アプリをダウンロード
42.97% RE: Creator God / Chapter 162: CH.162 Eureka

章 162: CH.162 Eureka

Setiap ilmuwan pasti akan merasa senang jika mereka berhasil menemukan apa yang sebelumnya tidak pernah ditemukan oleh orang lain. Eureka adalah kata seruan yang dipakai untuk mengungkapkan kebahagiaan seseorang menemukan hal baru. Namun apa itu selalu begitu?

Mungkin yang kita selalu kenal adalah hal bagus, tetapi itu karena kita sengaja melupakan dan menjauhkan hal negatif dalam hidup ini. Itu pernah kulakukan, berhasil, tetapi hanya bertahan sebentar karena ujung-ujungnya hal negatif itu tetap menghantuiku.

"Rie, kamu kenapa sayang? Akhir-akhir ini mama sering mengamati Rie melamun dan kelihatan terpuruk."

Ahh aku terlarut dalam pikiranku sampai melupakan bahwa aku masih ada di meja makan. Ya memang sih, bagaimana aku tidak melamun dan terpuruk kalau kondisi hidupku tidak meningkat ke tingkat yang aku inginkan. Hidupku datar layaknya orang mati, juga tawar hatiku ini.

Kalau android biasanya masih bersikap layaknya manusia, aku bersikap layaknya sebuah robot. Apa memang yang bisa kulakukan selain melakukan hal yang aku bisa? Jalan-jalan dengan teman-temanku? Tidak, itu bisa saja mengungkap identitasku sebagai android.

"Ah maaf, Rie tadi sedang memikirkan sesuatu, jadi sedikit teralih perhatiannya."

"Benarkah? Kalau ada yang perlu disampaikan atau dikeluhkan jangan menahan diri Rie. Mama merasa khawatir kepadamu."

Mama... apa itu asli? Kasih sayang seorang mama yang bisa kurasakan adalah ketika aku hidup sebagai Kioku saja. Dan itu tidak bertahan lama. Aku menyesal tidak menghabiskan waktuku bersama mamaku. Kalau mau dibilang papaku yang asli adalah Kuroshin yang sudah kubunuh, dan mamaku adalah Ekiresia yang seharusnya dibunuh sesaat setelah aku dilahirkan.

Tidak ada yang mempunya kasih seorang mama melebihi mama saat aku hidup sebagai Kioku. Apa memang yang bisa dilakukan oleh orang tua asing yang mengadopsiku, mereka hanya memanfaatkanku dan berpura-pura layaknya mereka adalah orang tua asliku. Aku juga selama ini berpura-pura tersenyum agar tidak dicurigai.

Orang tua adopsiku ini tidak memiliki kasih sama sekali, aku bisa merasakannya sejak awal. Mereka hanya khawatir kalau 'aset' mereka hilang. Entah kenapa aku menaruh rasa curigaku kepada mereka. Semakin hari yang ada perasaan itu semakin kuat dan aku semakin yakin bahwa ada yang salah daripada mereka. Namun aku masih belum punya alasan yang kuat untuk membuktikan letak kesalahan mereka.

"Hehe, baiklah ma. Rie akan cerita kalau Rie butuh."

Tidak, aku tidak pernah membutuhkan orang lain dalam hidupku. Biarkan aku mati, tetapi itu pasti tidak mungkin. Mungkin aku sedikit memahami perasaan penyihir 'Evil Sorcerer Cultist' itu. Mereka kehilangan tempat dalam masyarakat, hanya bisa bersembunyi di balik bayang-bayang.

Daripada aku, lebih baik mereka saja yang punya hidup lebih baik. Orang sepertiku hanya akan menambah masalah dan beban saja. Eureka, aku selalu hidup menggunakan topeng yang menunjukan muka 'bahagia'.

Sebuah penemuan yang mengejutkan, tetapi tidak membuatku senang sama sekali. Siapa sangka bahwa yang mereka hadapi sebagai Lucifer, Sin, dan Kioku serta Rie ini adalah sebuah kepribadian palsu yang tidak pernah kulepas. Sampai kapan pun tidak akan ada orang yang akan menemukan sisi gelap diriku ini.

"Namun mama masih tetap saja sedikit kha-"

"Rie sedikit lelah, Rie kembali ke kamar dulu ya."

Kalau aku mau kabur, sebenarnya bisa saja, aku juga punya kemampuan sihir yang tiada bandingannya sejak aku menjadi dewa. Juga tubuh ini punya kapabilitas yang luar biasa sehingga dapat menahan beban dari efek samping menggunakan kekuatan dewa.

Namun pertanyaannya kemana aku akan kabur? Ujung-ujungnya siapa pun yang menarik tali-tali kehidupanku akan terus membuatku hidup dalam kesengsaraan. Memang kelihatannya aku bisa keluar dari 'Time Paradox', tetapi sebenarnya tidak. Aku hanya terjebak dalam lingkaran 'Paradox' lainnya. Kejadian yang tak menyenangkan membuatku ingin kabur, dan setiap kabur, aku akan kembali dihadapkan kenyataan yang berujung membuatku kabur lagi.

Semakin aku melangkah menjauh, semakin kenyataan yang membuatku tertekan itu semakin dekat dan memberikan tekanan yang lebih kuat. Sebaiknya aku tidur dulu hari ini, pemikiranku penuh dengan hal negatif dan tidak bisa berpikir jernih juga positif sedikit pun.

"Rie...."

Apanya dewa? Apanya aku punya kemampuan menciptakan? Semua kemampuan ini sia-sia untuk bisa membuatku hidup tenang. Tidak adakah Eureka yang bisa membuatku bahagia? Selama ini hidupku hanya dipenuhi sampah kehidupan yang tidak jelas sama sekali.

Hidup sebagai Lucifer, aku hanya peduli orang lain, semua orang bahagia kecuali diriku. Ketika aku hidup sebagai Sin, aku juga memajukan peradaban teknologi walau harus mengorbankan istri tercintaku dan kebahagiaanku sendiri. Kehidupan sebagai Kioku, berapa kali aku kabur dari kenyataan karena aku tak ingin menyakiti orang lain. Saat kembali, aku sudah berkorban banyak bahkan sampai mati demi satu dunia.

Aku sudah memberikan banyak, tetapi aku tidak pernah menerima kebahagiaan yang sesungguhnya. Apa ini adil, di saat semua orang bahagia karena diriku, tetapi aku tidak? Yang bisa kulihat hanyalah kenyataan dalam pekatnya hitam malam. Seolah-olah warna kehidupanku tidak pernah lepas dari hitamnya bayang-bayang kenyataan kelam.

Puluhan ribu tahun aku hidup, jutaan kali aku takut dan menyesal. Hidup lama bukan berarti kehidupanmu baik-baik saja. Tidak, 98 persen dari kehidupanku dipenuhi oleh kepribadian topengku untuk menutupi rasa takutku dari publik. Dua persen sisanya adalah di mana aku bisa menenangkan diriku daripada masalah dan menikmati tenangnya hidup tanpa masalah.

"Hah~ lelahnya."

Dua persen kehidupanku, itulah saat di mana aku tidur tanpa memikirkan beban hidup. Sayangnya aku tidam pernah bisa tidur tenang tanpa memikirkan masalah. Ironis sekali ya hidupku ini? Kalau aku sebagai tokoh utama ceritaku sendiri, aku harap tidak ada orang yang membaca kisah hidupku ini.

'Paradox' dan 'Re' adalah dua hal yang mirip. Kemampuan yang kumiliki adalah 'Re' bukan ���Paradox'. Dengan kemampuan 'Re' aku bisa mengubah sesuatu sesuai kehendakku, tetapi aku tidak akan terjebak dalam kejadian yang sama. Namun semakin sering dan semakin besar kekuatan 'Re' yang aku pakai, lama-lama kekuatan itu menjadi 'Paradox'.

Akhirnya, aku menaruh diriku dalam 'kotak' dan mengangap diriku itu selalu sendiri. Karena setiap kali aku membuka hatiku, aku selalu merasa sedih, tertekan, emosi, bahkan aku tidak mengenal rasa bahagia. Apa yang sebenarnya aku harus lakukan? Hidupku penuh kegelapan, aku tidak tahu seberapa jauhkah aku dari jalan yang benar.

Kalau aku lengah sedikit, kalau aku tertidur terlalu lelap, aku takut hidupku terancam dengan masalah besar yang tidak pernah aku bisa prediksi. Itulah kenapa aku tidak pernah bisa menghadapi hal yang tidak bisa aku prediksi, otakku berhenti bekerja saat kejadian di luar prediksi terjadi menimpa.

"Apa yang sebenarnya aku lakukan selama ini...."

Kalau orang lain biasanya tertimpa konflik dari luar, kalau diriku tertimpa konflik dari dalam. Aku selalu memiliki masalah dalam diriku sendiri. Di dalam otakku, di dalam pikiranku, angin ribut tidak pernah tenang hanya sedetik saja. Bukan orang lain yang memberikan masalah buatku, aku sendiri yang menciptakan masalah itu untukku sendiri. Bodoh kan aku?

Aku lelah berbuat baik, aku lelah berpura-pura. Hidupku terlalu penuh dengan sandiwara yang tiada hentinya. Ingin kabur, tetapi tidak bisa. Kurasa hidupku sudah dipenuhi oleh masalah akut yang tiada redanya.

Sudahlah, aku terlalu banyak mengeluh akhir-akhir ini. Semakin banyak mengeluh, aku tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa aku lakukan dengan baik seperti biasanya. Aku jadi banyak melamun karena memikiran hal-hal seperti ini.

"Tidur saja dulu deh."

Sebenarnya dengan tidur, itu hanya akan menyingkirkan masalah untuk sementara saja. Ketika bangun, semuanya akan tetap sama saja dan masalah yang belum diselesaikan akan tetap ada. Itulah kenapa aku terkadang berhenti kabur dari kenyataan dan mencoba untuk menyelesaikannya walau terlihat mustahil.

Memejamkan mata lalu tidur adalah kondisi di mana dirimu akan menarik kesadaranmu dari tubuhmu, tetapi tetap di dalamnya. Jadi terkadang orang bisa mengalami gangguan ketika tidur dalam kasus-kasus tertentu.

Aku mengetahui banyak hal, tetapi apa yang membuatku bisa bertahan hidup sampai saat ini. Aku tahu banyak, tetapi semuanya terasa sia-sia. Ketika aku memejamkan mata saja, tubuhku terasa ditindih oleh beban hidup yang tidak terlihat ujung atasnya. Kegelapan yang benar-benar mencekam.

"Kalau begitu, kenapa kau tidak merindukan kami?"

Suara ini...? Tempat ini...? Aku kenal semuanya. Yang kucari sejak lama karena aku terasa hidup sendiri di dunia asing ini. Ya... alam bawah sadar dan semua kepribadian lainku. Kalau biasanya orang mengeluh karena memiliki kepribadian ganda atau lebih, kalau aku kehilangan mereka sama saja kehilngan bagian dari jati diri asli diriku.

"Siapa memang yang tidak merindukan kalian? Hidupku penuh dengan rintangan, dan kalian juga mengalami hal yang sama. Bukankah kita semua terjebak dalam 'Time Paradox' entah bagaimana."

"Tidak ingin kusangkal, memang itu kenyataannya. Bukan hanya diri kita semakin bertambah seiring waktu berjalan, tetapi tingkat stres kita juga bertambah."

Eureka, kalau seseorang menemukan hal baru dalam hidupnya. Mungkin di antara semua waktu hidupku, Eureka terbesarku adalah aku bisa hidup dengan kepribadian lainku yang membuatku tidak pernah merasa kesepian. Semua kita lalui bersama, dan itu terasa menyenangkan.

Kapan lagi aku bisa tersenyum tulus dan menunjukkan diriku yang sebenarnya kecuali kepada diriku sendiri, kepada kepribadian lainku. Sulit dipungkiri memang mereka yang mengenalku dan mengenal satu sama lain paling baik.

"Sebenarnya ke mana saja kalian? Aku sudah bertahan lama sekali bahkan satu tahun lebih. Aku sudah terlalu menahan ini sendirian."

"Maafkan kami, kami pun baru saja kembali dan menyelamatkan jiwa seseorang. Itulah kenapa setelah kami selesai, kami langsung menuju ke sini."

Bahkan saat sudah meninggal pun mereka tetap baik. Sebenarnya seberapa besar kapasitas kebaikan kita semua? Kurasa kita semua terlalu berbuat baik pada orang lain dan menyakiti diri sendiri. Tidak ingin kuakui sebenarnya, tetapi faktanya selalu mengatakan begitu.

"Sampai kapan pun menolong yang lain tetap jadi jati diri kita ya? Sial, melihat kalian membuatku jadi merasa malu sendiri karena menyesal dan marah pada diri sendiri."

"Tidak apa-apa, hidup memang selalu begitu. Itulah kenapa bertahan dan berjuanglah!"


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C162
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン