章 97: Epilog #3

Semua barang-barang Alex dan Nadia sudah diturunkan dari mobil. Alex masih memeluk Tante Rossari seperti Nadia yang masih memeluk Mama dan Papa. David tersenyum lucu melihat tingkah mereka.

"Nggak usah lebay, deh! Kayak nggak bakalan pulang aja!" komentar David.

"Emang Mami nggak bisa ninggalin Papi bentar gitu, buat nemenin Alex ke London?" kata Alex memelas pada Rossari dan membuat Nadia tertawa lucu.

"Lex, sumpah lo nggak cocok manja-manjaan kayak gitu." Kata Nadia di sela tawanya.

Alex kesal dengan perkataan Nadia lalu segera melepaskan pelukannya dan bersalaman dengan David dan Rebecca.

"Jagain Nadia ya, untuk yang terakhir kalinya." Bisik David dan mendapat anggukan dari Alex.

Nadia juga melepaskan pelukannya lalu menyalami orang tua Alex, kemudian bersalaman dengan Rebecca, dan terakhir memeluk erat kakaknya David.

"I'm gonna miss you to death." Kata Nadia pelan. David tersenyum lalu mengecup keningnya.

"No matter what happen, take care yourself like what you always do." Kata David.

Sesi pamitan akhirnya berakhir, Alex dan Nadia segera masuk. Tak lama keduanya sudah berada di pesawat, duduk berdampingan dengan nyaman di penerbangan kelas satu mereka, sambil menatap keluar jendela.

Alex tiba-tiba menggenggam tangannya dan membuat Nadia terkejut.

"Lo ngapain? Cari mati?!" kata Nadia pelan.

Alex hanya tersenyum padanya namun tidak melepaskan genggaman tangannya.

"Kalo gue bilang gue suka sama lo, gimana?" tanya Alex pelan.

"Udah tau, kok." Jawab Nadia santai.

"Lo tau, butuh ngawal elo sebelas tahun lebih, cuman buat nunjukin ke elo kalo gue suka sama lo." Kata Alex serius.

"Hm… tau kok. Dan asal lo tau juga, butuh jauh-jauh ikut elo ke London cuman buat denger lo akhirnya ngakuin dan bilang kalo lo suka sama gue." Jawab Nadia datar dan membuat Alex tersenyum.

"Apapun yang terjadi, jangan tinggalin gue, oke?!" kata Alex lembut.

"Bukannya elo yang selalu ngilang nggak jelas, ya? Lagian apapun yang terjadi juga, elo nggak bisa ninggalin gue kok." Jawab Nadia santai.

Alex kembali tersenyum dan perlahan meraih Nadia dan mengecup keningnya tepat sebelum pesawat akhirnya bersiap mengudara.