Aruna adalah seorang gadis yang tenggelam dalam dunianya sendiri. Dia tidak percaya pada cinta. Karena dia pernah merasakan perihnya bercinta. Dia menutup hatinya untuk semua cinta yang masuk. Kehidupan terus membuatnya berlari tanpa henti hingga dia merasa lelah karenanya. Dia benci. kesal. Hingga seorang datang kepadanya dan menawarkan cinta yang tulus padanya. Dia yang mengajarkannya akan arti cinta yang sesungguhnya. Yang tidak pernah dia sadari sebelumnya. 

Dialah Max. Sang pelindung juga malaikatnya.  Cowok berandal yang selalu membuat Aruna merindukannya. 

Dan di sinilah kisah cinta ini bermula...

Mina, seorang gadis SMK cantik tapi jutek yg "terpaksa" mengenal Cinta yg kemudian mengubah hidup nya yg membosan kan menjadi penuh drama.

Aku hanya tau saat itu kamu yang aku pilih. Entah akan sesakit apa atau sebahagia apa aku tak pernah ragu untuk berjalan bersama. 

Entah karena aku terlalu bodoh kala itu atau terlalu cinta hingga tak pernah sedikitpun aku berniat menjauh darimu.

Jika memang bukan aku yang diharapkan, lantas mengapa tak kau jauhi saja aku semenjak saat itu.

"Pertandingan akan segera di mulai..!!"

Seorang wasit berteriak menggunakan pengeras suara untuk memberitahu semua orang. Zoro dan Sanji melawan tiga orang bertubuh monster.

Jika ada yang bertanya kenapa Zoro dan Sanji melawan tiga orang..? Bukankah itu tidak adil. Memang terlihat tidak adil dalam jumlah orang, tetapi Zoro dan Sanji lebih tidak adil dalam kekuatan.

Sanji dengan Kenbunshoku Haki dapat merasakan kekuatan tiga orang di depannya, tetapi kekuatan mereka sangat lemah di bandingkan dengannya. Sanji berpikir kalau dia bisa mengalahkan sendiri mereka bertiga.

"Oy, Alis Keriting... Kita hanya perlu mengalahkan mereka saja 'kan..?"

"Ya, tapi tadi Shiro memberitahuku kalau mereka akan melakukan kecurangan... Kita harus berhati-hati..."

Pada saat wasit berteriak keras yang menandakan petarungan sudah di mulai, Zoro dan Sanji langsung berlari kedepan dengan tangan dan kaki yang sudah di lapisi dengan Busoshku Haki.

Baaaammmmmm!! Baaaammmmmm!!

Serangan pertama dari Zoro dan Sanji berhasil mengenai salah satu orang besar itu.

Foxy yang melihat itu hanya tersenyum meremehkan, dia berpikir kalau ketiga anak buahnya tidak dapat di kalahkan dengan mudah hanya dengan pukulan dan tendangan biasa.

Foxy salah besar karena saat ini anak buahnya merasakan kesakitan yang sangat luar biasa, dia mengalami luka fatal yang membuatnya langsung terjatuh dan pingsan.

Kemudian tiba-tiba salah satu dari ketiga orang itu mengeluarkan pemukul besar untuk memukul Zoro, tetapi Zoro yang tanpa menggunakan Katananya dapat membelah pumukul besar itu.

Sriiiingggg!!!

Entah bagaimana caranya, Zoro hanya menggunakan tangannya dan Teknik barunya membelah pemukul besar itu.

"Hey..! Itu curang..!! Dia melanggar peraturan..!"

Ussop sangat marah dan tidak terima dengan kecurangan yang di lakukan salah satu ketiga orang itu, tapi saat melihat Zoro yang membelah pemukul besar itu dengan mudah, dia terdiam.

"Sudah kubilangkan jangan khawatir jika mereka melakukan kecurangan... Zoro dan Sanji adalah monster sesungguhnya.."

"Ya, aku tahu itu, Shiro... Tapi bagaimana cara dia melakukan itu..!! Zoro tidak menggunakan Pedangnya..!! Tapi bagaimana dia bisa membelah itu..!"

"Dia itu sudah menguasai Haki... Jadi wajar.."

"Apa Haki bisa melukan hal itu..?!"

"Tentu... Lautan adalah tempat paling menarik yang pernah kau temui..."

Kemudian giliran Sanji sekarang yang akan menyerang menggunakan Teknik barunya, dia melompat ke atas dan berputar dengan kecepatan tinggi.

Perlahan-lahan Api menyala di sekitar Sanji yang membentuk sebuah Tornado Api.

"Aku tidak sempat menamai Teknik baruku ini... Jadi aku namai ini... Faiyakukka...!!"

Sanji menendang ke bawah mengenai satu orang besar itu tepat di kepalanya. Api langsung menjalar ke seluruh tubuh orang itu dan membakarnya selama puluhan detik sebelum Apinya padam.

"Cih.. Sepertinya Koki itu sudah mempunyai Teknik baru lagi..."

Merasa iri, Zoro ingin menyelesaikan pertarungan ini dan segera berlatih untuk mempelajari Teknik barunya. Zoro membuat posisi seperti menggunakan Katananya.

Sriiinggg!!

Entah apa yang terjadi, Zoro hanya mengayunkan tangannya ke bawah seperti menggunakan Katana, lalu tiba-tiba salah satu orang besar itu memiliki luka tebasan lurus dari atas kebawah.

Semua Kru Topi Jerami melihat Teknik baru Sanji dan Zoro merasa sangat terkejut, tapi mereka juga merasa senang karena mereka menang.

Di sisi lain, semua Kru Bajak Laut Foxy melihat itu dan tidak menyangka kalau Bajak Laut Topi Jerami mempunyai Kru-Kru yang sangat kuat di bandingkan dengan mereka, walaupun mereka bertindak curang, tapi tetap kemenangan di menangkan Bajak Laut Topi Jerami.

"J..Jadi ini kah kekuatan Supernova..! Sangat kuat..! Benar-benar sangat kuat..! Mereka berdua adalah Kru yang memiliki kekuatan kuat itu... Bagaimana dengan Kaptennya..! Gawat, ini gawat..!"

Foxy menyadari kalau dirinya sedang dalam bahaya telah menantang Bajak Laut Topi Jerami, terlebih lagi dia sudah membuat Sang Kapten marah besar padanya.

Foxy menelan ludahnya dan berkeringat dingin, dia tadi berpikir untuk membuat alasan kepada Bajak Laut Topi Jerami untuk kabur dari mereka, tapi saat ini dia telah di target oleh Sang Kapten Topi Jerami, atau Luffy.

"Hahahaha..!! Bagus sekali Zoro, Sanji...! Kalian sangat hebat..!"

Luffy sebagai seorang Kapten merasa sangat bangga dan senang melihat kemajuan Krunya. Shiro memberi acungan jempol pada Zoro dan Sanji, dia juga memberi selamat atas kemenangan mereka.

"Hey, kalian berdua..! Bagaimana jika nanti aku melatih kalian..? Sekali-kali aku juga ingin merasakan kekuatan kalian saat ini.."

"Tidak, terima kasih untuk tawarannya, Shiro... Tapi kami lebih memilih untuk berlatih sendiri..."

Mendengar ajakan dari Shiro, Zoro dan Sanji langsung menolak secara halus dan lebih memilih untuk berlatih sendiri, karena Shiro pasti akan membuat latihan seperti latihan Monster.

Zoro dan Sanji adalah manusia biasa, mereka berdua akan langsung merasa ingin mati dengan latihan yang Shiro berikan, mereka berdua juga tidak sebanding dengan Shiro yang memiliki kekuatan seperti seorang Dewa.

"Yosh..! Selanjutnya adalah giliranku..! Aku akan menghajar wajah orang itu..!"

Luffy terlihat sangat bersemangat dan tidak sabar untuk menghajar wajah Foxy, dia ingin membalas perbuatan Foxy pada Tonjit.

Sementara itu, Foxy terus ketakutan dan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

______________________________

"Oden, bukankah kau harus menemani Istrimu..?"

"Ah, Shiro... Ya, aku ingin mencari udara segar dan lagi pula Toki saat ini sedang tertidur.."

"Enaknya mempunyai Istri... Ughh..! Aku sangati iri padamu, Oden...! Kenapa dengan wajahmu yang lebih buruk dariku bisa menarik perhatian wanita cantik..."

"Hahahaha..! Itu lah yang dinamakan Cinta.."

"Oh, ya... Sedang apa Momonosuke saat ini..?"

"Dia sedang bersama Roger... Omong-omong tentang Momonosuke... Aku ingin kau berjanji satu hal padaku, Shiro..!"

"Apa itu..?"

"Jika suatu hari nanti terjadi apa-apa denganku atau mati... Aku ingin kau menjaga Momonosuke..!"

"Ya, tentu saja... Aku akan menjata Momonosuke dengan baik... Dan Istrimu.."

"Apa maksudmu..?!"

"Ya, pada saat kau mati... Aku bisa menikahi Istrimu.."

"Aku tidak akan pernah menyetujui itu..!!"

"Kata siapa aku perlu Persetujuanmu... Kau kan pada saat itu sudah mati.."

"Tidak, jika saat itu tiba.. Aku akan membunuhmu terlebih dahulu..!"

"Hahahaha..! Aku hanya bercanda... Tidak mungkin aku mengambil Istri temanku..! Dan satu lagi... Aku sudah merasakan perasaan Ter-NTR... Itu sangat menyakitan.."

"Ntr..? Apa itu..?"

"Ya, intinya kau tidak perlu tahu... Ntr itu sesuatu yang sangat menyakitkan... Apalagi kau ter-Ntr di depan matamu sendiri sepertiku... Ugh.. Aku mengingat kembali kenangan burukku... Sangat menyakitkan..."

Shiro memegang dadanya dengan ekspresi wajah menyedihkan seperti ingin menangis. Oden yang melihat itu berpikir kalau NTR adalah sebuah penyakit yang sangat serius dan sangat menyakitan, bahkan untuk orang kuat seperti Shiro sekalipun bisa merasakan sakitnya.

"Paman Shiro..!!"

Seorang Anak kecil laki-laki berteriak dengan senyuman lebar sambil berlari ke arah Shiro, saat sampai di depan Shiro, dia langsung memeluknya.

"Ohh, Momonosuke..! Hahaha..! Sepertinya kau habis bersenang-senang, ya..?"

Shiro mengangkat tubuh Momonosuke ke atas.

"Hahaha..! Ya, tadi Paman Roger menceritakan Kisah Petualangannya yang sangat kereennn..!!"

"Begitu kah..? Bagaimana menurutmu kisahnya..?"

"Sangat kereennn..! Paman Roger berkata kalau dia mengalahkan ribuan Angkatan Laut..! Dia juga mengatakan kalau Paman Shiro sangat handal dalam menggunakan Katana..! Benarkah itu, Paman..?"

"Hahaha.. Apakah kau ingin belajar dariku cara menggunakan Katana..?"

"Ya, aku ingin menjadi Pendekar Pedang yang sangat kuat sama sepertimu, Paman..!"

"Hahaha... Tapi Ayahmu lebih handal dariku saat menggunakan Katana... Kenapa kau tidak meminta kepadanya untuk melatihmu..?"

"Tidak, aku tidak mau... Aku selalu melihat Teknik yang Ayah gunakan terlihat Kuno dan aneh... Berbeda denganmu, Paman..! Kau terihat sangat kereenn..!!"

"Hahaha... Benarkah..?"

"Ya..!!"

Setelah mendengar perkataan dari Anaknya sendiri, dada Oden seperti tertusuk ribuan pedang yang tak terlihat.

"Bagaimana jika kuajari Teknik Katana "1 Pedang 3000 Dunia"..?"

"Apa itu..?! Terdengar sangat kereenn..!! Cepat ajari aku..!!"

"Tapi kau harus minta Persetujuan dari Ayahmu.."

"Hahaha..! Baik..!"

Shiro menurunkan Momonosuke dan Momonosuke langsung berlari ke arah Oden untuk meminta Persetujuan darinya, tapi Oden menolaknya.

"Tidak, kau sebagai Pewaris Keluarga Kozuki harus dilatih olehku sendiri...!"

"Apa..!! Aku tidak mau..! Teknik yang Ayah gunakan terlihat dan terdengar Kuno..! Berbeda dengan Paman Shiro..! Apa Ayah tadi mendengarnya..? 1 Pedang 3000 Dunia..! Itu terdengar keren di bandingkan dengan Teknik Ayah..!"

Lalu di mulailah perdebatan antara Ayah dan Anak, pelaku pembuat perdebatan itu atau Shiro sudah kabur dari sana.

_____________________________

Luffy dan Foxy tengah bersiap-siap untuk berduel satu lawan satu di Kapal milik Foxy. 

Pertandingan telah di mulai, dan pada saat itu Foxy langsung kabur dari Luffy, karena takut dan untuk menjebak Luffy ke dalam jebakan mematikan yang sudah dia buat di seluruh bagian Kapal.

Tetapi Luffy selalu mengetahui jebakan milik Foxy dan melewatinya begitu saja, karena Luffy di beritahu oleh Shiro untuk terus mengaktifkan Kenbunshoku Haki selama pertandingan untuk berjaga-jaga.

Dengan Kenbunshoku Haki, Luffy dapat melihat Foxy yang akan berlari menuju tempat semula, lalu dia memutar balik arah dan menuju tempat yang akan Foxy tuju.

Di sana terdapat Foxy yang sudah menunggu kedatangan Luffy dari arah depan, dia bersiap-siap untuk bertarung, tapi...

"Oy..! Dasar kau..! Kenapa kau berlari ke sini lagi..? Padahal aku sudah bersiap-siap untuk bertarung.."

Foxy melihat Luffy yang berada di belakangnya dalam keadaan baik-baik saja tanpa luka, dia menjadi bingung sekaligus terkejut.

"Kalau begitu.. Aku akan mengalahkanmu dengan Teknik baruku..."

Lalu Luffy menutup matanya dan mencoba fokus untuk menggunakan Teknik barunya, dia menghirup udara lalu menghembuskannya.

"Gear..! Firts..!"

Tiba-tiba terjadi perubahan pada tubuh Luffy yang kurus menjadi lebih berotot. Kedua lengan Luffy menjadi lebih berotot dan begitupun juga dengan bagian-bagian tubuh lainnya.

Memang yang dilihat oleh orang-orang hanya perubahan tubuh Luffy yang menjadi bertoto dan terlihat kuat, tapi berbeda dengan mereka yang hanya terkejut biasa, Shiro justru sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada tubuh Luffy.

Naluri Luffy menjadi lebih tajam, ketahan dan kekuatan Luffy meningkat 3X lipat dari biasanya, lalu terakhir yang membuat Shiro sangat terkejut adalah...

"Gomu-Gomu No... Snake Shot..!!"

Luffy memukul menggunakan lengannya yang menjadi panjang seperti biasa, Foxy menghindari itu dan mengejek Luffy, tapi ketika pukulan Luffy menyentuh tembok kapal...

Tangan Luffy tiba-tiba memantul dan berbelok arah yang mengarah ke Foxy, Foxy sangat terkejut dan tidak sempat untuk menghindar akhirnya terkena pukulan kuat Luffy.

Baaaaammmmmmmm!! Boooommmmm!!

Foxy terlempar menabrak tembok Kapal yang membuat tembok kapal rusak. Tidak sampai di situ, Luffy kembali menyerang menggunakan lengan panjangnya.

"Gomu-Gomu No... Double Snake Shot...!!"

Kali ini Luffy menggunakan kedua lengannya untuk menyerang. Foxy menghindari serangan itu dan langsung bersiap-siap untuk menghindar kembali. Saat menyentuk tembok Kapal, kedua lengan Luffy memantul berbelok arah.

Tapi kedua lengan Luffy berbeda arah yang membuat Foxy kebingung, dia berhasil menghindari satu lengan Luffy, tapi tidak untuk tangan Luffy yang satunya.

Baaaaaaammmmmmmmmm!!

Foxy terlempar kembali dan menabrak tembok Kapal, ketika dia ingin berdiri, tangan Luffy sudah berada di depan wajahnya.

Baaaaaaammmmmmmmmm!!

Foxy kembali terlempar lagi dan menembus tembok Kapal, di bawahnya terdapat lautan yang akan membuatnya mati, karena dia adalah pemakan Buah Iblis.

Tiba-tiba dari tembok Kapal yang berlubang muncul dua tangan Luffy yang menangkap tubuh Foxy.

"Fiuh~... Untung saja aku berhasil menangkapmu.."

Lalu Luffy menarik Foxy masuk ke dalam Kapal, Foxy yang di selamatkan oleh Luffy merasa sangat kebingungan, dia berpikir kalau dia akan mati.

"Kenapa kau menyelamatkanku..?"

"Shishishishi... Aku bertarung di sini hanya untuk menghajar wajahmu itu bukan untuk membunuhmu... Lagi pula kau belum meminta maaf kepada Kakek tua yang kau tembak itu..."

Dengan kepolosan dan kebaikan hati Luffy, Foxy sadar atas kesalahannya dan menjadi takjub dengan Luffy.

Pertandingan di menangkan oleh Luffy...

Semua Kru Topi Jerami sangat gembira dengan kemenangan mereka, kecuali Shiro yang masih sedikit terkejut karena Teknik baru Luffy.

Seharusnya Teknik itu akan di gunakan Luffy saat melawan Katakuri setelah Time Skip, tapi Shiro sangat terkejut karena Luffy sudah menggunakannya saat ini.

Teknik baru Luffy seharusnya di namai "Gear Fourth : Snake-Man", tapi sekarang "Gear Firts" yang dangat berbeda dengan aslinya.

"Huft~... Luffy sangat mengejutkanku... Kira-kira apa Teknik baru selanjutnya, ya..? Apakah "Gear Second"...? Atau yang lain... Tapi aku sangat menantikannya..."

Shiro sangat menantikan Teknik baru Luffy yang pasti mengejutkannya.

[Bersambung]



Seorang Pemuda Bernama Shiro Kagamiya Berenkarnasi Di Dunia One Piece, Dengan Sebuah Kekuatan Yang Kuat...

Kemudian Dia Bertemu Dengan Gold D. Roger... Mereka Lalu Berpetualang Bersama-Sama Hingga Menjadi Sangat Terkenal Di Dunia...

Tetapi... Roger Di Eksekusi Mati... Dan Shiro Menjadi Tidak Punya Tujuan Dan Arah... Lalu Dia Mangingat Tentang Anak Roger Atau Ace...

Shiro Lalu memutuskan Untuk Membantu Petualangan Luffy Dan Ace Untuk Menjadi Raja Bajak Laut...

Bagaimana Kisah Kelanjutannya..?

Baca Dong...

Mari kita mulai cerita nya
_______*______*_________

Di dalam kekosongan yang gelap gulita yang tidak ada sedikit cahaya pun dan tiba-tiba muncul  seorang pria muncul dari mana 
Awal nya pria itu kebingungan kenapa dia muncul di sini pria itu mulai panik kenapa dia muncul sini pria itu mencoba mencoba  meminta tolong tapi tidak ada yang jawab pria itu terus meminta tolong tapi masih tidak ada yang jawab dan pria itu mulai ketakutan dan pria itu mulai menyerah minta tolong dan menerima nasib nya di sini
Tiba-tiba suara yang menenangkan hati pria itu terdengar
Tuhan: tenang lah anakku tidak usah panik    Mc: kamu siapa? Pria itu kaget gara-gara suara yang tiba-tiba muncul di telinga nya
Tuhan: saya yang sebut Tuhan kamu tidak usah panik anakku
Mc: Tuhan?  Kenapa Tuhan di sini dan kenapa saya di sini? /Tanya pira itu dengan bingung
Tuhan: kamu di sini karna kamu mati anakku dan kenapa saya di sini karna di sini rumah saya anakku /jawab Tuhan
Mc: Mati! /teriak kaget pria itu
Tuhan: ya anakku /jawab Tuhan
Mc: kenapa saya bisa mati? Yang saya ingat saya lagi baca novel di kamar dan tiba-tiba muncul di sini / tanya pria itu dengan bingung
Tuhan: kamu mati karena kesalahan saya maaf kan saya anakku /jawab Tuhan mencoba meminta maaf kepada pria itu
Mc: karena kamu? Bukan nya kamu tuhan kenapa kamu bisa membuat kesalahan seperti itu dan membuat saya terbunuh!! /tanya pria itu dengan nada marah
Tuhan: itu karena anime yang saya suka mc nya di NTR dan saya marah dan ga sengaja melepaskan kekuatan saya ke bumi dan membunuh mu anakku / jawab tuhan dengan nada marah karena anime yang dia suka mc kena NTR
Mc: apa saya mati karena alasan bodoh seperti itu / teriakan mc dengan nada kaget Tuhan: ya anakku /jawab dengan nada gugup
Mc: dasar tuhan tidak berguna bisa-bisanya saya mati karena kamu marah anime nya yang kamu suka mc nya kena NTR dan berhenti memanggil saya dengan sebutan anakku saya bukan anak mu Tuhan tidak berguna / teriak pria itu dengan nada marah
Tuhan: tenang lah anakku ga usah marah
Mc: gimana saya bisa tenang saya aja belum membahagiakan kedua orang tua saya dan saya juga belum menikah dan belum memberikan cucu ke orang tua saya, ibu ayah selalu menyuruh saya menikah dan memberi cucu kepada mereka dan sekarang saya mati anak satu-satunya mereka gimana nasib mereka siapa yang merawat mereka orang tua saya udah tua dan sekarang siapa yang merawat mereka / teriakan pria itu dengan nada sedih + marah + frustasi
Tuhan: kalau soal itu kamu ga usah khawatir anakku ibu dan ayah mu awal nya sedih atas kematian mu, setelah berapa tahun atas kematian mu ibu hamil dan melahirkan adik laki-laki mu. Adik laki-laki mu sangat menyayangi mereka dan adik mu menikah dan memberi tiga cucu kepada orang tua mu dan orang tua mu meninggal pada usia 82 tahun mereka meninggal dengan bahagia anakku kamu tidak usah khawatir lagi /Jawab Tuhan dengan nada sedih karena membunuh pria itu
Mc: apa orang tua ku meninggal kenapa umur mereka 82 tahun?  Bukan nya pas saya hidup umur mereka cuma 43 tahun dan saya di sini cuma sebentar / tanya pria itu dengan nada sedih + bingung pria itu sedih gara-gara orang tua nya meninggal
Tuhan: itu karna aliran waktu di sini berbeda dengan bumi anakku /Jawab Tuhan
Mc: begitu kah, sekarang saya harus gimana apa saya bakal ke surga atau bereinkarnasi / tanya pria itu dengan nada bingung
Tuhan: kamu bisa kesurga atau bereinkarnasi sekarang kamu mau masuk kemana anakku / jawab Tuhan dengan nada tenang
Mc: apa kalau saya memilih berenkarnasi bakal dapat keinginan / tanya pria itu dengan nada penuh harap
Tuhan: ya anakku kamu bisa memiliki 5 keinginan /Jawab Tuhan dengan nada tenang
Mc: benerkan saya bisa memiliki 5 keinginan / tanya pria itu dengan nada semangat
Tuhan: ya anakku sekarang nyatakan keinginan mu / jawab tuhan dengan nada tenang
Mc: yoshaaa / teriakan pria itu dengan nada semangat sampe mengagetkan Tuhan
Mc: apa saya bisa berenkarnasi ke dunia anime wuxia atau Marvel dan DC / tanya pria itu dengan nada penuh harap
Tuhan: kamu bisa anakku sekarang nyatakan keinginan mu / jawab tuhan dengan nada santuy
Mc: bisakah saya berfikir dulu apa yang saya inginkan? 
Tuhan: ya silakan berfikir lah dengan hati-hati jangan sampe menyesal atas permintaan mu / jawab Tuhan dengan nada santuy
/MC mode berfikir
1 jam
2 jam
3 jam
4 jam 
5 jam
Mc: oke keinginan pertama, saya pengen sistem yang bisa membantu saya dalam segala hal dan bisa membeli skill dan senjata garis keturunan dan dari anime dc marvel dan apapun itu
Tuhan: ok lanjutkan
Mc: keinginan kedua, saya pengen dunia saya sendiri seperti bumi dan saya bisa melakukan apapun di dunia itu dan hanya saya yang bisa memasuki dunia atau istri masa depan saya dan anak saya atas izin saya
Tuhan: ok lanjutkan
Mc: keinginan ketiga, saya pengen penampilan saya seperti Madara Uchiha dan pengalaman tempur nya yang udah di edo Tensei dan lebih muda dan lebih tampan dan jangan lupakan kontol nya 20 senti meter
Tuhan: haha anak muda baiklah, kalau kamu mau membangkitkan ETERNAL MANGEKYOU SHARINGAN ATAU RINNEGAN KAMU TIDAK PERLU MERASAKAN PENDERITAAN  ATAS  MENGHILANG NYA ORANG YG KAMU CINTAI KAMU HANYA PERLU BERLATIH, LANJUTKAN
MC: Keinginan keempat, saya pengen berpergian ke dunia manapun misalnya Anime Marvel atau DC dan Wuxia
Tuhan: baik lah tapi kalau kamu mau pergi ke dunia yang kamu tuju kamu harus jadi yang terkuat di dunia dulu yang nanti kamu tempatin setelah kamu bereinkarnasi, sekarang nyatakan keinginan terakhir mu anakku
Mc: keinginan terakhir, saya pengen bereinkarnasi ke dunia Against the gods sebagian saudara Qingyue dan tentang waktu nya saya pengen 2 tahun sebelum Qingyue lahir
Tuhan: baik lah anakku nikmati hidup kedua mu di sana
Mc: Terima kasih tuhan dan maafkan saya atas sikap saya tadi
Tuhan: haha gapapa itu wajar kalau kamu marah anakku saya tidak marah kok atas sikap mu tadi anakku, dan selamat tinggal anakku nikmati kehidupan baru mu
MC: Terima kasih lagi Tuhan dan setelah itu kesadarann pria itu menghilang
____________*_______*_____________

Hahaha 😁  ini novel pertama saya jadi jangan berharap banyak 
Mekasih yang sudah baca kalau bisa komen ya

Saya baru pertama kali nulis jadi jangan terlalu berharap banyak

Gambar di sampul bukan milik saya kalau ada yang ga suka bilang aja nanti saya ganti


Nikmatin cerita ga jelas ini

eeh... tia .. kata sharyn sambil menarik helai aksesoris yang dia pasang di lengan nya 
apa " jawab nya dengan cetus 
s : eeeh .. gimana dengan bunga aksesoris yang katanya elu yang pesen itu , apa udah siap ntr ada di sana 
aaaaaa.....? " jawab tia bingung 
" emang nya itu bunga buat apa ? 
s : lah itu bunga kan mau kita bawa yaa buat pelengkap gaun kita aja 
t : lah .. emang aku ada ngomong buat itu ..?
huuuuuu.... semua yang di mobil serentak kesel sama tia yang mendadak aneh
tia.. yang waktu lalu ngomong mau bawa bunga kecil - kecil buat ke acara lamaran sodara gue itu siapa ?
t : ii..ch.. kok jadi aku si , aku itu cuma pesen satu itu buat me .. saja 
q : jadi... ? yaaa ampun gak abis pikir gue punya kembaran yang  aneh kaya elu , terus yang waktu lalu itu elu cari - cari di internet bunga termahal bunga terbaik terwangi sepanjang botol teah itu di mana , maksud nya apa ? haah...?
mendengar qia yang cerewet nya tambah dan bertambah lilifa pun mencoba melerai
L : haaaaaaadoooh .. iich kok jadi malah debat gini si .. udah dech yang perlu kita fikirkan adalah hanya aksesoris yang pas buat pelengkap penampilan doank kan ? 
ayoo lah berfikir soalnya gak mungkin kan kita minta orang lain  yaa termasuk mereka itu ..iyaa 
yang di maksud mereka adalah minta kepada keluarga nya lilifa apalagi tersangkut paut dengan nenek nya itu sangat membuat lilifa males sedang kan aksesoris itu adalah memang kebutuhan mereka pribadi , secara itu adalah pelengkap penampilan yang akan menambah kesan berbeda dengan tamu yang lainnya 
qia yang masih saja kesal dengan kembaran nya hanya diam dengan muka masem nya , sementara lilifa merasa lucu saja dengan tingkah mereka itu 
" heran gue rasanya mau dateng ke acara sepenting ini .. kalau sampai kacau sii gue lempar elu tia kolam belakang biarin di makan kodok lu... " ucap sharyn karna kesal 
L : udah - udah .. hampir nyampai 
" tunggu pak kita berenti dulu " kata sharyn kepada supir nya 
s : jadi gimana nie.. mau cari bunga dulu atau udah kaya gini aja 
" ah kalian ini berisik doank bisa nya , udah kita turun aja ntr di depan sana ada kiriman barang  itu gue yang pesen dari tadi isinya bunga yang persis sama yang tia pesan " kata gita menjelaskan 
L : oooooooooooh.... engkau adalah pahlawan S : baiklah pahlawan yang lahir terlambat mungkin 
mendengar itu tia sedikit kesal karna harus nya hanya dia yang pakai aksesoris cantik dari bunga - bunga pesanan nya
sampailah mereka di acara lamaran nya vito 
gedung yang megah nan mewah , berjumpalah dua keluarga besar yang sebelum nya tidak saling mengenal sementara di luar banyak para fens dari vito maupun dari BBS , berjalan dengan elok nya dengan keanggunan senyuman yang penuh kebahagiaan membuat semua fans dari BBS terkagum - kagum.
"maaf nona cantik apa anda yang yang bernama tia ? " tanya seorang kepada lilifa 
L : ooh itu yang di sana , ada apa ? 
tapi orang itu bingung hanya menyerahkan paket dan lilifa berkata biar lilifa saja yang memberikan nya , tapi lilifa tak langsung memberikan nya dia justru mengajak ngomong sharyn 
L : liat dech , penasaran gue sama isi nya 
s : coba buka ..
tapi belom sampai di buka tia dateng dan dengan cepat tanganya menyabar paket tersebut tanpa berucap kata lalu pergi 
uuuuuu ... dasar tia tiu.. cletus sharyn 
  tia pergi ke belakang untuk merapikan baju nya dan memasang aksesoris tersebut 
" aaaaa...''..' aaaa... kok patah " tia yang terkejut karna tangkai bunga nya yang patah mungkin karna tadi waktu ambil dari tangan lilifa terlalu sewot jadinya ngena ke tangkai nya 
" aaaaah... gimana nie... 
tanpa sepengetahuan tia ternyta ada vito di sana 
.

fa... 
jangan samakan aku dengan orang - orang yang pernah ada di dekat mu
bukan karena aku membedakan diriku , bukan pula mereka berbeda dengan ku 
aku sudah faham akan hidup mu 
aku akui bukan lah hal mudah bagimu menerima kenyataan dalam hidup mu 
di dunia ini tak ada satu manusia pun yang tidak pernah melakukan kesalahan 

mata lilifa berkaca - kaca tak kuasa menahan air mata nya ia pun tak bisa berkata sedikitpun kepada khifdza 
hati nya terpaku dengan kata - kata nya ia ingin sekali menatap mata nya namun tak berdaya 
kata - kata khifdza seakan sebuah anak panah yang tertancap di hati nya 
membuat nya lemah namun itu sudah cukup menghapus segala apa yang terpendam di dalam benak nya yang penuh dengan kegundahan 

fa.. .. " khifdza memanggil nya dengan lirih dengan senyuman nya yang seakan bisa membuat nya semangat 
lilifa hanya bisa mengangguk sebagai balasan kata - kata nya 

dan khifdza melanjutkan kata - kata nya 
fa.. percayalah di balik semua hinaan dan cercaan orang kepada mu itu hanyalah karena mereka tidak mengenal mu mereka tidak peduli dengan mu 
sudahilah saja fikiran mu akan kata - kata mereka 
ada lebih banyak hati yang bisa kau sayangi ada banyak orang yang menyayangi mu 

senyuman lilifa pun mulai terlihat dengan sedikit berani melihat wajah nya khifdza 
ia mengusap air matanya dan mulai terdengar kata - katanya yang sedikit serak 

aku fikir sudah tak ada ruang lagi yang bisa menerima ku apalagi seorang manusia bahkan dengan hati nya ..
setiap hari rasanya aku ingin mewujutkan cita - cita ku ..

khifdza pun langsung tertawa namun ia tahan 
hihihihi.. cita - cita apa ..?

ah kok kamu gitu siii jawab nya lilifa yang udah ingin pula ikut tertawa 

kh : eh .. jangan bilang yaaa kalau cita - cita kamu itu jadi pacar aku 

L : hihihi ....

kh : ketawa lagi....

L : eh ... aku tu punya cita - cita dari dulu bahkan jauh.. sebelum kamu lahir 

kh : emang nya kamu kamu tau aku bakal lahir kok udah punya cita - cita ..

L : apaan siiii 

serius lah.. kalau aja aku tau kamu akan lahir bahkan aku di pertemukan dengan mu mungkin aku gak akan memiliki cita - cita itu 
aku merasa bodoh terlahir ke dunia ini 
aku merasa bahwa aku lah yang lebih hina dari pada yang paling hina 
rasanya aku ingin membuang wajah ku ini 

lilifa berkata demikian bukan tanpa alasan di dalam hidup nya begitu banyak penderitaan itu bukqn karena dia terlahir dari keluarga yang kekurangan 
bukan pula karena wajah nya yang tak cantik jelita

ini bermula karena masalalu ibu nya
seorang ibu yang sangat dia sayangi dia kasihi 
lilifa anak yang manis dia sangat jago dalam menyembunyikan perasaannya itu karena dari kecil dia sudah terlatih dengan sabar dalam menghadapi banyak nya hinaan 

waktu mulai berlalu dan khifdza pun ingin bergegas menutup kedai nya 

 " yaa udah dech udah malem aku pulang yaa "
kata lilifa yang memahami kerjaan khifdza yang sudah ada 
khifdza pun mengangguk 
ok ! 
kh : berani kan pulang sendiri
L : iyaa lah . .. aku baik aja kok , oh iyaa besok aku titipin sama si bantet aja yaa pesenan kamu itu hihihi " 
 lilifa biasa menyebut adik nya khifdza dengan sebutan bantet bukan karena dia menghina nya namun itu panggilan kesayangan dari nya karena adik nya khifdza imut layaknya pinguin hanya saja tidak tumbuh di daratan es dan itu yang membuat lilifa memanggil nya dengan kata bantet , dan sebenar nya nama asli nya aira .

Meski mereka tidak sederajat namun itu tak menghalangi persahabatan untuk mereka lilifa menganggap nya seperti saudara sendiru meski kadang banyak ucapan iseng yang mungkin bagi orang yang tak kenal itu kurang sopan di dengar 
sedangan bagi aira lilifa adalah adik kesayangannya yang sangat ia jaga dan ia turuti kemauannya dan di sisi lain itu karna sebagai balas budi karna kedermawanan nya lilifa 

Lilifa punya segala nya dalam harta , berbeda dengan aira yang hidup dalam kesederhanaan bagi aira lilifa adalah kawan yang setia dan suka membantuny

Enjoy guys!

Ps: klo ada typo kasih tau ya😂

.......

Prangg!!!!

"Woeeiii!!! Kaca gua bngst!" Teriak hyera tidak terima

"Gc lu ah! Telat ntr!" 

"Gantiin kaca gua anjing!!!" 

"Bacot anjing!!" 

Sumpah gua dari tadi nungguin tuh anak lama banget sial batin yoongi lalu keluar kamar hyera. Saat balik badan selesai nutup pintu dan...
"Ehhh mama" 

"Pagi pagi udah berantem aja lu!" 

"Si hyera duluan noh Mak! Lama banget!" Adu yoongi ke Soo a

"Yaudah biar mama aja" Soo a pun m
Langsung ke kamar hyera dengan pelan tanpa suara

Soo a pun masuk ke kamar hyera saat pemiliknya sedang sibuk dengan kacanya, Soo a mencoba menarik nafas agar kuat untuk nanti. Hyera yang merasakan ada yang masuk ke kamar pun langsung menoleh ke belakangan dan....

"HYERA!!!!!KamuNgapainSihLamaBangetCepetanAbangKamuNungguin!!! EmangKamuMauTelatHariPertamaSeoklah!!! Hah!!...." Teriak Soo a dengan emosi+tolak pinggang+ ngerap+ merem:)

Hyera yang malas mendengarkan ocehan emaknya pun langsung kabur dari tempatnya berada membawa tas dan langsung menghampiri yoongi yang ada di parkiran dengan motor yang di bawahnya, hyera pun langsung naik begitu saja hingga yoongi sedikit oleng saat ingin protes hyera langsung berbicara panik

"Gc bang! Gc bang! Ntr gua di gaplokin! Gc bang!! Jalan anjing!!" Yoongi yang bingung pun hanya menuruti hyera menjalankan motornya saat di depan gerbang mereka mendengar teriakan menggelegar

"WOI!!!! DASAR ANAK LAKNAT!!!!" yoongi dan hyera pun tidak merespon dan langsung pergi tanpa rasa bersalah

Bodo amat bodo amat - hyera
Si hyera goblok, ntr di balik di gaplok gimana - yoongi

*Emaknya segalak emak author - hyera
*Bacot lu diem-diem - Thor

Hyera POV

Kenalin nama gua Min Hyera. Gua orang biasa biasa aja yang menginginkan masa depan yang lebih cerah dan satu lagi, gue adalah orang yang suka banget liat senyum orang lain jadi jangan heran kalo gua selalu bertingkah konyol, setidaknya teman-teman atau orang lain terhibur melihat gua dan juga menutupi luka yang selalu di pendam ini.

"Jadilah diri sendiri, tidak peduli apa yang dikatakan orang lain"

Itu kata-kata motivasi yang membuat gua tau tujuan hidup gua apa, dulu gua adalah orang yang labil engga tau udah besar jadi apa? Dan gua menjawab sekarang jadi orang sukses, bisa banggain keluarga, bangsa, dan negara gua. Kenapa jadi orang sukses? Gua ga pernah tau cita-cita gua jadi apa, so gua mau jadi orang sukses aja karena orang sukses bisa melakukan apapun belajar lagi pun engga ada masalah. Banggain keluarga karena gua mau ngangkat derajat orang tua gua yang selalu terkucilkan dalam keluarga, ya dalam artian orang tuaku tidak terlalu sukses di masa mudanya hingga saat ini kami hidup kecukupan dan kekurangan. Banggain negara? Karena gua benci liat warga negara di tanah kelahiran gua, mereka semua engga berguna sama sekali! Hey! Seharusnya mereka fokus untuk masa depan mereka bukannya tawuran, merokok, mabuk, berkelahi, dan apapun itu.

Seperti yang gua bilang, gua tinggal di keluarga sederhana dengan kedua orang tua dengan kakak plus adik, intinya gua anak tengah.

•Kang Seo Joon = Bapak gua yang dingin melebihi kutub Utara dan Selatan
•Kang Soo A = Emak gua yang cerewet, lebay, terlalu baper, sok soan lemah di depan anak, tapi galak
•Min Yoongi = Abang gua yang dinginnya ketularan dari bapak gua
•Kang Mitra = Adikku yang terlucu ini, kena virus K-Pop dari kakaknya yang cans sejagad raya, manja banget sma bonyok gue, ngayap Mulu kerjaannya

Dan ini adalah kisahku...












































.....


Tbc.

Hello! ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴍʏ ғɪʀsᴛ sᴛᴏʀʏ!
Sɑyɑ hɑrɑp kɑliɑn semuɑ menikmɑti ceritɑnyɑ, jugɑ menyukɑinyɑ.

ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ, ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀʟɪᴀɴ sᴜᴋᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ:)
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

ᴘʀᴏʟᴏɢ

"Anti pacaran Ra!!! Inget! Sekolah dulu yang bnr! Punya mobil sepuluh baru pacaran!" Hyera

"Kapan yang tuh cewek suka sama gua" Taehyung

"Kapan PJ:( " Bangtan

"Apakah hyera akan berpacaran?? Deng dereng Deng Deng Deng" The Pinkqok

╭───────────────────────╮
Nantikan kelanjutan ceritanya!
Only here!
╰───────────────────────╯


кнyrαxкτнy

"Sayang kita nikah yuk"

CIIIIITTTT...

Siapa yang tidak terkejut dengan permintaan intim itu, lisa menghentikan mobilnya tiba-tiba beruntung jalanan yang masih sepi hanya ada beberapa kendaraan yang berjalan pelan disisi sebelah jalan.

Namun kelalaian Lisa berimbas pada hantaman cukup keras dibagian perut Ruby walaupun sebenarnya tidak terlalu parah.

"Aww sakit"

"Sayang apanya yang sakit? Maaf ya"

"Pe...rut aku... Awwwhhh"

"Kenapa sih"

"Anak aku... Anak aku tolongin"

"Anak apa sih yaang? Kamu hamil?"

"Sakit ih"

Lisa yang panik luar biasa kelimpungan dengan pengakuan jika Ruby hamil, apa lagi ini, dia benar-benar tidak mengerti.

"Anak siapa yaang? Jawab aku?"

"Kamu dong ih... Tanggung jawab kan kamu doang yang make aku"

"SAYANG TAPI JARI AKU GAK BISA HASILIN SPERMA JADI KAMU GAK BISA HAMIL"

hahahaha...

Pecah sudah tawa wanita bermata kucing itu, niatnya mengisengi lisa sukses luar biasa, wajah polos menuntut itu membuatnya geli, lisa sepanik itu mendengar jika dirinya hamil.

Lisa manusia paling serius untuk menanggapi sesuatu, jadi membuatnya merasa panik adalah hal yang sangat Ruby sukai, menurutnya muka ketakutan Lisa lebih menggemaskan dan dia mengilainya.

"Haha aduh sakit beneran perut aku, ntr dulu"

"Paan sih yaaang?, Anak siapa coba?"

"Aku lagi mens, keluarnya banyak jadi sakit perut, kejedot lagi kan tambah sakit"

"Gak lucu"

"Kan istri lagi gak ngelawak suami"

"Bodo amat"

"Ih kok marah"

"Tau deh"

"Gak dikasih susu ntr malem"

"Hehe gak marah kok aku yaang, jalan lagi ya"

"Dasar mesum"

Jennie mengulum senyumnya, Lisa menggenggam tangan kanan wanita itu dengan erat, namun tatapannya terfokus pada jalanan ibu kota, andai saja mereka bisa bersama dan memiliki keluarga utuh layaknya suami istri, memimpikan bayi mungil hadir diantara mereka, betapa riuhnya pagi di rumah kecil mereka nanti, namun senyum itu terkikis begitu saja menyadari Lisa bukan lawan jenisnya, bagaimana caranya untuk mewujudkan itu semua?.

"Poo?"

"Hmm?"

"Kita makan dimana?"

"Di rumah yuk"

"Loh kok?"

"Sayang, aku udah mikirin kalo aku mau jujur sama mereka tentang kamu"

Tubuh itu menegang seketika, mungkinkah harus sekarang?, haruskah dia siap dengan semua penolakan mereka nantinya?.

"Yaaang kok kamu diem aja"

Ruby tidak siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada mereka, dia yakin Jennie akan sangat kecewa dengan ini semua, tapi mau gimanapun dia tetap harus jujur tentang hubungan mereka, sampai kapan masalah ini akan mereka pendam begitu saja, tanpa kepastian. 

"Huh?"

"Gimana? Bilang Bunda sama yang lain ya sayang"

"Aku...

"Mama kamu udah tau, masa ortu aku gak tau si yaang"

"Sayang kamu liat kan, gimana respon Mama aku, dia mutus semua hubungan keluarga antara dia dan aku, demi Tuhan aku gak siap kamu juga ngerasain yang sama"

"Sayang percaya ya sama aku"

Genggaman tangan Lisa yang lembut sedikit membuatnya merasa tenang, bagaimanapun dia tidak bisa lari lagi, semuanya sudah di depan mata, mau tidak mau dia harus menghadapi semuanya.

"Kalo... Kalo seandainya mereka nolak aku gimana?"

"Ya aku perjuangin kamu lah"

Namun ke khawatiran itu tetap ada di hati Ruby, membayangkan saja sudah semenakutkan itu apalagi benar adanya mereka menolak kenyataan bahwa sanya dia dan lisa adalah sepasang kekasih.

Tak butuh waktu lama, rumah bergaya Itali itu memenuhi penglihatan Ruby, gugup sudah pasti namun bagaimanapun semuanya harus dia hadapi.

"Ada Onin ama Otik juga"

Namun Ruby menghentikan langkahnya, dia belum siap untuk satu hal baru, yaitu malu.

"Gak usah aja ya poo, kita makan di cafe biasa aja gimana?"

"Di rumah aja, ngapain diluar sih kalo di rumah jelas enak lo yaang"

"Aku...

"Takut?"

"Ya...

Lisa memeluk tubuh Ruby erat, mencium pucuk kepalanya, menikmati setiap degupan jantung wanitanya, dia juga sama, mungkin untuk ayahnya Lisa tidak terlalu khawatir, namun Bundanya, Onty nya dan Opa serta Omanya, dia belum menyiapkan alasan untuk itu semua.

"Jangan kelamaan pelukin akunya, ntr aku kepengen"

"Yuk... Masih keburu kok"

"Lagi mens"

"Ishh... Yaudah nete aja"

"Ntr aja di mobil"

"Kan aku nyetir"

"Yaudah aku yang bawa, dari tadi liat kamu pakek baju dokter gini, aku seneng aja gitu bawaannya"

"Ishh bisa ae kembang goyang"

"Dih...

Tawa itu hadir lagi diantara mereka, banyak hal yang nantinya akan menjadi sebuah kenangan yang akan mereka ceritakan dikala memutuskan untuk masa depan yang berbeda.

Mereka memasuki rumah dengan ornamen serba putih itu, meja makan yang sudah penuh dengan makanan, suara riuh dari dapur dan beberapa bau dari cups cake banana kesukaannya menyeruak di indera penciumannya, dia bisa tebak orang-orang itu sedang sibuk dengan eksperiment kue terbaru mereka.

"Bundaa...

"Loh kakak... Mau makan di rumah?, Ruby mana?"

"Tu duduk di sofa"

"Bantuin bunda dong ajak Ruby"

"Sakit perut dapet dia bun"

"Oalah, panggil sana Bunda kasih jamu anti nyeri"

"By... Di panggil Bunda"

Ruby berjalan dengan gugup menuju ke arah Jennie, namun melihat pertengakaran Tika dan Hanin sedikit menghiburnya, mengurangi ketegangan yang ada di dalam dirinya.

"Sayang ini jangan di kasih cream lagi ih jadi eneg"

"Tika ih"

"Cipo kami tu mah, aku mau itu jangan dimakan"

"LISAAAAA....

dan ya cerry itu berakhir di perut keponakannya itu, Lisa selalu menguji kesabaran dua pasangan absurd itu.

Sementara di tempat lain, Ruby meringkuk memegangi perutnya, tiba-tiba gugup itu membuat semua anggota tubuhnya terasa ngilu, ketakutan itu membuat organ organ itu menjadi berhenti berfungsi.

"Awwhhhh....

"By kenapa?"

"Bunda... Sakit"

"Udah berapa hari?"

"Apanya?"

"Dapet?"

"Baru hari ini"

Jennie memijat perut Ruby lembut, selalu seperti itu, Jennie seakan penyembuh disetiap rasa sakitnya, jiwa ke ibuan yang begitu kental terasa membuat siapa saja nyaman berada di sekitar dirinya.

"Gimana enakan?"

....

"By?"

"Yaampun malah tidur... Kak Ruby tidur ni"

"Loh dia laper padahal"

Lisa menghampiri wanitanya, menepuk-nepuk pelan pipi Ruby, sesekali tersenyum karena melihat kekasihnya itu merengut tidak suka kalau tidurnya diganggu, Lisa menciumi bibir itu gemas dan sayangnya itu semua tidak luput dari perhatian Jennie.

"Ya Allah kak"

Jennie menutup mulutnya tidak percaya, Lisanya malah menyukai sesama, bahkan tidak ada terfikirkan olehnya jika Ruby dan Lisa akan melakukan hal yang menyimpang seperti itu.

"Jen...

"Li...sa ya Allah"

"Jen lo...

"Lisa Nin...

"Astaga Lisa...

"Gue... Ya Allah salah apa gue Nin"

"Jen dia pasti punya alasan kan"

"Anak gue... Anak gue cium Ruby dan lo liat tatapan itu, Lisa... Apa dia.. Nin...

"Gue gak bisa ngomong apapun Jen"

Jennie melangkah dengan penuh amarah menuju anaknya, menarik Lisa dengan kasarnya, dan satu yang tak pernah dia lakukan selama ini, menampar anak kesayangannya itu.

PLAK !

"Jennie" teriak Hanin.

"Bunda...

Lisa menatap tidak percaya tangan yang untuk pertama kalinya itu mendarat dengan keras di pipinya, kilatan amarah yang menggebu itu terlihat dengan jelas pada paras lelahnya, bahkan rasa tidak percaya membuat Jennie melakukan itu dengan sadar.

"Jelasin"

Jennie menatap datar anak sulungnya, emosi itu terlihat jelas di bola matanya, Ruby yang seketika terbangunpun tak kuasa melihat ibu dari kekasihnya itu, Jennie yang terlihat tenang selama ini berubah menjadi tak terbaca.

"Bun...

"Apa ini By?"

Jennie menarik tangan Ruby kasar, anak yang dia rawat selama ini melakukan hal yang diluar akan sehatnya.

"Bunda aku...

"Apa? 

"Aku lesbian" jawab Lisa gugup.

"LISA...

"Astahfirullah nak"

Jennie meruluh dilantai, menangis begitu kerasnya, dia kecewa dengan dirinya sendiri, dia kehilangan kesempatan untuk mengurus dan mendidik buah hatinya.

"Bunda...

"Apa salah Bunda Kak? Apa?"

"Maafin kakak Bun, dari awal kakak kenal Ruby kakak udah pacaran, cuma Ruby yang nguatin kakak, Ruby yang ngurusin kakak, Ruby peduli sama kakak, apa salah semua perlakuan Ruby bikin kakak jatuh cinta sama dia Bun?"

"Kak kamu cewe.. ya Allah kodrat kamu tu suka sama..

"Cowo?.. bunda bisa jamin kakak bakal nyaman sama cowo kalo trauma kakak sama laki-laki belum sembuh sampe sekarang? Trus kenapa Onin dan Otik Bunda bolehin aja mereka jadi lesbian kalo aku Bunda rekcokin.. aku udah dewasa Bunda gak berhak atas..

PLAK !!!

"JANGAN KAMU KIRA BUNDA GAK NGURUS KAMU DARI KECIL BUNDA GAK BERHAK ATAS HIDUP KAMU LISA" teriak Jennie histeris.

"Jennie udah"

"Bunda.. aku cinta sama Ruby tolong... Tolong restuin kami"

"Kamu gila?"

"Kalo itu yang Bunda sangka, iya aku gila Bun"

"Kamu berani ngelawan Bunda?"

"Bunda tolong...

"Tan.. maafin aku, kalo tante gak restuin aku sama lisa aku akan pergi tan"

Kali pertama Ruby kembali memanggil Jennie dengan sebutan Tante, ada perasaan aneh dihati Jennie yang bahkan dia sendiripun tidak mampu untuk menjelaskannya. 

"Aku juga bakal pergi dari rumah ini kalo Bunda gak terima hubungan kita"

"LISAAAA...

"Oke berarti Bunda gak mau, ayok By kita keluar dari rumah ini"

"Lis.. lo jangan gituin Bunda.. dia pasti...

Tika-pun tak mampu melerai keinginan keponakannya, dia tau persis sifat Lisa yang tidak suka dibantah, terlahir dengan kesakitan yang terus menerus dihidupnya membuat Lisa dewasa menjadi keras dan tak terbantahkan.

"Permisi"

Lisa menarik tangan Ruby kasar, keluar dari rumah itu dengan penuh emosi, dia kira Bundanya akan mendukung apapun yang akan dilakukannya, tapi ternyata semua hanya mengecewakannya.

"Aku gak bisa ikut kamu kalo orang tua kamu gak restuin kita"

"Ruby jangan bikin masalahnya jadi lebih runyam"

"Aku gak mau ngerusak hubungan kamu sama Bunda kamu"

"Aku milih kamu jadi jangan bikin aku pusing, please"

"GUE GAK MAU HIDUP DALAM RASA BERSALAH, LO NGERTI GAK SIH?"

"By?.. kamu bentak aku?"

"Ya Allah maafin aku, aku panik sayang maaf"

Ruby lupa, emosinya akan juga mempengaruhi kejiwaan Lisa yang bahkan belum sembuh 100%.

"By... 

"Maafin aku, maaf sayang"

"Aku milih hubungan kita, dan ini yang aku dapetin?"

CUP !

Ruby mengecup bibir itu ganas, rintik hujan yang mulai membasahi jakarta siang ini membuat suasana hati mereka berubah menjadi sendu, sakit hati dan kecewa melebur menjadi satu, takdir kembali mempermainkan hidupnya, Lisa hanya ingin bahagia, dan Ruby adalah tahta teratas akan itu semua.

Hah...

Mereka melepaskan ciuman itu, seiring oksigen yang berkurang akibat ciuman panas yang mereka lakukan. Lisa menyatukan kening mereka, menikmati air hujan yang menghujam tubuh mereka, bagaimanapun mereka sudah sejauh ini, menyerah sepertinya hanya lelucon yang akan menertawakan mereka nanti, bertahan hanya itu satu-satunya cara untuk membuktikan betapa besar rasa cinta mereka.

"Tolong bertahan bersamaku"

"Sebisa ku ya"

Lisa tau, ini akan menjadi beban baru di hidup Ruby, dia bahkan sudah tidak tau lagi cara untuk mempertahankan hubungannya ini jika tidak dengan lari dari kenyataan, dia mencintai Ruby sangat mencintai wanita itu, dia tidak ingin membuang waktu untuk kembali kehilangannya.

"By, kita bisa pergi dan hidup berdua aja kalau kamu mau, oke, kita gak mungkin bakal kayak gini terus aku cuma..

"Lisa liat aku, aku bakal bertahan bagaimanapun mereka memperlakukan aku, tapi tolong jangan lagi lakuin hal gila yang akan menjauhkan kamu dari keluarga kamu, enggak pun kita bersama, aku pastiin aku bakal selalu ada buat kamu, tampa ikatan gak masalah buat aku, toh kita bisa sama-sama" 

"By please"

Ruby memilih untuk memperhatikan sekitar, jalanan kali ini cukup ramai, karena jam masuk kerja sudah mulai kembali, walaupun ingin sekali dia menangis saat ini tapi dia tidak akan melakukannya, tidak di depan Lisa.

"Ayo egois sekali ini By"

"Gak Lisa, gak akan"

Gadis berpipi mandu itu lelah, sangat lelah dengan semua hal yang menyangkut dirinya ataupun Lisa, semua seakan tak sejalan dengan apa yang dia harapkan, berulang kali hubungannya diuji, dan berulang kali dia berfikir untuk mengakhiri semua ini, tapi dia tidak bisa dia tak akan pernah bisa.

"Aku mencintaimu dan sangat mencintaimu, kamu tau?" Tanya Lisa tegas.

Ruby bergumam, dia bahkan melihat sendiri bagaimana perjuangan Lisa selama ini, bagaimana besarnya perasaan yang salah itu tumbuh dihati keduanya, hanya saja keinginan tidak akan selalu bisa terkabulkan, pasti banyak hal yang menghalangi sebuah kebahagiaan, namun Ruby percaya akan ada pelangi setelah hujan.

"Aku tau Lisa, cuma masalah kita gak kayak pasangan biasanya"

Hidup mereka rumit, cinta itu bahkan membuat semua masalah datang seakan tiada habisnya, tapi apa yang bisa dia lakukan, jika masalah itu adalah cintanya sendiri, dia tidak masalah jika hanya dia yang menderita tapi ini dia membawa Lisa dalam masalahnya, dia tidak pernah berfikir jika Lisa akan kembali kehilangan keluarganya dengan semua ini, walaupun Nobani merestui mereka, tidak menutup kemungkinan untuk Jennie akan kecewa pada mereka.

"By, kita udah komitmenkan, kita pacaran bahkan gak setahun dua tahun sayang, bahkan terpisah 5 tahunpun perasaan kita masih sama, apa salahnya sih kita egois sekali ini aja"

"Gak, aku gak mau Lis, aku tetep mau restu Bunda kamu, gimanapun caranya aku bakal usaha buat dapetin itu"

"Walaupun Bunda minta kita pisah?"

Ruby tercekat ludahnya sendiri, dia bahkan menghilangkan fikiran ini dari beberapa waktu yang lalu, namun tetap saja dia tidak mampu, ini pasti akan jadi permintaan pertama Jennie terhadap dirinya, mungkin dia juga harus menyiapkan dirinya untuk jawaban untuk itu semua"

"Iya"

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya.

Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai.

Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, 

sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya.

Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda.

namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

"cantik banget sih dia lagi hamil heran gue"

"Sal...."

"Asli otak lo... Gue masih normal"

"Kan ngeri aja sis"

"Bodo lah"

"Jangan marah-marah sayang nanti keriput kamu nambah"

"Bacot Tik, mending lo bantuin naikin Jennie ke punggung gua, kita bawa ke uks aja"

"Nah gitu dong..."

Banyak hal yang tak bisa mereka jelaskan, pertemanan bukan sekedar aku ngertiin kamu dan kamu juga harus ngerti aku, tapi perihal saling percaya dan menjaga kepercayaan, memaafkan dan meminta maaf, walaupun semua itu sudah sangat dilanggar oleh mereka.

"Berat banget sih Jen"

"Gue curiga ni benih si Bani gede banget ntr kalo lahir" 

"Kek punya bapaknya"

"Et et Salsa porno..."

"Apasih Tik... Lama-lama snewen gue, udah ah buru"

Jennie mengeratkan pegangan di leher Salsa, dia benar-benar tidak tau siapa yang mengendongnya sekarang, seakan lelah mengambil alih sadarnya.

"Perut gue sakit..."

"Kerumah sakit ya Jen.."

"Gue mau mun.... Uweekkk"

"Yaaaakkk Jennie..."

"Ahahahaha bonus ye Sal..."

"Pale lu pitak bonus..."

"Yaudah sih kita pulang aja yuk, kasian dia"

"Pak Hamid..."

"Cabut ae elah... Segala Hamid dipikirin, segitu cintanya lo sam..."

"BODO TIK GUE LAMA-LAMA MENINGGAL KALO LADENIN LO"

HAHAHAHA

"Ke apart gue aja Sal"

"Ogah ah ke kos gue aja, males gue ketemu kakak tercinta lo yang nyebelin itu"

"Yaaaakk...."

"lo bawa mobil kan?"

"Bawa Sal"

"Buruan oneng"

"Makasi tuhan setidaknya Jennie sekarang tidak lagi sendirian" - batinnya.

Siang yang terik jalanan yang sudah mulai sedikit lengang karena belum waktunya jam istirahat membuat mereka tidak memerlukan waktu lama untuk sampai ke kosan Salsa. 

Salsa tak hentinya memandangi wajah Jennie yang jauh lebih berseri saat dia hamil dibanding biasanya, mengelus puncak kepalanya, merutuki kesalahannya yang meninggalkan sahabatnya ini padahal Jennie benar-benar membutuhkannya. Namun benar kecewanya masih lebih besar dibandingkan rasa pertemanannya, siapa yang tidak akan marah jika merasa dibohongi seperti ini.

"Maafin gue Jen, tapi gue cuman pengen lo sadar aja"

Tiba-tiba Jennie menggenggam erat tangan sahabatnya ini, bahkan sangat kuat, peluh yang mulai membasahi dahinya lagi, bibir yang sangat pucat dan bergetar menandakan kesakitan yang luar biasa.

"Siapapun elo.. perut gue sa...kit" bisiknya pelan.

Jennie menggigit bibir bawahnya, meremas ujung baju Salsa, benar saja sakit yang tak bisa ditahannya, membuat konsentrasi dan kesadarannya menghilang begitu saja.

"Rumah sakit Tik"

"Loh kenapa?"

"Rumah sakit Tika buruan"

"Iya iya..."

Dengan panik tika melaju mobilnya dengan sangat kencang, yang ada difikirannya hanya cepat sampai ke rumah sakit.

"Loh Tika lo kok berenti sih"

"Sal sorry"

"Apaan lagi?'

"Minyak gue abis..."

"Sialan... Itu rumah sakit dikit lagi"

"Sorry gue beneran lupa ngisi"

"Yaudah gue gendong Jennie aja"

"Lo kuat?"

"Buat sahabat-sahabat gue, gue kuat2in"

"Uwuu banget Salsa"

"Bacot"

"Kasar gaksuka"

Salsa benar-benar sedang tidak ingin meladenin sahabat otak setengahnya itu, yang ada difikirannya dia harus menggendong Jennie-nya agar segera mendapatkan penanganan, otaknya sudah tidak mampu berfikir dengan jernih sekarang.

"Awwwhh... Sa..kit"

"Duh Jen sorry ya gue harus gendong lo dibelakang, gue gak kuat kalo gendong lo di depan"

"Siapa?"

"Gue Salsa Jen, jangan pingsan dulu ya"

"Sal?..."

"Iya Salsa... Kuat ya Jen... Gue bakal gendong lo ke rumah sakit, lo sabar ya"

Saking paniknya Salsa melupakan kalau dia bisa pesan ojek online.

"Gue jalan aja ya.."

"Gak Jen.. gue harus gendong lo"

"Awwwhhh..."

"Sabar ya..."

"Pelan Sal.. perut gue kegencet"

"Maaf ya Sen..."

"Sal... 

"Sabar ya...

"Gue mau bakso..."

"Jen lo sekarat gini masih ae mikirin bakso"

"Gue mau banget..."

"Ntr ya kerumah sakit dulu"

"Sal...

"Apa?"

"Mau rujak cingur juga"

"Allahuakbar Jen.. ntr ya"

"Sal...

"Iya iya jen iya"

"Mau eskrim pelangi"

"Yaudah iya gue beliin semua"

"Sal...."

"Apa lagi sih Jen..."

"Jangan tinggalin gue lagi"

Deg !!!

Semuanya seperti berputar berulang ulang diotaknya, dia benar-benar ingin pergi namun hatinya meminta untuk bertahan sedikit lagi, bukan Jennie, bukan hanya kesalahanya, Salsa harusnya tidak berhak menghakiminya.

"Sa...kit Sal... Gue berjuang sendi..rian tan..pa ka..lian" ucapnya terbata.

Air matanya sukses menetes begitu saja, hatinya hancur mendengar sahabatnya tersakiti begitu dalamnya, mungkin memang egonya membuat dirinya jauh tanpa diminta.

"Jennie..."

"Lo omelin gue aja Sal, tapi jangan tinggalin gue, Sum...pah gue bu..tuh e...

"Jen.. jennie... Sadar Jen... Jennieeeeeeee

Seketika menggelap, panikpun mulai menghantui, takut Jennie akan seperti waktu itu lagi.

"Jen.... Bangun...."

... TOLOOOONG!!!!...

... jen please.... Gue gak akan ninggalin lo lagi

... Gue.... Lo temen terbaik gue, gue mohon bertahan Jen buat gue.. buat anak lo"

Dengan sekuat tenaga salsa berlari menuju rumah sakit yang sudah di depan mata, seakan mempunyai kekuatan, dia harus menyelamatkan Jennie, sahabatnya.

"Tolong Sus...."

"Baik Mba..."

Dia merutuki kebodohannya selama ini, harusnya dia selalu ada bukan pergi begitu saja, apa yang harus dilakukannya sekarang, jika porosnya sudah berhenti berputar.

"Keluarga pasien?"

"Iya buk saya kakaknya"

"Kondisi pasien dan anaknya sangat lemah, pasien demam tinggi sepertinya sudah dari semalam, dan juga magh, tolong jaga pola makan pasien ya bu, jangan sampai telat makan, dan jangan bikin pasien stress, jaga perasaannya, dan pasien harus bedrest minimal sampai bulan depan"

"Baik dok"

"Ibu bisa keruangan saya, nanti akan saya kasih resep obatnya"

"Baik dok"

Hari ini ada yang benar-benar dia sesali, keputusan untuk pergi bukan hal yang tepat, namun kembalipun rasanya berat.

Langkah gontai dengan fikiran yang tidak karuan sukses membuatnya seperti orang kehilangan arah, ini bahkan lebih menyakitkan dari kehilangan sosok orang tuanya, Jennie sudah menguatkannya saat masa sulit itu, rasanya tidak adil jika dia menghilang begitu saja.

Tubuh lemas dan senyuman seadanya menyambutnya di dalam ruangan yang sudah dia hafal akhir akhir ini.

"Masih sakit?"

"Udah gak...

"Mau apa?"

"Rujak.

"Oke gue bel...

"Nasi goreng, ketoprak, cilok, cakwe, itu pangsit depan eskade, trus...

"Lo masih ae gak tau diri...

"Dedek laper onty..."

"Aissshhh udah deh gue lemah kalo lo pasang muka begitu, ya bentar gue beliin"

"Maaciw onty caca"

"Semua untuk bumil"

Salsa berlalu begitu saja, ada perasaan lega yang benar-benar tidak bisa dia jelaskan, mungkin benar yang tulus tidak akan pernah pergi dengan tenang.

"Gue benci sama diri gue sendiri Jen, kenapa gue harus sesayang ini sama lo, yang bikin gue egois, nyakitin lo, ninggalin lo, maafin gue, gue janji bakal jagain lo, gak ada yang bisa nyakitin lo lagi"

"Bg rujaknya 2 gak pakek nanas"

"Sal....

DEG !!!

Jika hidup dapat memilih mungkin Jennie tidak akan membiarkan takdir buruk ini bermain dengan hidupnya, entahlah bagaimana rencana tuhan yang luar biasa gila ini memporak-porandakan semuanya, bahkan dengan harga dirinya sekalipun semuanya hancur, bahkan keluarga yang dia idam-idamkan selama ini tidak lagi utuh.

Hamil diluar nikah, adalah aib terbesar yang pernah dia nikmati selama ini, hanya saja dia masih beruntung dia masih dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.

Namun bukan itu masalahnya, semuanya berawal dari ketidak sengajaan Jennie menyuruh Albani mengelola salah satu perusahaan yang baru dia dirikan di kota Surabaya, itu ketika pernikahannya menginjak usia 11 tahun, dan anak mereka bahkan masih kelas 4 SD waktu itu, rejeki yang tuhan berikan tidak pernah terputus, itu dia memang harus bersyukur, tapi tidak dengan perselingkuhan yang bahkan selalu Albani lakukan dengan sekretaris yang Jennie tunjuk sendiri.

Salah satu kariawan yang dia percaya ternyata sudah menjalin kasih dengan lelakinya sejak awal dia bekerja di perusahaan Jennie yang ada di Jakarta, Albani memang selama ini selalu bermain api dengan siapapun, karena memang sifat dirinya dari dulu yang tidak puas dengan satu wanita.

Lelaki itu bahkan mencumbui wanita itu setiap harinya, berbagai email masuk ke dalam gawainya setiap hari, karena kartu kredit yang dia berikan kepada Albani atas namanya.

Jennie menutup mata akan semua itu, dia bahkan tau hotel mana saja yang sudah Albani tiduri dengan wanita simpanannya, tapi Jennie selalu maafkan.

Puncaknya sang Ayah mengusirnya karena Jennie mempertahankan rumah tangganya dengan Albani, tapi sial untuknya, setelah permintaan maaf lelaki itu dia kabulkan, Jennie harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri Albani mencumbui wanita itu di rumah yang Jennie belikan untuk Albani tinggali di kota Surabaya.

Hatinya hancur, iya jelas hancur, mereka bertengkar hebat kala lelaki itu juga ikut pulang ke jakarta menemuinya kembali setelah semua fasilitas untuk lelaki itu Jennie hanguskan, Albani tidak terima karena menurutnya dia juga punya hak untuk semua itu.

Siang itu, Albani mengeluarkan semua isi hatinya, dari dia menyesal menikahi Jennie, menyesal bertanggung jawab akan anak yang waktu itu hadir begitu saja di rahim Jennie kala mereka bahkan masih kelas 2 SMA, tentang kekesalannya karena mimpinya menjadi pesenam hancur begitu saja.

Dan Senja, iya anak wanitanya melihat itu semua, entahlah mulai dari hari itu semuanya berubah, gadis kecil itu menjadi dingin dan tak tersentuh, belum lagi sifatnya berubah menjadi tidak terkendali, brutal dan tak mau mendengarkan siapa saja, terkhusus Jennie.

Dia marah, dia benci keadaan ini, anaknya berubah, dia juga kehilangan suaminya, kehilangan kepercayaannya, dan benar adanya harta tidak pernah bisa membeli kebahagiaan.

Dan yang dia sesali adalah, dia bahkan melewatkan pertumbuhan sang buah hati, Senja bahkan tumbuh dengan sendirinya tanpa kasih sayang yang lengkap darinya ataupun lelaki biadab itu, dan yang lebih parahnya Senja membenci dirinya.

beranjak remaja, Senja menjadi liar untuk mereka, setiap hari menghabiskan hal sesuai dengan yang dirinya mau saja, tanpa harus repot memikirkan orang lain akan terluka atau tidak.

Jennie tau bagaimanapun ini adalah bentuk kekecewaan Senja terhadap dunia, atau mungkin terhadap dirinya juga.

bukan hanya Senja yang terluka, bahkan Jennie juga sakit luar biasa, tapi siapa yang peduli? bahkan tempatnya berceritapun tak lagi mampu memperbaiki keadaan yang sudah terlanjur hancur ini, dia sadar betul semuanya tidak lagi sama, namun dia juga butuh didengar, butuh untuk ditenangkan, butuh untuk dirangkul, dia lelah jika menyimpan ini sendirian, tapi seakan menutup mata Senja tidak mempedulikan itu semua.

jennie mungkin tidak sepenuhnya kehilangan keluarga, masih ada Salsa sang Kakak yang masih senantiasa menanyai kabarnya, namun rasanya malu jika harus kembali setelah keputusan bodoh yang dia pilih 10 tahun yang lalu.

Sepulang sekolah 
*idy yang selalu berlarut-larut menjomblo selama 2 th krn blm bsa move on dg cinta pertamanya yaitu ayu namun skrng msh kepikiran annisa krn pandangan pertamanya. 
idy : sp sih cwe td . Sumpah gw bener klepek2. (Melamun) 
Jatara : woy 
idy : curut berut .... njiiirrr biasaan bener lu ngagetin trus. Gw cipok lu ntr 
Jatara : hahahaa latah lu gk lucu. Ayo dah kita cipokan 
idy : ayo ( memegang muka jatara ) 
Jatara : jyjykkkkkk . Najis mugholadzoh d cium ama jones akut 😝😝. 
idy : hahaha 😂😂 

*dirumah riri 
Mayy : gw lht td lu ngomong sm idy ya 
riri : idy siapa ? Apa yg nabrak gw d kantin td 
Mayy : iya... dy keren kan 
riri : hahahaa keren 😂😂. Biasa aja. 
Mayy : kepincut jga lu ntr 
riri : gak bkal . 😂😂. 
Mayy : *dih sok cantik tp emng cantik si 😅. 

.
Jatara : woy maen yok. 
idy : ayo . Sp th ketemu cwe cantik 
Jatara : sejak kapan lu doyan lagi ma cwe . Biasanya klo mslh cwe lu ogah2an
idy : kepo aj lu 

.
Mayy: cari cemilan yok nis . 
riri : mls ah... msh kenyang gw . 
Mayy : ya udh temenin gw cri cemilan yok
riri : hedehhh . Y udh ayok. 
riri pun d ajak jalan2 d seluruh sudut bandung. 
Mayy : kesana yok laper gw... 
riri : perut karet ap yak. Udh mkn d kantin bnyk bngt ngemil jg ni mau mkn lg . Untung lu gk gembrot 
Mayy : hahaha . Udh ah ayok.. 
Ternyata idy dan jatara makan d caffe biasa mereka nongkrong . 
Jatara : pesen ap lu . 
idy : apa aj asal jngn tai ayam spesial 
Jatara : mba .... cacing kremi 1 buat temen sy. Sy es teh manis rasa cintanya mb aj y . 
Pelayan : ah bisa aj... baik km siapkan dlu . 
.
Mayy: *hah ad jatara wah pasti ad idy... annisa gk blh th. 
Elu ddk sni aj y nis . Gw mau pesen k sna 
idy : oh... iy gw minum aj ya . 

Mayy: eh kalian dsni... ngapain . 
Jatara : lagi nyuci baju . Ya nongkrong lah . 
idy : eh mayy . Sm sp lu ksni 
Mayy : *hah gw gk mimpi kan gw d tanya sm anggi . idy gk blh th gw sm si riri
Sndri . Mau cri makan laper... udh dlu y mau ksna . 

riri : hedeh lm bngt sih si mayy
.
Mayy : hey . Lma y sorry td skalian buang hajat... 
idy : gw kira lu nguly td . Lma bngt 
Mayy : nama ny jg lg konslet ni perut . 

.
idy : kirain bkal ketemu cwe cantik tu. Siapa sih namanya . Penasaran gw 

. 
riri : udh plng yok mayy. 
Mayy : iy bentar lg 
riri : ngapain lg gw pngen plng ah 
Mayy : ya dh ayo... *riri nih ganggu aj orng lg lhtin si peyek jg eh pesek . Wlw cman punggungnya doang... 

. 
idy : lho itu sp sm mayy ya... jngn2 cwe cantik itu... 
Jatara : (tersendak) huak . Ap lu bilang? Ngomong ap lu td gw  gk slh dnger kan . 
idy : criwis amat si lambe lu . Udh ky lambe turah aj . 
Jatara : wehhh ad yg jatuh cinta lg kayanya. Bentar lg bakal ada PJ 

idy sangat penasaran siapa nama cwe cantik itu.  Dan siapa yang bersama ima. 

Bersambung . . .

apa itu ntr Novel

Apa Itu Cinta?

Cinta itu apa?

Kala Itu Denganmu

Reincarnation In The One Piece World

Bereinkarnasi di dunia ATG sebagai kakak angkat Qingyue

Lentera tak bersayap

Sangean •kth 18+

SAVE ME JUSEYO

SEKALA SENJA

dilema kisah cinta aku sahabatku dan dia

People search apa itu ntr also like: