ujar Bos Fang, "Jika kamu tidak takut terbunuh oleh mereka."
"..." Ruang Ning tampak terdiam, ia teringat adegan di mana ada banyak mobil polisi yang mengelilinginya setelah membunuh orang dalam kecelakaan mobil waktu itu. Mengingatnya membuatnya merasa ketakutan. Lalu ia pun bertanya, "Aku tidak tahu cara mengemudi, jadi apa yang harus ku lakukan?"
Tak hanya Ruang Ning, orang lain pun memiliki masalah yang sama.
"Tentu saja harus bermain offline." Bos Fang terlihat memutar bola matanya lalu menambahkan, "Semua karakter yang kamu kendalikan sudah tahu caranya mengendarai mobil."
"Tidak mungkin!" Liu Ningyun tidak setuju, "Ku rasa aku bisa menemukan cara lainnya, lagi pula kita tidak bisa mati dalam game, jadi kita bisa melatih keterampilan mengemudi kita."
"Bos, apa yang kamu lakukan?!" Ruan Ning tiba-tiba berteriak kaget saat melihat Bos Fang menghentikan mobilnya di sebuah toko.
Lalu Fang Qi melompat dan berjalan masuk, kemudian mengarahkan pistol ke karyawan toko.
Setelah itu, pemilik toko terlihat mengambil uang dari mesin kasir dengan ketakutan.
"???" Semua orang yang menonton permainan tersebut dari belakang pun terlihat saling bertukar pandang.
"Aku merampok dari orang kaya untuk membantu orang miskin." Ujar Bos Fang dengan santai, "Ada banyak orang kaya tak punya hati di kota ini, jadi aku harus mengambil kesempatan untuk merampok mereka, lalu memberikannya ke orang miskin."
"Apakah pemilik toko ini adalah orang kaya yang tidak berhati?" Guru Spiritual Xichi melihat ke arah layar dengan bingung, ia merasa ada yang tidak beres.
"Bos, kenapa kamu menggunakan topeng?"
Bos Fang terlihat menaruh sejumlah uang dari sakunya, lalu berjalan keluar pintu dengan membawa tas berisi uang, kemudian kembali naik ke mobil.
Lalu mereka melihat Bos Fang memasukkan uang itu ke rekeningnya sendiri.
Meskipun mereka tidak tahu tentang bank, tapi ada bisnis serupa di dunia mereka, di mana mereka dapat menyimpan uang.
"Bos, bukannya kau bilang merampok untuk membantu orang miskin?" Liu Ningyun segera menyadari ada yang tidak beres.
Bos Fang kemudian menjelaskan, "Aku hanya punya beberapa ribu dolar, bukankah aku juga miskin? Apa kamu melihat ada orang miskin di sepanjang perjalananku tadi?"
Semua orang pun terdiam.
Mereka tak bisa membantahnya!
Kemudian mereka menyadari kalau Bos Fang naik level lagi.
"Bos!" Liu Ningyun merasa ada hal yang buruk, "Apakah game ini menyuruh kita untuk merampok supaya naik level?"
"Tentu saja tidak." Ujar Fang Qi, "Orang dapat menjalani kehidupan lain di dunia ini. Kamu dapat memilih untuk menjadi orang baik atau tidak, dan kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan. Semuanya terserah padamu, kamu bisa memilih."
"Bahkan jika kamu orang yang sangat dermawan di dunia nyata, kamu dapat mencoba untuk menjadi orang yang sangat jahat dan menjalani kehidupan yang berbeda." Fang Qi menjelaskan, "Saat game berakhir, kamu akan tetap menjadi dirimu di dunia nyata. Dunia dan semua yang ada di dalam game hanya seperti mimpi."
"Kalian tidak akan mendapatkan keuntungan apapun jika memainkan karakter orang baik, dan tidak akan dihukum meski melakukan kejahatan." Ning Bi menatap layar lalu menambahkan, "Aku terkejut saat mengetahui bahwa game Grand Theft Auto 5 adalah game yang seperti itu."
"Apa itu artinya aku bisa melakukan apapun sesukaku di dalam game?" Iblis hitam tampak bersemangat untuk mencoba memainkannya.
"Selama kamu tidak takut terbunuh," ujar Bos Fang dengan serius.
Fang Qi baru saja mencoba gamenya dan menyadari kalau GTA versi realitas virtual jauh lebih sulit daripada aslinya. Meskipun tingkat kesulitan gamenya tidak meningkat secara langsung, tapi semuanya tampak realistis dan lebih banyak tantangannya.
Dalam game versi aslinya, para pemain bisa berlari lebih cepat dengan sniper rifle dan senjata lainnya.
Tapi dalam versi VR, para pemain tidak memiliki item penyimpanan spasial, jadi harus membawa senjata dan amunisi, yang akan menyebabkan banyak masalah.
Perubahan lainnya adalah, vitalitas para pemain dalam game versi buatan ulang lebih lemah daripada versi aslinya. Dalam mode VR, para pemain akan langsung mati setelah dadanya tertembak.
Selain itu, para pejalan kaki dalam versi remake ini memiliki kecerdasan layaknya manusia normal, dan keseluruhan dunia game terlihat sangat mirip dengan dunia modern yang sebenarnya. Dan itu artinya pemain akan menghadapi kesulitan yang lebih tinggi daripada versi aslinya.
Namun para pemain dapat merasakan pengalaman kota di dunia modern dalam versi game remake, sementara versi aslinya menyediakan sejumlah pilihan yang terbatas untuk pemainnya.
Dalam game ini, para pemain akan hidup seperti orang modern!
Bos Fang lalu mengemudi kembali ke tempat asal saat game dimulai, "Jika kalian tertarik, kalian bisa balapan dengan pemain lain dan melakukan pekerjaan lain. Lagi pula, metode menghasilkan uang dalam tutorial untuk pemula bisa dibilang cukup mudah dipahami. Tentu saja, jika kalian tidak melakukan hal lainnya, aku khawatir kalian tidak dapat melanjutkan game ini, karena misinya jauh lebih sulit."
"Aku masih tidak ingin memainkan mode offline…" Liu Ningyun terlihat mengerutkan keningnya.
"Kamu terlalu memikirkan banyak hal!" Ujar Ning Bi, "Mendapatkan kesempatan untuk merasakan kehidupan orang lain adalah suatu kesempatan yang bagus."
"Kultivator seperti kalian ini terlalu banyak pikiran." Ujar Iblis Hitam yang kemudian terkekeh, "Aku tertarik untuk memainkan game itu."
"Err…" Bos Fang terlihat agak canggung, "Ayolah, ini kan hanya game, tak perlu diperebutkan!"
Beberapa orang awalnya ragu, kini akhirnya main game juga.
Karena mereka masih belum terbiasa dengan game itu, mereka pun mulai dengan mode offline. Tapi di Kota Jiuhua, orang-orang memberikan respon berbeda mengenai game tersebut.
Song Qingfeng: [Bos, senjata di toko ini mahal sekali. Bagaimana kita bisa mendapatkan uang?] 
Song Qingfeng dan lainnya mengirimkan pesan.
Li Haoran: [Ada begitu banyak senjata baru di game ini.] 
Li Haoran: [Bos, beritahu aku caranya mendapatkan uang dengan cepat.]
Su Tianji: [Bos, aku mau membeli senjata! Cepat beritahu aku cara untuk mendapatkan uang!]
Fang Qi: [Kalian semua bisa menggunakan senjata ya?]
Kemudian orang-orang pun mulai mengirimkan balasan.
[Tentu saja! Kami sudah memainkan game Counter Strike dan Resident dalam waktu yang lama.]
Fang Qi: [Ayo, kita lakukan beberapa misi dan sopir tua ini akan mengajak kalian untuk merampok orang kaya demi membantu orang miskin.]


Bagaimana rasanya jika kamu tiba-tiba mendapatkan sebuah sistem untuk membuka sebuah warnet game dengan teknologi VR? Game yang bisa dimainkan hanya ada satu, berupa game lama yang dibuat ulang dalam versi VR yang benar-benar terlihat begitu nyata. Fang Qi terbangun dan tiba-tiba mendengar sebuah suara di kepalanya. Suara itu menyebut dirinya dengan Sistem Hitam dan memberi Fang Qi sebuah misi untuk membuka warnet di dunia para kultivator. Apakah Fang Qi bisa menyelesaikan misi pertama yang diberikan padanya? Akankah jalan Fang Qi dalam menyelesaikan misi tersebut dapat berjalan dengan lancar? Ataukah justru sebaliknya? Kehidupan Fang Qi mulai berubah ketika ia mendapatkan misi dari Sistem Hitam dan mulai memainkan game bernama Resident Evil.

Only after stepping into the hotel did Schwarzer and the others relax their facial muscles. They immediately massaged their now-tight muscles and thought about whether their expressions just now had been all right. Those were media personnel from all the different continents!
There were already people waiting for them in the hall. Upon seeing the tree emblem of the SilverLight team, they recognized the team straightaway. After an identification check, the leader of the group got to select the floor to occupy.
Wayne suddenly went forward and pressed a button.
"Sixty-second floor."
Each team had 100+ personnel, and every team had been allocated a floor. Every floor was equipped with game consoles, sound and projection equipment, and a small conference room.
Fortunately, there were also many elevators for so many large groups. However, in the elevator, every time someone spotted clothes adorned with the tree emblem, regardless of which floor these people were from, they would examine the wearer as if he or she were some rare creature. The questions they asked were mainly two. The first was "Are you people from the SilverWing50PolarLight team?" and the second question was "Has AliveAfter500Years arrived yet? Which one is he?"
Regarding these curious looks and enquiries, the members of the SilverLight group always answered "yes" and "arrived" with a knowing smile.
After arriving on the 62nd floor in batches, Wayne began to assign rooms.
After being assigned to two people per room, lunch was ordered. After eating, everyone gathered for a small meeting about re-emphasizing the rules here. All of them were participating for the first time. Not just Schwarzer and the other young members, even Wayne himself was feeling nervous.
Wayne wiped off the sweat on his forehead. "All right, that's all I have. If anybody has any doubts or inquiries, please approach Jinro or Dorrian; those two are experienced."
Following that was free time. Many other teams had already arrived at the hotel, and those who knew people could go and interact with them or head to the places of entertainment within the hotel to unwind.
As the bodyguard, Zuo Yu naturally roomed with Fang Zhao. His duty this round was very important. The moment Fang Zhao's identity was exposed, his workload would increase. He would have to prevent fans and reporters from getting too close.
Fang Zhao had just placed his luggage down when he received an incoming call from Fiery Bird's sound effects department head, Hua Li.
"I just received word that your team has arrived. Have you sorted out your things? If you are done, come over for a chat. Just head straight to the fifth floor. I have a few people to introduce you to." Fang Zhao had no idea who Hua Li was chatting with, but the man sounded like he was in good spirits.
"Sure. I'll make my way over."
"Head to the northernmost corner and use that elevator. I will give you temporary access so you don't have to squeeze in with others. There are too many people today," Hua Li told him.
After ending the call, Fang Zhao checked the messages in the internal group chat. Jinro and the others were preparing to head to the sixth floor. The sixth floor was also a leisure district, but what was different was that it was more suited for e-sports athletes.
When he saw the message, Fang Zhao instructed Zuo Yu. "Go with them. You don't have to worry about me. Let me know if there is anything; I will head straight up."
Zuo Yu also knew that Fang Zhao had been invited over by Fiery Bird headquarters staff and there was unlikely to be any trouble on their own turf. He nodded his head and replied, "Got it, Boss. I will keep you informed."
Following Hua Li's instructions, Fang Zhao found the elevator in the corner and took it straight down to the fifth floor. It was probably an elevator for internal staff use only, as Fang Zhao did not encounter anyone else on the ride down.
The fifth floor was a well-furnished restaurant that seemed refined and cultured. The walls were adorned with paintings that were replicas of antiques left behind from the Old Era. The real art pieces were kept safe in Fiery Bird's own vault and would not be displayed at this kind of place.
The people on this floor seldom discussed game techniques. They were parties who collaborated with Fiery Bird, not e-sports athletes. Some were artists, designers, or composers. For example, people who worked on the background music for "Battle of the Century."
Fang Zhao looked around and spotted Hua Li speaking with a scrawny-looking guy. His face was quite flushed, probably from drinking wine or getting too excited from chatting.
"Hey Fang Zhao, over here!" Hua Li stood up and waved Fang Zhao over. "Come, come, let me introduce you. This here is Gao Se. He is a Qi'an Academy of Music alumnus, just like you. Currently, he is an associate professor for composition at the Huangzhou Academy of Art. We accepted two of his works this round to use as in-game music. We have used many of his previous works for gaming events and are practically old comrades. Thinking back to when we first collaborated, I think old Gao was still only an assistant professor?"
"Yeah, I was only into my fourth year at Huangzhou Academy of Art then." Gao Se did not seem to take any offence about Hua Li's mention of him being an assistant professor, and his tone still seemed slightly proud.
Fang Zhao knew that, although an assistant professor was not considered a high position, over at Huangzhou, an assistant professor's salary and benefits were extremely high, and they even had doctors attending their lessons. Huangzhou was an extremely competitive place, and their assistant professors were not ordinary. Hua Li's words had no intention of belittling Gao Se. Besides, Gao Se had already risen to up to become an associate professor. In Huangzhou, rising up to an associate professorship at Gao Se's age was a rare sight. Without sufficient successes, there was no way to get promoted.
As Hua Li was about to introduce Fang Zhao to Hua Li, Gao Se chuckled. "Fang Zhao, I know who you are. Ming Cang and the others frequently talk about you. I caught a glimpse of you from afar the last time Old Xue came over to Huangzhou, but we didn't get the chance to talk. This time, we ought to have a good chat!"
Originating from the same "QiMu" posse, both of them naturally had mutual connections, so Gao Se knew quite a bit about Fang Zhao.
Gao Se studied Fang Zhao, his expression somewhat satisfied. Given the amount of achievements Fang Zhao had at his age, he was neither arrogant nor hot tempered, and he had an unflustered disposition. It was no wonder Ming Cang and Hua Li praised him to the high heavens when they mentioned him.
No matter how much talent one had, there would always be some arrogance, but in certain situations, arrogance had to be curbed.
Fang Zhao had visited Huangzhou before, during the global lecture tour with Xue Jing. Back then, Fang Zhao had only been supplementary. He had not been the main character and couldn't even have been considered to have had a supporting role. In the eyes of many people during the global lecture tour, Fang Zhao had just been Xue Jing's little attendant and had just been going through the motions, letting people familiarize with his face.
Fang Zhao might have obtained a lot of profit from his few works, received affirmation from other professionals, and become popular among students, but in the global circles, he still could not be considered famous.
Just picking any random person here that collaborated with Fiery Bird and was invited, their files would be full of achievements and awards, and even after 10 pages, the list of achievements might not necessarily have ended.
"I was just talking with Old Gao about persuading you to come to Huangzhou." Hua Li brought out a bottle of alcohol from his bag behind him. "This is from my personal collection. Try some."
One reason Hua Li had called Fang Zhao over was to introduce Fang Zhao to a few seniors within the industry that had collaborated with and been invited by Fiery Bird. These people might not be known by the masses, but within the composition circles, their names were well known. Getting to know a few would be beneficial for Fang Zhao.
Fang Zhao sat down and listened to Gao Se talk about his own accomplishments, awards he had won, and high-level performances he had taken part in. He also flaunted the white metal piece hanging around his neck to Fang Zhao. It was a small medal.
"A Galaxy medal?" Fang Zhao asked.
Fang Zhao knew about this. The Galaxy Awards were the highest accomplishments anyone in the arts scenes could hope to achieve. Regardless of whether one was a composer, actor, singer, painter, or other artistic profession, every single artist wished to achieve a Galaxy Award.
"Haha, that's right! But it's not a Galaxy World medal, just the Galaxy Supernova medal." Even though it was subaward, when Gao Se mentioned it, he seemed rather proud of himself.
Hua Li eyed the medal on Gao Se's neck enviously before helplessly retracting his gaze. The path he had chosen had destined that he would have no fate with the Galaxy Awards. In terms of earnings, Hua Li could beat 90% of the people on this floor, but in terms of artistic skill, 99% of the people here were better than him.
Hua Li was willing to help Fang Zhao because he thought highly of the young man and wanted to accumulate some good karma when Fang Zhao had not yet risen up.
The Galaxy Supernova Award was conferred to a young artist who had sufficient accomplishments in his field. In the New Era, 50 or 60 was still considered young.
"When Old Gao received the award, he was probably around 40?" Hua Li asked.
"No no no, 50, I was almost 50. Forty-nine and a half. Hehe, I still remember it very clearly. After I received the award, Huangzhou Academy of Art awarded me with the lifelong teaching award. That was when I considered myself to have made a mark in Huangzhou. Half a year later, on my birthday, I was promoted to associate professor." Gao Se's face was fully red. As he reminisced proudly with some fond nostalgia, his fingers carefully stroked the medal he was wearing.
"Old Xue also has the Supernova Award, and the Nebula Award too. I reckon Old Xue could possibly achieve the World Award as well," Gao Se said in a revering tone.
The Supernova Award was given to young artists, whereas the Nebula Award, also a subcategory of the Galaxy Awards, was a celebration of the lifetime accomplishments of an artist. Even now, Xue Jing was still so hardworking. He wanted to achieve and contribute more to receive the Galaxy World Award, an award given to artists at the peak of the industry.
Gao Se rarely saw younger generations due to the pressures of intense competition in the industry, so seeing Fang Zhao, Gao Se was in good spirits and was in the mood to give pointers.
Although Gao Se liked to show off and gave off a hint of the arrogance of a senior, the pointers he gave Fang Zhao were valuable, and he was willing to share some of the realities he had experienced. He hoped that Fang Zhao would take the academic path and not be swayed by money and the overly commercialized market.
"Do not be blinded by small gains, and don't rush. Take it one step at a time and move steadily and surely. Also, do not be taken in by people who spout rubbish all day long. Those people have dreams beyond the heavens and are unable to keep up with their ambitions. They won't go far. In our industry, we need to simmer. In our industry, many try to find the equilibrium between art and commerce and lose themselves. Fang Zhao, you must absolutely not learn from them. If you are in doubt, you can look for Xue Jing to chat. After all, Old Xue is an old hand, and he has high hopes for you. If you are willing to ask, that old man would be more than happy to answer. If Xue Jing isn't around, you can look for Ming Cang. That fellow is in really high spirits now. I heard his son's treatment is going well..."
Probably from the drinks and his high spirits, Gao Se talked a lot, but it could all be summarized in one sentence: Young man, I think highly of you, so work hard, and when you have accumulated enough experience, us uncles will bring you out to pretend and help you fly!
Beside them, Hua Li did not interrupt. From the start, he had planned to pull Fang Zhao into the company, or maybe into companies belonging to a few of his friends, but after seeing Xue Jing bring Fang Zhao on his global lecture tour, he had given up. He knew that academics like Xue Jing and Ming Cang hoped that Fang Zhao would follow the academic path and not be too involved in the commercial market. Young people in this era were too easily influenced by money.
The Galaxy World Award was just a beautiful dream in Hua Li's heart. When he woke up, he was very clear that there was no way he could obtain it, but could Fang Zhao achieve it in the future?
As long as he kept up his standards, the Supernova Award should not be too hard, but the World Award?
Hua Li was not too optimistic. However, even if Fang Zhao really managed to get the World Award, it would surely be over 100 years from now. By then, if Hua Li was still alive, he would probably be older than the current age of Xue Jing and would have long retired.
Gao Se went on and on for half an hour before leaving when he received a call. An old friend who had also received an invite was looking for him.
After Gao Se left, Hua Li intended to introduce Fang Zhao to a few other people, but Fang Zhao's bracelet had a notification of an urgent message.
He took a look. The sender was Zuo Yu.
Hua Li he knitted his eyebrows and asked, "What's wrong?"
Fang Zhao pointed at the ceiling. "Some trouble upstairs."
The sixth floor above them was a place for e-sports athletes to gather and interact. Hua Li came to a realization.
"All right, go on and head up first. I will find some others to chat with. I have many old friends here. When you have the time, come back and look for me. I will probably stay here till night."
Upstairs.
A place that ought to be boisterous was relatively quiet.
There were many e-sports athletes from every continent, but at that moment, regardless of whether they were chatting or holed up in a corner playing games or watching films, currently, all eyes were focused on a certain area.
At this area was the SilverLight team's group of about 10 people.
Zuo Yu was at a loss. His hands were itching to give someone a beating.
Standing in front of Zuo Yu, Jinro, and the others was an e-sports team from Leizhou.
At the head of this team was a young man acting all high and mighty. Arrogance was written all over his face. He was wearing a leather biker jacket and leather boots and was dressed in a retro style. On his shirt, a bright yellow and elegantly cursive font spelled out the words "Zaro Renault." Inside Zuo Yu's head, the words automatically translated in his head to four shining words—"not a good person!"
A totally pretentious appearance that deserved a spanking!
From his first glance of this senior master, Zuo Yu sent Fang Zhao a text message. The other party definitely had no good intentions, and Zuo Yu had no control over this situation. He wished to strike but could not afford to offend a descendant of a Founding Era's great general.
Zuo Yu's eyelids started twitching as the other party walked over.
Senior Master Zaro, who had been labeled "not a good person," directly walked in front of Zuo Yu and eyeballed him as though he was inspecting a shipment of goods. "You are the one that has forcefully occupied the top position on the leaderboards, AliveAfter500Years?" Not waiting for Zuo Yu's reply, the other party shot out another line. "One hundred million annual salary. Leave Silver Wing and join our Wireless e-Sports Club. How about that?"
Zuo Yu: "..." Boss, hurry up! I'm afraid I might not be able to control my own mouth!
Smashing this salary in his face, Zuo Yu almost agreed immediately!


"Every time background music plays in my head, I feel like there is nothing to be afraid of." —Fang Zhao
Toward the end of the apocalyptic period, Fang Zhao lost his life. However, instead of dying, he found himself 500 years later in the body of a young and aspiring composer who shared the same name. Having received a second chance at life, Fang Zhao sets out to achieve the previous owner's dreams.
Armed with the experience of living through an apocalyptic age and his profession as a composer before that period, Fang Zhao uses his talent, wits, and knowledge to make his mark in the entertainment industry of the future.

setelah masakan yang di buat andre selesai kami mulai makan,
andre :"oh iya bos, bisakah kamu nanti mengirim lokasi tempat monster yang menghasilkan exp 2 kali lipat itu, aku ingin cepat menyusul mu ke ibu kota"
alex :"baiklah, aku akan mengirim nya nanti, aku tidak akan leveling sampai kamu di level 20 juga"
andre :"terima kasih bos, aku akan cepat menaikkan level ku agar kita bisa mengerjakan quest di guild tentang perburuan atau pencarian"
alex :"ok ok, lakukan sesuka mu, kamu akan jadi pengurus toko blacksmith yang aku buat nanti"
andre :"ok, aku akan di gaji kan bos"
alex :" iya gajinya 30% pendapatan toko itu perbulannya"
mendengar itu dari ucapan ku, dia sangat bahagia karena uang virtual sekarang jadi mata uang di dunia seluruh, 
andre :"wah kalau begitu aku akan berhenti bekerja jadi pengantar dan fokus membantu penjualan di toko mu bos"
alex :"iya iya, naikan dulu level mu,".
dia pun mulai log in, dan aku mengirim lokasi yang ku datangi tadi melewati laptop yang ada didekat mesin ku dan mengirim nya ke mesin andre, karena sangat kenyang dan belum mengantuk, aku mengambil sebotol anggur dan meminum nya sambil menikmati pemandangan kota dari atas, tidak lama setelah itu karena sedikit mabuk, aku mulai tertidur dengan sendirinya di sopa ruang tamu yang menghadap ke dinding kaca yang menyediakan pemandangan indah gedung gedung kota itu,
keesokan harinya aku dibangunkan oleh andre, 
andre :"bos bangun, ada seseorang yang datang mencari mu?"
aku dengan mata yang mengantuk berusaha keras untuk bangun dan bersandar di sopa,
alex :"siapa, ?''
andre :"dia putri pak menteri pertahanan bos'
alex :"aku tidak mengenal putri pak menteri itu ?"
andre :"coba kamu lihat dulu, aku akan menyuruh nya masuk bos"
andre langsung pergi menuju pintu begitu saja, tanpa peduli bahwa aku belum cuci muka dan tampilan ku yang sedang berantakan dengan baju piyama hitam ku,
tamu itu pun masuk dan di bawa ke ruang tamu yang dekat dengan dapur tempat ku bersantai sekarang,
alex ;"kamu ?, mengapa kamu tau aku tinggal disini"
amanda :"tidak ada satupun mahasiswa atau mahasiswi yang tinggal disini selain kamu dan teman mu ini"
andre :"hehe nama ku andre, aku teman dan juga asisten bos"
amanda :"hmm dua laki-laki tinggal bersama fufufu"
alex :"pergi saja kalau kamu berpikir seperti itu" 
aku mencoba mengusir dengan kalimat tegas,
amanda :"hehe aku cuma bercanda, apa kalian sibuk hari ini?"
andre :"jadwal kami hari ini mungkin akan membuka toko di ibu kota royal"
aku terkejut mendengar itu, karena yang ingat dia baru leveling di spot rahasia itu malam tadi,
alex  :"apa kamu sudah level 20?"
andre :"tentu bos, itu semua berkat kamu hehe"
alex :"baiklah, itu rahasia kita ahaha, mari kita online setelah sarapan, aku mau mandi dulu, kamu buat lah sarapan"
andre  :"baik bos,"
aku pergi ke kamar ku untuk mandi dulu, dan mengabaikan amanda yang tercengang mendengar pembicaraan kami tanpa mempedulikan adanya kehadiran dirinya,
amanda ;"kalian punya bangunan di ibu kota ?"
Andre :"iya, bos punya itu"
Amanda :"bangun seperti apa?, aku jadi penasaran"
andre :"bangunan sebuah gedung yang berlantai 4, dan di lantai 1 sudah di renovasi menjadi toko blacksmith bos, itu yang dia jelaskan kepada ku"
Amanda :"apaa, sekaya apa sih dia bisa punya aset semahal itu di royal game "
andre :"itu hadiah dari hasil menyelesaikan hiden quest, emang semahal apa kalau kita harus beli dengan uang virtual"
amanda :"hmm jadi dia yang menyelesaikan hiden quest pertama dan menemukannya sendiri, harganya mungkin sama dengan apartemen ini"
andre :"apa, semahal itu,itu luar biasaa"
ketika selesai mandi dan memakai pakaian, aku pergi kebawah dan mendengarkan teriakan andre "luar biasa",
alex :"mengapa kamu teriak, mana sarapan nya?"
andre :"sebentar lagi bos"
amanda :" alex, kamu sangat beruntung bisa punya bangunan di ibu kota royal game secara gratis"
alex :"oh itu, kamu mampirlah nanti ke toko kami ketika sudah siap"
amanda :"hmm oke"
setelah berbincang, tidak lama sarapan selesai di buat, kami pun sarapan bersama dulu dan sambil membicarakan tentang quest - quest yang mustahil di selesaikan oleh top global saat ini,
alex ;"oh iya, top global saat ini dia berasal dari negara mana"
Andre :"dia berasal dari jepang, satu server dengan kita yaitu server Asia"
amanda :"sekarang dia sudah di level 51, aku melihat berita pagi ini tadi"
alex :"ohh begitu, andre mari kita berburu dan mendapatkan banyak exp"
amanda :"menjadi level tertinggi bukan berarti bisa menjadi top global, kamu harus mengikuti turnamen server untuk meraihnya"
andre :"oh iya, aku lupa mengatakan itu oada mu bos"
alex :"hmm begitu, baiklah kita akan mengasah kemampuan kita dengan mengerjakan misi di guild dan membuka toko pada setiap sabtu dan minggu ketika kita pulang kuliah"
Andre :"yosh itu rencana bagus tuan, menjadi kuat dan menghasilkan keuntungan heheh"
amanda :"seperti nya pemikiran kalian berbeda, yang satu ingin meraih puncak, yang satu ingin kekayaan dan juga terkenal"
setelah puas mengobrol, amanda pun pamit pulang, dan kami berjanji untuk bertemu di toko ku, setelah selesai mencuci piring dan peralatan memasak, andre juga bersiap masuk ke mesin nya, dan kami pun log in,
aku muncul di lantai 3 toko ku, karena disini aku log out kemarin, aku pun menunggu andre di depan toko ku,
sistem :"tuan, ada sebuah quest yang memiliki hadiah katana takemikazuchi, tapi katana ini hanya memiliki ketajaman yang luar biasa dan tidak memiliki skill sihir petir seperti punya mu dulu"
X :"ah itu tidak apa-apa, yang penting itu sebuah katana, karena aku masih tidak tau tingkat barang di game ini"
sistem :"katana ini memiliki kelas legend tuan, tingkatan barang di royal game di mulai dari biasa,epic,legend, hanya tiga tingkatan, untuk legend tidak bisa dibuat menggunakan skill, hanya bisa ditemukan di hadiah atau drop item monster boss tingkat tinggi"
X :"hmm bagus lah kalau begitu, aku akan kesana nanti, aku masih menunggu teman ku"
tidak lama kemudian ketika aku sedang asyik mengobrol dengan sistem, Zee datang,
zee :"yo boss, wahh ini tempat yang bagus, ini di jalan utama ibu kota "
X :"mari sini peralatan mu, aku akan memperbaiki sekalian"
zee :"ah untuk apa bos"
X :"kita akan mengerjakan quest untuk mendapatkan katana yang ku inginkan"
zee ;"baiklah, seperti nya akan penuh tantangan"
Zee (andre) menyerahkah perlengkapan nya kepada ku, aku memperbaiki nya setelah memperbaiki pedang pemula milik ku, dan aneh nya, aku hanya perlu memalu nya 3 kali itu sudah menjadi bagus, "ahh aku terlalu serius, aku lupa bahwa ini game" pikir ku, dengan cepat aku menyelesaikan nya, 
zee :"apa kita perlu menunggu amanda bos"
X :"ah aku lupa dia, mari kita tunggu"
sementara menunggu amanda datang ke toko ku, aku mencoba membuat berbagai pedang biasa dengan balok besi yang ada di inventory ku, lalu menyuruh Andre memajang nya di kaca toko bagian depan, agar pelanggan bisa melihat, dan ketika mau mengambil balok besi lagi, "ah aku baru ingat, aku punya balok mithiril" gumam ku, dan itu kedengaran andre,
zee :"apa bos, kamu punya balok mithiril?"
x :"iya aku punya, aku akan membuatkan mu tombak dari itu"
zee ;"ah jangan boss aku tidak sanggup membayar nya, asal kamu tau mithiril itu harga nya ratusan juta perbalok"
x :"oh, tenang saja aku punya banyak, aku akan membuat tombak kelas epic untuk mu"
aku mulai mengerjakan nya tanpa memikirkan apakah zee setuju atau tidak,  aku memilih model tombak nya dan langsung memalunya, hanya perlu 3 kali palu juga tang, tang tang, maka jadilah tombak dari mithiril,
x :"ah selesai, ambilah ini "
zee :"terima kasih boss, aku akan mengabdi pada mu"
dia membungkuk, dan mengambil tombak itu,
X :"ah sepertinya biru akan mencolok"
zee :"iya, maka aku akan menambahkan balutan kulit dire wolf di tongkatnya agar tidak terlaku mencolok bahwa ini full mithiril"
X :"baguslah, gunakan skil crafting mu"
dia pun memulai nya, dengan baik dia menyusun kulit dire wolf itu dan itu terlilit rapi di tongkat tombak itu,
Zee :"nah ini terasa lebih keren, terasa seperti tombak keren"
X :"oh iya, tombak itu belum punya namanya"
zee :"hmmm kalau begitu nama tombak ini adalah silver wolf spear hehe"
dia menamainya sesuai warna dan bahan tombak itu, tidak lama kemudian aprhodite datang,
aprhodite :"apa yang kalian lakukan "
zee :"ah ini, boss habis membuatkan ku tombak kelas epic di tambah bahannya mithiril murni"
aprhodite :" apa?, kamu membuat itu X , padahal pedang di pinggang mu saja masih biasa"
X :" iya aku tau, maka dari itu mari kita pergi sekarang "
aprhodite :"mau kemana"
x :"mengerjakan quest yang berhadiah perlengkapan legend, yang ku incar adalah katana takemikazuchi"
aprhodite :"hah, legend, bagaimana kamu tau itu hadiah "
aku tidak sengaja keceplosan, 
x :"karena aku sudah meneliti nya, kemungkinan besar hadiah nya begitu"
dengan muka poker face dan penjelasan pendek yang meyakinkan, itu membuat Amanda percaya, lalu kami pun pergi ketempat di mana harus mengambil itu, aku mengikuti tanda jalan di map yang sudah di tandai sistem untuk ku.

aku doemni 17 tahun terpindahkan kedunia fantasi tanpa sebab seperti di tabrak truk ataupun kesambar petir seperti layaknya anime anime yang aku lihat

 jangan lupa kasih ulasan komentar dan bintang nya ya
jangan lupa juga tambahkan di daftar baca ya biar tau update nya.
+tolong vote ya, biar author semangat bikin ceritanya.,^_^
-a

Rara POV

Ya begitulah kejadian nya kurang lebih. Setelah kejadian hari itu, hari berikutnya keempat kakak ku kak Q, kak Haknyeon, kak Hwall dan kak Eric gak masuk sekolah beberapa hari karena mereka demam tinggi dan karena semprotan air itu tidak hanya badan mereka yang kena imbasnya hp mereka berempat juga kena. Hp mereka mati kerja terkena air. Jadilah dalam beberapa waktu dengan jangka yang cukup lama mereka tak main hp. Demam tinggi yang mereka rasakan mereka terbebas untuk beberapa hari dari hukuman kak Sangyeon tapi setelah mereka sembuh hukuman itu kembali berlaku. Hukuman dari kak Sangyeon yang mereka terima adalah membersihkan semua sudut rumah selama 2 bulan dan mereka tak akan mendapatkan uang saku selama 3 bulan sebagai ganti rugi tanaman kak Sangyeon yang mati. Walaupun kalau di lihat uang saku mereka berempat selama 3 bulan belum cukup untuk menutupi kerugian yang Sangyeon terima. Tapi setidaknya itu sebagai pengajaran buat mereka. Untuk tidak terlalu berisik waktu main game dan membuat orang yang ada di sekitar mereka terganggu. 

Udah dihukum, gak dapat uang saku, demam, hp rusak juga. Malang sekali nasib mu kak kak. Lengkap sudah penderitaan yang yang kalian dapat. 

Mereka berempat mengerjakan hukuman mereka dengan penuh tanggung jawab dan senang hati. Setiap pulang sekolah mereka masuk rumah terlebih dahulu ganti baju lalu menjalankan hukuman. 

Setelah masa 3 bulan berlalu mereka tak menjalankan hukuman lagi karena emang masa berlaku sudah habis. Dan mereka juga mendapat uang saku mereka kembali setelah 3 bulan lamanya tak mendapat uang saku. 

Walaupun masa hukuman mereka sudah berlalu. Mereka masih punya rasa bersalah dengan kak Sangyeon. Karena dari kejadian itu sampai hukuman mereka berakhir. Kak Sangyeon berubah tak seperti biasanya tak seperti Sangyeon yang mereka kenal. Sangyeon yang penyayang, sabar, perhatian. Sekarang berbanding terbalik. Menjadi Sangyeon yang dingin, sensitif, cuek. 

Karena itu mereka ingin lakukan sesuatu untuk tebus kesalahan mereka. Dengan mencari tumbuhan yang sama seperti punya nya kak Sangyeon. Terus kasih ke kak Sangyeon sebagai tanda maaf mereka.

Tapi masalahnya sekarang kalau mereka beneran mau cari tuh tumbuhan. Tumbuhan kak Sangyeon yang mati itu langka susah banget di carinya dan kalau pun ketemu di toko toko pasti harganya mahal. 

Mereka bingung sama itu sekarang. 

Gimana ya ini?

Dimana aku cari tuh tumbuhan?

Tumbuhan itukan langka, susah banget di cari

Kalau ada yang jual pun pasti mahal banget harganya

Itulah isi pikiran mereka, pasti mereka bingung bingungnya mikirin tentang itu.

Beberapa lama bergulat dengan pikiran mereka akhirnya mereka pasrah saja. Mereka tetap mencari tuh tumbuhan, dengan modal nekat dan pasrah, yang dengan melakukan ini belum tentu hasilnya bakal dapat tidak tumbuhan itu. Yang penting usaha dulu hasil pikir belakangan.

Mereka pun mulai pencarian nya, mulai dari toko toko bunga di kota daerah aku dan kakak tinggal. Mereka datangi satu satu toko yang ada untuk mencari tumbuhan yang mereka cari, terus mereka mencari di website di internet yang jual tumbuhan juga mereka jelajahi. 

Mereka melakukan itu terus sampai akhirnya mereka nyerah karena tak kunjung ketemu tuh tumbuhan. Di cari di toko tapi toko toko yang ada dan mereka kunjungi tak ada satu pun yang jual. Di website sudah di cari dan jelajahi juga sama aja. Sebenernya di salah satu website ada yang jual tapi stok habis dan ada juga website yang sempat mereka jelajahi tuh tumbuhan ada tapi harganya wah mereka lihat angka nya aja udah mau pingsan.

Jadi karena gak ketemu mereka menyerah. Tapi di saat mereka menyerah keberuntungan menghampiri mereka. 

Tiba tiba kak Q pulang dengan membawa tumbuhan yang selama ini mereka cari. Pas di tanya dapat darimana tuh tumbuhan. Kak Q bilang di dapat dari sahabat nya. Orang tua sahabat nya punya tumbuhan kayak gitu banyak dan kak Q minta deh satu ke sahabat nya dan ke orang tua sahabatnya. Sahabat kak Q dan orang tuanya bolehin akhirnya dia ambil tuh satu dan bawa pulang. 

Setelah mendengar penjelasan mengenai asal usul tumbuhan itu. Mereka tanpa menunggu lagi langsung memberikan ke kak Sangyeon sekalian minta maaf lagi di depannya. 

Kak Sangyeon menerima tumbuhan itu dengan senang hati dan kak Sangyeon pun kembali seperti dulu. 

Kak Q, kak Haknyeon, kak Hwall, kak Eric senang dengan hal itu. Mereka pun berjanji tak akan mengulangi hal yang sama dan tak akan main lagi di tempat yang di sukai kakak kakaknya dari kalangan yang udah kerja dan kuliah. 

Sudah sudah, cukup, cukup bahas tentang mereka. Kok malah jadi bahas tentang mereka sih. 

Balik ke topik awal.

Setelah membahas kubu dunia game sekarang kita beralih membahas kubu dunia Drakor/ KPop. Yang gak kalah berisik dari dunia game.

Dunia Drakor/ KPop

" Oppaaaa"

" Ya Allah Jungkook oppa ganteng banget "

" Jimin oppa juga gak kalah ganteng "

" Hwall oppa juga "

" Heran mereka ni kok bisa pada ganteng kayak gini, dulu ibu mereka pada ngidam apa sih? Kok bisa punya anak yang mukanya ganteng ganteng bak pangeran "

" Huaaaaa kenapa suami ku harus mati sih di drama ini hiks Taehyung jangan mati dong " 

" Sumpah nih episode yang nguras air mata ku banget "

"Jahat kau Taehyung buat aku nangis, air mata banyak terbuang sia sia tau gara gara kau " 

" Gatel banget tuh cewek deket sama Mark oppa "

" Jinyoung oppa kenapa ganteng banget sih di comeback kali ini "

" Jaebum oppa juga beda tambah ganteng maksimal sumpah beda dari comeback sebelumnya "

"Fireeeeeeeeee, Fireeeeee, Fireeeeee, Fireeeeeeee "

" Sumpah suaranya mbak IU, bah banget dah, udah suara nya bagus cantik pula pantes aja Kookie ngefans sama dia, dia aja definisi wanita sempurna, emang pantes dah mbak IU di gemari sama Kookie " 

" Taehyung dan nayeon di kabarkan dating huaaaaa kenapa kau jahat banget sama aku Taehyung kenapa kau lebih milih dia ketimbang aku hiks " 

Ya kira kira seperti itulah bacotan dari pihak penciptaan Drakor atau KPop. Kalian pasti sudah bisa tebak siapa yang lagi asik dengan dunia itu. 

Hah siapa lagi kalau bukan teman ku Nara. Teman baru ku yang baru kenal beberapa jam yang lalu. 

Kalau kalian tanya mana yang lebih berisik antara dunia game dan dunia drakor atau KPop. Aku bakal jawab dunia drakor atau KPop lah yang paling berisik. 

Kok bisa? Ya iyalah soalnya si Nara dari awal sampai sekarang yang sedang sibuk dengan dunianya sendiri yaitu dunia drakor atau KPop ngoceh terus dan teriak teriak gak jelas. Gak cuma itu dia juga nyanyi nyanyi gak jelas, nangis gak jelas, setel volume besar lagi. 

Coba kalian bayangkan sendiri seberisik apa dia. Kalau kak Eric masih mending iya dia juga berisik tapi berisik nya dia cuma ngoceh pas dia lagi serang atau dia lagi nyerang tapi gak terusan kayak si Nara. Dan volume handphone kak Eric gak terlalu keras jadi lumayan gak ganggu. 

Walaupun aku juga gitu kalau di rumah, pas nonton drakor atau oppa oppa ku di laptop. Heboh, terik terik kayak orang gila, nangis nangis gak jelas, berisik minta ampun. Tapi gak seperti Nara. Ya aku akui kalau aku sama seperti Nara waktu asik dengan duniaku tapi aku tau tempat, suasana kondisi gak seperti Nara yang gak tau tempat, kondisi dan suasana.

Kalau di tanya mana yang berisik? Ya berisik semua. Dunia game ya berisik, dunia drakor atau KPop juga gak kalah berisik malah lebih berisik dari dunia game. 

Udah dah tuh dunia game dan dunia drakor atau KPop menyatu. Wah jadi perpaduan yang sempurna. Perpaduan berisik yang sesungguhnya. 

Sumpah aku disini apes banget, udah di kacangin, bosen gak tau mau ngapain, mau tidur tapi nih dua dunia gak bisa dia ajak kompromi. 

" Serang si dong "

" Suamikuuuuuuuu Taehyunggggggg"

" Noob banget sih tim ku "

" Kim Seokjin, Min Yoon Gi, Jung Heseok, Kim Namjoon, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS "

" Nih rasain tuh hem mampus kau berani beraninya lawan aku "

" Opppppaaaaaa sarangeeeeeee"

Arghhhh sudah aku tak tahan boleh kah aku marah sekarang. Bolehkan ?

" Sialan kuat juga ya kau oke aku akan gunakan jurusku "

" Koooookiiiiieeeee ya kiyoooo-"

Oke aku sudah tak bisa menahan nya. Maaf kan aku semua.

"YA!!KALIAN BISA DIAM GAK HUH? KALIAN BERDUA BISA GAK, GAK BERISIK?!! GANGGU BANGET TAU GAK!! KALAU KALIAN NIATNYA TEMENIN AKU DISINI JANGAN GINI. DENGAN MEMBUAT KEBERISIKAN DI TEMPAT INI. TEMPAT INI TUH TEMPAT UNTUK ORANG SAKIT ISTIRAHAT BUKAN UNTUK ORANG SEPERTI KALIAN. YANG ASIK SENANG SENANG DISINI BOLOS PELAJARAN, ASIK DENGAN DUNIA MASING-MASING, TERIAK TERIAK GAK JELAS, BACOT YANG GAK GUNA. KALAU KALIAN NIATNYA BUAT BISING NIH TEMPAT MENDINGAN KALIAN PERGI DARI SINI TINGGALKAN AKU SENDIRI. AKU INGIN ISTIRAHAT TANPA ADA KEBISINGAN BISA?!!!" ucapku seperti orang ngerep.

" ....." kak Eric hanya diam tak bersuara setelah mendengar ucapan ku.

"..." Nara juga sama aja kayak kak Eric diam membisu.

" KENAPA KALIAN DIAM DAN GAK BERANJAK DARI TEMPAT KALIAN? KALIAN GAK MAU PERGI DARI SINI? OKE, KALAU KALIAN GAK MAU PERGI DARI SINI, OKELAH TAPI BISA GAK JANGAN BERISIK? BISA GAK KALIAN DIAM! AKU INGIN ISTIRAHAT " ucapku masih dengan nada marah.

" Ya Rara kami tak akan berisik. Kami akan diam. Maafkan kami ya Ra " ucap mereka bersama dengan nada menyesal dan merasa bersalah.

"Y" ucapku membalas ucapan mereka dengan kata yang singkat jelas dan padat. 

Setelah mengeluarkan ledakan amarahku. Aku langsung tidur. Tidur menghadap timur dengan posisi badanku berbaring di ranjang membelakangi mereka berdua. 

Sebenernya aku masih tersisa sedikit ke kesal pada mereka yang ingin aku lampiaskan langsung tapi karena aku pikir itu akan membuang tenaga saja lebih baik tak usahlah. Dari pada membuang tenaga untuk itu lebih baik kan aku menyimpan tenaga itu. Dan daripada aku lanjut kan marah marah ku lebih baik aku tidur untuk mengisi tenaga ku kan. 

















To be continued....













Maaf ya guys baru up sekarang dan gak bisa double atau triple up karena akhir akhir ini lagi fokus belajar bahasa Korea buat tes kenaikan level di TOPIK aku jadi gak bisa up cepat dan gak bisa up lebih dari 1 bab. Maaf ya sekali lagi ya🙏. Dan tolong doa ya teman teman. Doain aku moga tes nya berjalan lanjar dan aku bisa jawab semua soal. Dan aku bisa naik level selanjutnya. Makasih yang udah mau doain aku 😘

Punya kakak 1 2 3 4 bahkan 5 udah biasa udah wajar kalau 12 kakak gimana?

Asada Shino baru saja pulang dari sekolahnya.
Sewaktu SD disaat ia dan ibunya pergi ke bank,bank itu didatangi oleh perampok dan salah satu perampoknya tewas oleh Shino karena ia tidak sengaja menembak perampok itu menggunakan senjata yang dijatuhkan oleh perampok.Semenjak itu Shino jadi memiliki trauma terhadap perampok dan senjata api.
Karenanya sewaktu muncul VR game Gun Gale Online atau GGO,Shino langsung membeli game itu beserta dengan Amusphere untuk memainkannya.Karena ia melihat kesempatan untuk menghilangkan traumanya melalui game itu.Dan sekarang 7 bulan setelah game itu diluncurkan ia sudah menjadi salah satu player dengan level tertinggi.
Saat ini Shino baru saja memulai game baru yang ketenarannya melampaui GGO yaitu Alfheim Online atau ALO.Untuk mencari suasana baru dari GGO yang belum diupdates selama 2 bulan maka Shino memutuskan untuk bermain game ini.
Ketika ia memulai game ini dia tertarik dengan. Ras Caitsith yang menurutnya selain imut juga memiliki penglihatan paling tajam di antara ras yang lain sangat cocok untuknya yang berperan sebagai sniper di GGO.
Seperti biasa ia memulai nama avatarnya sama dengan nama avatarnya di GGO yaitu Sinon.
Di kota permulaan Ras Caitsith tempat yang pertama Sinon tuju ialah toko senjata karena ia ingin tahu senjata apa saja yang bisa digunakan untuk jarak jauh.
Ia agak kecewa karena tidak ada senjata api sama sekali di ALO,dan Sinon baru sadar kalau tema dari ALO adalah Western Fantasy abad pertengahan dimana belum ada yang namanya senjata api,mukanya memerah karena malu dan ia pun mencari alternatif lain.
Karena tidak ada senjata api di ALO maka mau tidak mau Sinon harus memakai panah sebagai ganti dari Sniper Rifle,yang biasa ia pakai.
Dan sebagai tambahan ia membeli sebuah pedang kecil untuk berjaga-jaga kalau ia kehabisan anak panah.
"Ayo kita mulai permainannya!"Kata Sinon dengan penuh kesenangan.
XxxxxxxxxxxxxxxxxxxX
Silica baru saja memulai perjalanannya menuju kota netral untuk menemui Kirito yang menjadi pujaan hatinya semenjak ia bermain SAO.
Ia bisa saja memakai lingkaran teleportasi tapi karena biaya pemakaian yang mahal ia tidak jadi memakai lingkaran teleportasi dan memilih cara yang murah dengan berjalan kaki.
Ketika ia baru keluar dari kota permulaan untuk Caitsith tiba-tiba saja hujan turun dan ia harus berteduh di bawah pohon.
Dengan perasaan kesal terpaksa Silica harus menunggu sampai hujannya reda,berjalan di saat hujan akan memberikan status pinalti yang merugikan para player.
Sambil menunggu hujan berhenti ia mengingat ketika pertama kali dirinya bertemu Kirito di SAO ialah di saat ia ingin menghidupkan kembali Pina naga kecil miliknya yang saat itu tewas di pertempuran melawan sekelompok monster.
Kirito lah yang menolongnya dalam misi mencari item untuk menghidupkan kembali Pina.Di saat semua temannya meninggalkannya sendirian ketika ia dikelilingi monster,Kirito yang waktu itu kebetulan lewat adalah satu-satu orang yang membantunya dengan sukarela tanpa ada maksud apapun.
Dengan berbagai macam hal yang terjadi di antara mereka berdua ketika menjalani misi,membuat hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat dan sebagai remaja yang mengalami pubertas amatlah wajar kalau Silica jatuh cinta terhadap lelaki baik seperti Kirito.
Di saat hujan sudah berhenti Silica bisa melihat langit biru cerah dan dedaunan yang basah dengan tetesan air.Silica tersenyum melihat pemandangan alam yang indah itu hatinya menjadi cerah kembali setelah melihat pemandangan yang indah sehabis hujan.Ia lalu kembali melanjutkan perjalanannya untuk menemui lelaki yang amat ia cintai.
"Tunggu aku!Kirito-kun!"Kata Silica dengan penuh semangat.
XxxxxxxxxxxxxxxxxX
Lizbeth baru saja selesai membuat senjata di bengkel yang ia sewa,tinggal sedikit lagi maka ia bisa keluar dari kota permulaan untuk ras Leprechaun.Saat ini Lizbeth sedang istirahat sambil meminum kopi sambil melihat keadaan di luar bengkelnya melalui jendela kecil yang ada di samping kursi yang sedang ia duduki saat ini.
Cuacanya sedang hujan dan langitnya ditutupi awan yang berwarna kelabu.Lizbeth menghela nafasnya untung saja dia memilik job sebagai seorang Blacksmith yang sebagian misinya berada di dalam ruangan kalau dia memilih job yang lain mungkin saat ini ia sedang basah-basahan di luar menjalankan quest dari NPC atau menaikkan level di luar tembok kota atau di hutan. 
Cuacanya hujan menyebabkan suhu di daerah sekitar menjadi dingin dan segelas kopi hangat saja tidak akan cukup untuk menghangatkan tubuhnya,karenanya Lizbeth menyalakan perapian yang ada di bengkel lalu menghangatkan tubuhnya di depan perapian.
Lizbeth merasakan kehangatan dan kenyamanan yang luar biasa saat ia berada di depan perapian.
Di saat seperti itu Lizbeth jadi mengingat toko senjata miliknya yang ia titipkan ke NPC sewaan selama ia fokus meningkatkan level di ALO.Ia memulai toko senjata miliknya dari nol,dan di toko itu ia mengalami suka dan duka.
Mulai dari pembeli yang jarang datang sampai ia harus menjaga tokonya sendiri karena ia tidak memiliki uang untuk menyewa NPC.Kalau mengingat itu semua Lizbeth jadi ingin tertawa, menertawai dirinya yang masih lugu dalam bermain VRMMO.
Ketika hujan sudah berhenti Lizbeth mematikan perapian dan menaruh gelas berisi kopi yang tinggal sedikit ke atas meja dan dia sedang bersiap kembali untuk membuat senjata lagi.
"Yup!tinggal satu senjata lagi maka aku bisa keluar dari kota permulaan ini dan aku bisa menemui Kirito-kun dan Lyfa-chan di kota netral!"
Author Note:Selanjutnya adalah pertemuan epik antara Yui dan papanya.

Pasangan remaja mati Karena ulah dewa sebagai kompensasi mereka diberi skill dan boleh hidup kembali di dunia yang mereka pilih. Support saya di patreon https://www.patreon.com/Raylight25. agar saya bisa upload novel ini lebih sering

ຯ⚘L ͦ ͮ ͤ R ͤ ͮ ͦ ᷝ ͧ ͭ ͥ ͦ ᷠ⚘ຯ
ᵉᵖⁱˢᵒᵈᵉ 1 (Hᴜᴊᴀɴ)


Suasana malam hari yang begitu dingin, diiringi dengan hujan deras yang mengguyur kota Seoul. Di balik jendela toko buku yang berada di seberang jalan raya itu terlihat seorang laki-laki yang tengah berdiri sembari terus memperhatikan pemandangan hujan itu dari dalam ruangan, wajah lelaki itu terlihat sangat tampan dengan gaya rambutnya yang berponi bak K-Pop Korea. Sambil menunggu hujan reda, sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ia pegang dengan perlahan menikmati setiap detik kenikmatan yang terdapat di dalam kopi hangatnya.

Hujan-hujan gini enaknya ngopi sambil melamun, Lee Doha seketika tersenyum simpul saat seorang gadis berambut hitam sebahu itu terlihat sedang berlarian menuju ke arah tokonya.

Gadis itu masih memakai seragam SMA nya yang sedikit basah karena terkena air hujan, sampai di toko buku, Worim membersihkan seragamnya yang sedikit basah dengan tisu lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaketnya yang berwarna pink. Sebuah panggilan masuk terlihat di layar ponselnya, ia pun segera mengangkat telponnya sambil berjalan ke arah berbagai rak buku tersebut.

"Aku sedang membelinya, jangan protes kalau aku belikan buku yang kau maksud."

Worim berjalan ke setiap sudut ruang toko, kedua matanya terus memperhatikan rak-rak yang berisikan berbagai macam buku yang tertata rapih di sana, sesekali ia menghentikan langkah kakinya dan melihat-lihat isi rak buku khusus sejarah dan pelajaran. Melihat buku yang dicarinya akhirnya ketemu, Worim langsung beranjak menuju ke kasir.

"Selamat malam!"

Seorang lelaki yang bekerja sebagai kasir itu menyapanya ramah, ia lalu menyodorkan buku yang akan dibelinya kepada kasir itu. 

"Harganya 135.000 ribu."

Worim memberikan uangnya dan mendapat satu kantong belanjaannya yang berisi satu buku tebal tentang pelajaran, tanpa banyak bicara, Worim pun pergi dari toko itu.

"Woi Jin-wook!"

Lee Doha tiba-tiba datang menghampiri seorang kasir itu sambil memasang wajah cerianya, "Siapa bocah itu?"

"Dia langganan toko ini, setiap kali dia datang rasanya gadis itu tak pernah tersenyum atau sekedar menyapa ramah."

Jin-wook berdecak heran sambil menggelengkan kepalanya, sedangkan Doha hanya tersenyum melihatnya.

"Mungkin dia memiliki sifat pendiam?" Tebak Doha dengan asal, mendengar ucapannya Jin-wook langsung menangguk setuju.

"Benar. Sepertinya dia sekolah di SMU High School, bukankah kau juga sekolah di sana?"

"Entahlah, aku tak pernah melihatnya di sekolah."

Tiba-tiba Jin-wook menyikut lengan Doha dan berbicara pelan, "Bukankah dia sangat cantik?"

"Benarkah?"

Lee Doha kembali tersenyum lebar, ia bahkan tidak percaya dengan gadis itu yang mirip sekali dengan mantan pacarnya. Padahal wajah mantan pacarnya itu sama sekali tidak pasaran, tapi gadis itu benar-benar sangat mirip dengannya, hanya saja sifatnya berbeda, mungkin gadis itu versi kalem?

Di tempat lain, Worim sampai di depan rumah temannya. 

"Cepat keluar. Aku sudah di depan rumahmu."

["Akh! Kenapa diantar sekarang?! Bentar!"]

TUT

Panggilan telponya berakhir dengan sebuah teriakan milik temannya yang tergesa, sambil memegangi payungnya Worim memperhatikan pintu rumah milik Hana yang kini terbuka lebar, menampilkan sosok gadis berambut panjang agak bergelombang dan memakai baju oblong dengan celana pendeknya.

"Cepat masuk dulu!"

"Gak usah, aku mau langsung pulang. Nih." Worim menyodorkan sebuah kantong yang berisi buku pelajaran yang dibelinya.

"Akh! Aku kan jadi gak enak sama kamu, lagian ini masih hujan lho nanti masuk angin! Cepat masuk!"

"Gak."

"Ugh dasar keras kepala, yaudahlah terserah."

"Hm. Aku pergi ya."

"Ya, hati-hati."

Worim akhirnya berbalik dan melenggangkan kakinya pergi, wajahnya yang datar itu terlihat sedikit lelah karena sedang menghadapi ujian kelulusan sekolahnya. 'Lulus nanti mau kuliah di mana ya?' Sepanjang perjalanan pulang, Worim terus saja memikirkan kuliahnya nanti. Ia masih bingung dengan keputusannya untuk melanjutkan studinya, mau masuk ke jurusan apa, dan klub apa. 

Kim Worim bahkan tak memiliki impian hidup seperti orang-orang pada umumnya, sampai di rumahnya ia pun segera membuka pintu dan memasukkan payungnya ke dalam tempat yang sudah di sediakan di pojok pintu rumahnya.

"Aku pulang."

"Worim, ibu sudah masakin makan malammu di atas meja dapur."

"Iya, nanti aku makan."

Setelah melepas sepatunya, ia langsung beranjak ke dalam kamarnya. Tak lupa dirinya pun mengganti pakaiannya lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya, sambil berkutat dengan ponselnya, ia mulai bermain game online yang sering dimainkan ketika ada waktu luang.

Di tengah-tengah permainannya, Worim mendapat notif undangan main bersama dengan orang tak dikenal. Orang itu pun tersenyum simpul dan memainkan game online bersama dengan teman gamenya semalaman, hujan di malam hari itu tak henti-hentinya, seakan terlena dengan dunia game, Worim akhirnya memenangkan game itu dan keluar dari arena game, sudah larut malam, ia harus tidur untuk persiapan ujiannya besok.

Worim segera beranjak dari tidurnya, meletakan ponselnya di atas meja belajarnya lalu kembali tiduran di atas kasurnya. Perlahan ia menutup kedua matanya yang sudah terasa berat, rasa kantuknya kini mulai menguasai kesadarannya hingga akhirnya ia tertidur di temani dengan mimpi indahnya.

Sebuah pertemuan yang tidak sengaja itu seketika berpengaruh besar terhadap Lee Doha, ia pun tak pernah menyangka akan bertemu dengan bocah yang mirip sekali dengan mantan kekasihnya. Mungkin agak berbeda karena sifatnya yang kalem dan pendiam dibandingkan dengan mantannya yang berbalik 100% itu, ia jadi penasaran dengan gadis kalem itu. 

'Semoga aku bertemu dengannya lagi..' Batinnya dalam hati.

Seakan harapan kecil itu menimbulkan sepercik perasaannya, wajah gadis itu terus saja terbayang di pikirannya. Besok, ia akan mencari tahu tentang gadis itu..

"Pernahkah kamu berpikir, model Korea paling terkenal itu adalah suamiku.."

toko game supernova

SUPERNOVA: Raven

World Of War

Clash of Kings : Avatar

Lost Crystall [FANTASI INDONESIA]

Super Internet

Superstars of Tomorrow

Different World with MySmartphone (bahasa Indonesia)

Family[The Boyz]

Isekai Multiverse

Suddenly arranged marriage

People search toko game supernova also like: