アプリをダウンロード
98.96% The Hidden Smile / Chapter 96: Epilog #2

章 96: Epilog #2

Setelah selesai makan malam dan beres-beres, semua orang kembali menikmati suasana santai. Papa, Ayah Alex, Papa Steven, dan David berkumpul di ruang tengah untuk menonton acara berita. Mama, Tante Rossari, Mama Rebecca, dan Rebecca berkumpul di ruang tengah sibuk membaca majalah dan berbincang-bincang. Alex membawa Steven dan Henry ke kamar David untuk bermain game, sedangkan Nadia membawa Amel dan Grace ke kamarnya.

Ketiga gadis itu berbaring di atas tempat tidur Nadia, memeluk boneka, sambil berbincang-bincang. Amel dan Grace sibuk menanyakan tentang hari kelulusan waktu itu, bagaimana Nadia menyikapi Heny, dan bagaimana tanggapan Daniel. Untung saja Nadia sudah mengakhiri masalah itu dengan Heny, sehingga ia bisa menceritakannya dengan leluasa kepada mereka.

"So, elo bakal sama Alex kuliah di London. Jurusannya sama?" tanya Amel.

"Kurang lebih. Alex ngambil Administrasi Bisnis, gue juga ngambil Administrasi Bisnis plus Komunikasi." Jelas Nadia.

"Woah! Semangat ya!" komentar Grace.

"Lo nggak kerepotan? Lo kan males nyatet." Kata Amel tiba-tiba.

Ketiganya sempat terdiam mendengar pertanyaan Amel, kemudian tertawa. "Iya juga ya. Emang lo bisa? Lo kan males nyatet." Kata Grace lalu tertawa.

"Yah, mo gimana lagi? Terlanjur. Harus rajin nyatet deh, mulai sekarang." Jawab Nadia lalu ikut tertawa.

Menit selanjutnya Amel sudah memeluk Nadia dan membuat Grace ikut memeluk mereka berdua. "Jangan sampe lo lupa sama kita. Kalo udah nyampe London, langsung kabarin. Kalo lo berantem sama Alex, kabarin kita. Pokoknya apapun yang terjadi, kudu wajib kabarin kita. Oke?!" kata Amel yang dibenarkan oleh Grace dan disetujui oleh Nadia.

"Iyaaaaaa… Baru tau gue kalo temenan lama sama gue, bisa bikin orang cerewet." Kata Nadia bingung.

"Amel udah cerewet dari dulu kali, Nad." Komentar Grace yang membuat ketiganya kembali tertawa.

David dan Rebecca pamit terlebih dahulu dan pulang ke apartemen mereka, kemudian di susul Ayah Alex dan Tante Rossari. Hingga tiba saatnya Steven yang harus pulang bersama orang tuanya.

"Karena gue nggak bisa ikutan nganterin elo lusa, sekarang aja gue ngomongnya." Kata Steven pada Nadia.

"Kalo udah nyampe London, langsung kabarin. Kalo lo berantem sama Alex atau si Alex ninggalin elo, kabarin gue. Pokoknya apapun yang terjadi, kudu wajib kabarin gue. Gue pasti langsung nemuin elo. Paham?!" lanjutnya lagi yang membuat Amel dan Grace tertawa, sedangkan Alex terlihat kesal.

"Hal yang lo bilang tadi, udah dibilangin sama Amel tadi di kamar, dan persis banget. Jangan-jangan lo nguping ya?" kata Grace dan membuat Steven salah tingkah.

Steven segera berpamitan dan segera pulang bersama orang tuanya. Dan kini Amel dan Grace yang harus pulang bersama Henry.

"Pesen gue cuman satu koq, Nad. Kalo lo mo pulang, kabarin gue. Gue mo pesen oleh-oleh dari sana. Dan kalo udah di Jakarta, kabarin lagi, biar oleh-olehnya gue ambil." Kata Henry santai dan membuat mereka tertawa.

"Kenapa harus nunggu sampe gue mo pulang dulu? Kenapa ga lo kirim aja foto sama uangnya, gue paketin dari sana." Kata Nadia santai.

Henry lalu menepuk jidatnya. "Iya juga ya... apa mungkin karena cuma alesan gue aja, karena gue kangen elo?" Goda Henry.

Amel dan Grace akhirnya pulang bersama Henry dan menyisakan Alex di rumah Nadia. Papa dan Mama sudah lebih dulu ke kamar, sedangkan Alex membawa Nadia ke kolam renang. Ia lalu mengeluarkan sebuah kotak hitam dari sakunya.

"Lo ingat kotak ini?" tanya Alex. Nadia terlihat mengenali kotak itu.

"Bukannya lo pernah ngasi ini ke gue pas hari kelulusan, ya? Kok balik lagi ke elo?" tanya Nadia bingung.

"Iya, balik lagi. Kan lo tinggalin waktu itu, sama bouquet bunganya juga pas Heny bikin gara-gara." Jelas Alex dan membuat Nadia mengangguk paham.

"Dan masih lo simpan selama empat bulan?!" Tanya Nadia heran. Alex hanya tertawa.

Alex kemudian membuka kotak itu dan mengeluarkan sebuah kalung berbandul cincin dan memakaikannya pada Nadia. Gadis itu terlihat biasa-biasa saja hingga saat Alex menngeluarkan kalungnya dari dalam bajunya yang ternyata sama dengan kalung Nadia.

"Sejak kapan lo jadi sok romantis kayak gini? Lo abis bunuh orang ya?" tanya Nadia curiga.

"Nad… Bisa nggak pertanyaan lo yang bener dikit?!" Tanya Alex berlagak kesal dan membuat Nadia tertawa lucu.

"Udah ya. See you at the airport." Kata Alex cepat lalu mengecup pipi Nadia dan segera berlari pergi, meniggalkan Nadia yang tertegun dengan sikapnya.


クリエイターの想い
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C96
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン