アプリをダウンロード
43.23% RE: Creator God / Chapter 163: CH.163 Orang Pertama

章 163: CH.163 Orang Pertama

Sejak aku berhasil bertemu dengan kepribadian lainku, jujur hidupku jauh terasa lebih mudah. Di kala aku sedang sedih, pasti mereka mengajakku mengobrol dari dalam diriku. Kurasa aku dan mereka yang jadi kepribadian lainku memang ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Itu yang sebelumnya aku pikirkan, tetapi aku tidak menyangka bahwa ada orang selain diriku sendiri yang bisa memahami apa yang aku pikirkan dan rasakan. Seseorang yang tidak terduga, tiba-tiba muncul dalam kehidupanku.

"Hei Rie-sama, sedang ada masalah ya?"

"Huh? Oh! Ah tidak kok, tidak ada masalah. Kenapa memang?"

"Aku ingin mengajak Rie-sama berbicara sendiri karena takut membuat orang lain tahu dan membuat Rie-sama malu."

Seorang laki-laki dari kelasku tiba-tiba mengajakku berbicara saat jam istirahat tiba. Biasanya semua murid akan keluar dari kelas atau sebagian akan tinggal untuk mengisi perut mereka. Namun aku tidak menduga tiba-tiba ada seseorang yang mengajakku berbicara dengan niat aneh.

"Aneh ya? Maaf, kalau tiba-tiba."

"Tunggu, tunggu, bagaimana kau tahu bahwa aku berpikir-"

"Simpel, karena aku bisa membaca pikiran Rie-sama, juga orang lain."

Hah? Membaca pikiran orang lain? Apa maksudnya? Apa ini sejenis sihir? Atau dia ingin menipuku? Tidak mungkin ada seseorang yang bisa membaca pikiranku seharusnya, tetapi laki-laki ini bisa?

"Umm...."

"Sebaiknya kita lanjutkan di tempat lain dulu pembicaraan ini."

"Hah~ baiklah."

Akhirnya kami pergi ke atap sekolah tempat paling sepi kedua setelah perpustakaan. Kalau aku mau bilang, jika ada yang tidak mengetahui niat asli dari laki-laki ini, mungkin orang akan salah mengira bahwa laki-laki ini akan menyampaikan perasaannya atau sebagainya.

Aku masih penasaran dengan orang ini, rasanya entah kenapa dirinya bisa mengetahui isi pikiran bahwa mungkin isi hatiku juga. Biasanya ini hal yang kusembunyikan, tetapi laki-laki ini bisa mengetahui semuanya layaknya menggunakan sihir atau memiliki kemampuan super.

"Sebelum itu aku memperkenalkan diri terlebih dahulu karena tidak etis hanya aku saja yang mengetahui nama Rie-sama. Perkenalkan namaku Rikurani Keiva."

"Keiva ya? Sebenarnya apa maksud dari ucapanmu tadi kepadaku?

"Aku tidak berbohong soal aku bisa membaca pikiran Rie-sama, aku memang mengetahui bahwa kebenaran yang Rie-sama sembunyikan dari publik selama ini. Fakta bahwa Rie-sama adalah android karena tubuh asli Rie-sama hancur karena kecelakaan, juga fakta Rie-sama selalu menggunakan topeng untuk menutupi diri asli Rie-sama."

A-apa yang dikatakan orang ini? Tidak pernah aku membeberkan itu sama sekali ke siapa pun. Apa benar dia bisa membaca pikiranku? Namun kejadian itu sudah lebih dari setahun, jadi dia diam-diam mengamatiku selama satu tahun lebih? Uhh… itu sedikit memalukan.

Memang pada dasarnya aku tidak pernah berpikir bahwa ada orang yang bisa membaca pikiran orang lain, kalau melakukan sihir sih masih masuk akal. Sebuah kemampuan layaknya seorang cenanyan, unik, tetapi sedikit meragukan juga.

"Kalau begitu katakan apa yang barusan aku pikirkan."

"Yang barusan? Yang dipikiran Rie-sama adalah bahwa Rie-sama tidak pernah memberi tahu kejadian satu tahun yang lalu, dan karena aku tahu Rie-sama jadi sedikit merasa malu. Lalu Rie-sama berpikir bahwa aku adalah cenayang dan memang itu benar."

Tidak kusangka memang benar-benar dia seorang cenayang. Namun seharusnya seorang cenayang tidak akan bisa memasuki alam bawah sadarku, setidaknya itu masih aman. Kalau semua rahasiaku terbongkar, itu akan membuatku mati kutu.

Namun kenapa saat ini? Kenapa di antara semua waktu selama satu tahun lebih ini, laki-laki bernama Keiva ini baru berbicara kepadaku sekarang? Jujur tidak ada hal yang terpikirkan dipikiranku walau aku normalnya bisa memprediksi hal yang akan terjadi dan masa lampau. Inilah kelemahanku, tidak bisa menebak apa yang tidak bisa diprediksi. Kejadian ini tidak pernah aku pikirkan akan terjadi sewaktu-waktu.

"Kurasa aku tidak perlu menjelaskan lagi apa isi pikiranku kepadamu. Mungkin aku mengetahui bagaimana cara kerja dirimu sebagai cenayang."

"Dan itu adalah?"

"Kau bisa mendengarkan isi pikiran orang lain. Hanya sebatas apa yang sedang dipikirkan oleh orang lain, tidak lebih."

Hidupku penuh pengalaman, aku bisa mengetahui sesuatu hal yang masih dalam batas kapasitas otakku, dan aku tidak pernah ragu soal kemampuan berpikirku. Kalau saja aku berpikir dalam alam bawah sadarku, orang ini tidak akan bisa mendengarkan pikiranku sama sekali.

Pada dasarnya sebuah kemampuan memang memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Cara kerja cenayang seperti dirinya akan mudah ditangkal jika sudah ketahuan, apalagi lawannya adalah seorang penyihir.

"Rie-sama memang luar biasa, tidak bisa diremehkan sama sekali."

"Lain kali sebaiknya aku berhati-hati untuk tidak mengungkapkan isi pikiranku dengan sembarangan. Aku mohon jangan sebarkan yang kamu ketahui ini ke siapa pun. Biarkan semua ini tetap begini dan terus seperti ini."

"Sampai akhirnya Rie-sama akan mengorbankan kebahagiaan Rie-sama dan terus menggunakan topeng bahagia sehingga tidak ada yang tahu kebenarannya? Kurasa itu hanya akan membunuh jiwa Rie-sama perlahan bukan tubuh itu."

Sebenarnya dia tidak salah, selama aku diam dan terus diam, aku tersiksa perlahan-lahan dan akhirnya aku menjadi terpuruk dan depresi karena tekanan yang tidak pernah terluapkan. Namun memangnya siapa yang bisa membantuku melepaskan tekanan ini? Aku tidak pernah percaya kepada siapa pun selain diriku sendiri.

Aku hanya sebuah entitas asing dalam dunia ini, seseorang yang akan menghilang suatu saat dan tidak akan ada yang peduli dengan perasaan asliku. Semakin aku berada di dunia ini, semakin aku paham seberapa buruknya aku ini.

"Permintaan ini mungkin mendadak dan aneh, tetapi mohon buatlah diriku menjadi teman Rie-sama. Bukan hanya sebatas teman biasa, tetapi teman yang sesungguhnya. Rie-sama bisa mencurahkan isi hati Rie-sama yang sebenarnya tanpa perlu khawatir."

"Maaf, aku tidak bisa membuat ikatan dengan siapa pun. Diriku sudah terlalu takut kehilangan seseorang yang berharga untukku. Apalagi dirimu bisa membaca pikiranku, sebaiknya tidak."

Lain kali aku akan sedia payung sebelum hujan turun, dunia ini terlalu tidak jelas, hal apa pun bisa terjadi sewaktu-waktu. Hal seperti ini hanya akan membuatku kerepotan dan menambah beban pikiran saja. Kapan sih aku bisa lepas dari masalah?

"Sudah kuduga hal ini tidak akan berhasil. Aku tidak suka cara ini, tetapi sebaiknya Rie-sama membuatku sebagai teman atau aku akan memberi tahu semua orang tentang jati diri sesungguhnya Rie-sama itu."

Mendengar itu bukannya takut yang menguasai diriku, tetapi aku menjadi geram. Sudah puluhan ribu tahun aku hidup, tetapi tidak pernah ada yang bisa membuatku merasa terancam. Juga kuyakin tidak akan ada yang pernah berani.

Laki-laki ini bagaikan pedang bermata dua, bisa membawa keuntungan dan kebaikan untukku, tetapi juga bisa menusukku balik. Orang semacam inilah yang perlu diwaspadai karena tidak akan ada yang pernah tahu kapan dia akan beraksi.

"Jadi kau mau mengancamku? Silahkan, aku tidak pernah merasa keberatan. Yang kulakukan selama ini hanyalah tersenyum dan membuat orang bahagia. Apa salahnya kalau orang lain tahu bahwa aku tidak bahagia dan aku adalah android? Memang itu takdir yang harus kutanggung seumur hidupku."

"Oh ayolah Rie-sama, aku melakukan seperti ini karena aku sudah merasa muak mendengarkan isi pikiran Rie-sama yang terus saja mengeluh, apalagi akhir-akhir ini. Aku sudah menahannya juga selama satu tahun lebih, aku tidak bisa berdiam diri lebih lama."

Tidak kusangka dia melakukan ini juga untuk dirinya sendiri. Memang pada dasarnya semua manusia itu egois, tetapi ada saatnya keegoisan orang tersebut menyelamatkan orang lain. Kalau dipikir-pikir dia luar biasa sekali menahan diri selama satu tahun lebih untuk terus saja mendengarkan isi pikiranku yang kebanyakan negatif.

Aku saja menahan diriku sendiri saja belum tentu bisa, sedangkan dia bisa menahan diri untuk mendengarkan banyak isi pikiran banyak orang sekaligus. Ketahanannya melebihi diriku pastinya jika satu tahun lebih dia mendengarkan isi pikiran banyak orang.

"Hah~ aku mengerti, aku mengerti. Namun kenapa kamu mau melakukan hal merepotkan seperti ini? Sebenarnya memintaku untuk berhenti memikirkan hal negatif kan bisa?"

"Itu tidak akan bekerja dan berarti. Aku kenal Rie-sama, Rie-sama tidak akan dengan mudah berubah menjadi ceria dan menghilangkan isi pikiran negatif begitu saja."

"Memang tidak bisa, tetapi aku bisa membuatmu tidak akan mendengarnya."

Ada cara khusus untukku melakukan hal seperti ini, tetapi jarang untukku menutupi semuanya rapat-rapat. Istilahnya kalau aku mau menutup kesalahanku, aku tidak perlu berbohon sepenuhnya. Ahh susah deh menjelaskannya. Pokoknya aku bisa melakukannya.

Cara terlarang yang aku tidak pernah gunakan lagi selama satu tahun lebih. Tidak menggunakannya membuatku sama seperti manusia biasa lainnya. Keiva, apa kau ingin berhenti mendengarkan isi pikiranku?

"Hentikan ini Rie-sama. Aku tahu Rie-sama tidak bisa bertahan lebih jauh lagi atau itu hanya akan membuat Rie-sama dalam kejadian yang sama. Rie-sama tidak akan pernah lepas dari lingkarang keterpurukan."

"Lalu kenapa dirimu sebegitu pedulinya denganku? Hidupku sudah hancur, tidak ada yang tersisa daripadaku untuk bisa kuberikan padamu. Apa yang kau harapkan daripadaku?"

"Teman…. Selama ini aku selalu mencari teman, tetapi tidak pernah mendapatkannya. Semua orang menjauhiku ketika mengetahui bahwa aku adalah seorang cenayang. Mungkin teman Rie-sama banyak, tetapi tidak pernah ada yang Rie-sama anggap sebagai teman sejati. Aku berpikir kalau kondisi kita sama, dan aku akhirnya bisa membuat teman yang bisa mengerti diriku."

Pertama… dialah orang pertama yang bisa merasakan perasaanku, membaca isi pikiranku, berpikir layaknya diriku, mengetahui prediksiku, dan mengalami hal yang sama denganku. Enggan aku mengakuinya, tetapi ini mungkin adalah waktu yang terbaik keluar dari keterpurukan ini setelah sekian lama aku mendekapnya di dalam kegelapan.

Dia bisa saja meninggalkanku sendirian, tetapi rasa peduli dan keegosiannya membuatku berpikir bahwa aku hidup bukan untuk orang lain saja dengan terus membantu sesamaku. Namun aku juga hidup untuk diriku sendiri, aku harus menjadi sedikit lebih egois dan membuat orang mengerti sedikit demi sedikit perasaanku yang sesungguhnya. Itu yang sedikit menginspirasiku.

"Hah~ kenapa seseorang yang egois sepertimu muncul di hadapanku? Aku tidak berkata ini akan berlaku selamanya, tetapi kau boleh menjadi temanku yang sesungguhnya."


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C163
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン