アプリをダウンロード
42.7% RE: Creator God / Chapter 161: CH.161 Jack Of All Trades

章 161: CH.161 Jack Of All Trades

Sejak aku berada dalam kondisi yang mungkin tidak dijalani oleh orang lain, aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam segala hal yang aku ketahui. Istilahnya, aku berusaha semaksimalnya untuk menguasai segala hal yang berhubungan dengan diriku.

Namun beda halnya dengan seseorang bernama Hoshishuji Loku, seseorang yang misterius, bisa segalanya, tetapi tidak pernah kulihat satu pun dia melakukan hal apa pun yang dia lakukan dengan sepenuhnya. Kurasa bukan karena dia tidak niat, dia memang tidak bisa.

"Hei, sebenarnya apa yang membuatmu untuk tidak pernah mempelajari semua hal yang kau bisa dengan sepenuhnya?"

"Apa maksud dari pertanyaanmu? Aku tidak mau melakukan hal merepotkan seperti menguasai satu hal itu."

Entah kenapa, belakangan ini aku sedikit tertarik dengan sifat Loku yang aneh, tetapi bukan aneh. Bisa dikatakan unik daripada aneh. Hanya saja, itu tetap aneh entah alasan apa aku berpikir itu. Walau kami ditugaskan untuk sering bertukar atau berbagi data, aku jadi semakin paham kemampuannya setelah mengamatinya sedikit demi sedikit.

Normalnya setiap orang pasti tidak akan bisa melakukan suatu hal tertentu atau bahkan lebih, tetapi setidaknya mereka juga pasti bisa ahli dalam satu bidang contohnya seperti diriku yaitu sebagai ahli teknologi. Kalau keahlian lebih dari satu itu normal, tetapi tidak ahli di mana pun, uhhh, entahlah. Kurasa selain Loku, aku tidak akan menemukan orang dengan sifat yang sama.

"Hah~ kau memang sulit diajak bicara. Ya sudah, karena waktunya sudah mencukupi, sebaiknya kita pulang saja."

"Huh baiklah. Namun tunggu sebentar, beri aku nomor teleponmu."

"Eh kenapa?"

"Sudah beri saja."

Kenapa dia tiba-tiba meminta nomor teleponku? Ingin telpon denganku? Mengobrol denganku lewat pesan teks? Berbagi suatu informasi umum denganku? Atau jangan-jangan... ah yang terakhir pasti tidak mungkin. Namun aku cukup terkejut dirinya meminta nomorku dengan tidak ada rasanya malunya. Biasanya kalau begini, skenarionya adalah laki-laki meminta dengan tegas dan sopan nomor telepon perempuan, atau dengan malu-malu. Tidak ada yang meminta dengan nada datar, benar-benar tidak punya kemampuan. Kemampuan bicara saja setengah-setengah.

"Dasar, ini. Masukan saja nomormu dan ingat-ingat nomorku."

"Merepotkan, kirim saja pesan kepadaku, nanti nomormu aku simpan."

Siapa yang sebenarnya meminta nomor siapa? Kenapa dirinya jadi yang memaksa diriku untuk mengirim pesan kepadanya? Lama-lama menjengkelkan juga orang ini, tidak kusangka ada orang seperti dia yang aku kenal.

Namun hal tidak terduga seperti ini boleh juga, jarang-jarang aku bisa menikmati pembicaraan sampai dipikirkan dalam-dalam dan itu bukan pembicaraan penting. Dia adalah 'Jack Of All Trades', mampu segalanya, tidak ada yang unggul. Kurasa dia dilatih oleh orang tuanya segala hal dan itu membuatnya tidak bisa fokus akan satu hal. Biasanya sifat anak muncul karena orang tua.

"Kenapa kamu harus membuatku melakukannya?"

"Sudah kubilang bukan? Karena itu merepotkan."

Kesal sih, tetapi aku memahami perasaanya. Melakukan segala sesuatu tanpa keinginan diri sendiri. Sama sepertiku yang terjebak dalam 'Time Paradox'. Apa aku meningininya? Tidak, itulah kenapa aku jadi sedikit kesal dengan kondisi sebelumnya aku berada.

Entah ini ikut campur siapa pun, atau mungkin dewa takdir, itu semua membuatku begitu kesal. Aku merasa hidupku menjadi sia-sia setelah melalui puluhan ribu tahun hidupku tanpa ada hal yang terkesan karena semuanya hanya diulang dan terus diulang. Setidaknya aku mengalami kematian di kehidupan yang berbeda sekitar 15 kali. Itu sama sekali tidak menyenangkan.

"Kenapa kau harus membuatku melakukan apa yang jadi pemikiranmu? Bukankah dirimu yang meminta nomorku?"

"Aku tidak meminta nomormu, hanya saja aku membangun jembatan untuk melakukan pertemuan lebih mudah dan terkoordinir."

Pintar juga alasan yang diberikannya untuk menjawab pertanyaanku. Baru kali ini aku dikalahkan oleh seseorang yang bahkan bukan juru bicara yang handal. Ughh, sebagai perempuan perasaanku terlukai, sebagai laki-laki harga diriku remuk.

"Terserah dirimu saja deh."

"Sampai jumpa di pertemuan selanjutnya."

Aku tidak terburu-buru karena hari ini adalah hari libur, aku bisa melakukan sesukaku. Jadi sebaiknya aku menikmati waktuku dengan perlahan. Oh ya, ngomong-ngomong ini adalah cafe, jadi kami harus memesan kopi. Entah kenapa aku berhasil membuat tubuh android ini memiliki 5 indera yang ada pada manusia dengan kurang lebih mirip.

Kali ini fokusnya lebih ke indera perasa dan alat pencernaan. Jujur membangun kembali lidah yang mempunyai saraf dalam jumlah yang mengerikan itu tidak mudah sama sekali. Hal ini memakan waktu setidaknya 6 bulan sampai aku bisa membuatnya dari data dan kemampuan yang aku miliki. Soal pencernaan, aku tetap gunakan sebuah kotak penampung saja dalam ukuran minimalis, tetapi cukup.

Ini sebenarnya kulakukan semua untuk membuatku bisa beradaptasi di dunia ini lebih baik tanpa harus menghindari orang lain seperti saat aku dulu ditawari untuk makan bersama di kantin oleh teman-teman sekelasku.

'Tidak kusangka aku sudah hidup selama 8 bulan di sini, cepat juga.'

Benar-benar kehilangan kesadaran akan waktu, bahkan waktu 8 bulan saja kulalui dengan cepatnya seperti dalam seminggu saja. Jangan salahkan aku, kapabilitasku sudah hancur karena 'Time Paradox' itu. Entah itu akan kembali baik atau tidak, aku tidak akan tahu.

Memang seharusnya akulah yang bisa memperbaiki kondisi ini karena ini adalah 'kehidupan'ku sekarang. Namun entah kenapa, seharusnya orang seperti diriku sudah lama mati masih saja tetap hidup. Hal negatif dalam hidupku di sini bisa dihindari atau dicegah, tetapi hal negatif yang membekas karena 'Time Paradox', itu sulit.

Jangan sangka jika aku mampu punya kemampuan menguasai teknologi, sihir, dan buku juga hal lainnya aku jadi mampu segalanya. Kemungkinan besar yang bisa menguasai semuanya dengan rata adalah Loku. Namun aku tahu bahwa dirinya begitu pun dia tetap manusia. Tidak mungkin dia bisa menahan dirinya sepenuhnya.

Sekarang aku jadi terpikir, hidupnya pasti tidak mudah, banyak tantangan yang harus diselesaikannya, dan pasti pasang surut kehidupannya berbeda dari yang lain, lebih sulit. Kurasa pada dasarnya aku memang tidak boleh meremehkan orang lain karena hidup kita berbeda.

"Sudah terlalu kesorean, sebaiknya aku pulang sekarang."

Cara pandang seseorang pada sesuatu yang sebenarnya sama, pasti ada perbedaannya. Mungkin A bilang bahwa monyet adalah nenek moyang manusia, tapi B berpendapat bahwa monyet dan manusia itu dua hal yang tidak ada kaitannya, hewan dan manusia.

Ada satu dua hal yang memang tidak bisa aku pahami seberapa keras aku berpikir, seperti contohnya mobil ini. Mobil pemberiaan papa ini seiring waktu jadi sering kupakai walau tanpa izin papa, seolah-olah diizinkan tanpa ucapan yang jelas.

Kelemahan dari pembuat asumsi yang akurat adalah biasanya mereka membuat asumsi yang hampir menyerupai kejadian nyata dan mereka lupa bahwa asumsi mereka bukanlah yang nyata. Istilahnya bahwa apa yang kita pikirkan dan rencanakan, itu mungkin hanya dalam pikiran, tetapi tidak terjadi. Bisa ada dampak buruk bukan kalau kita menukar-nukar keberadaan hal asli dan asumsi diri kita sendiri?

"Jack Of All Trades ya...? Ini akan jadi menarik."

Ucapanku rasanya lama-lama semakin kaku, mendekati seorang dewa yang butuh hiburan. Benar juga, entah kenapa aku dewa, tetapi aku punya hidup seperti manusia normalnya, ya walau dalam tubuh android sih. Namun kemungkinan besar bahwa aku adalah dewa karena punya kekuatannya saja, bukan jabatannya.

Rasanya hidupku kurang mengalami pasang surut, atau mungkin karena aku yang sudah terbiasa dengan masalah yang ada? Apa pun itu, aku tetaplah manusia, tetapi akhir-akhir ini aku bertindak seperti layaknya sebuah robot yang diprogram untuk menjalankan suatu tugas yang telah diprogram oleh sang penciptanya.

Bahkan aku juga tidak menggunakan sihir sama sekali karena aku takut keberadaanku terungkap. Walau sihir bisa dilakukan, tetapi kalau aku sedikit saja memancing perhatian polisi atau pemerintah, bisa saja mereka mengerahkan pasukan dan anggota untuk mencari tahu keberadaan penyihir tersebut.

Dalam kasus ini, penyihir yang punya niatan baik pun diperlakukan buruk. Itulah kenapa mereka menyamarkan diri menjadi orang seperti normalnya. Kalau menyembunyikan diri, pasti ada dampak negatifnya sejak pemerintah dan polisi mudah curiga.

'Hum~ apa aku mau mencoba hal riskan untuk menggunakan sihir dengan data privasiku aku sembunyikan ya? Aku selalu jadi 'manusia' tanpa ada hal menarik.'

Benar, saking tidak ada hal menarik, yang bisa kulakukan biasanya hanya dua, mengutak-atik tubuh android ini, atau membaca buku. Untuk membaca buku, rasanya 80% hampir 90% sudah hampir kubaca semua. Sebentar lagi aku pasti akan masuk dalam keterpurukan.

Katakan kepadaku, apa arti sebuah hidup kalau kebebasan tidak kita miliki. Hidupku mungkin terasa menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi coba apa orang pernah melihat sebuah rantai tak tampak yang mengikat kedua tangan dan kakiku entah sejak kapan itu ada.

'Apa yang sebenarnya kulakukan selama 8 bulan ini? Hidup tapi tidak hidup. Sejak awal aku memang tidak punya keniatan untuk hidup.'

Apanya hidup? Apanya yang disebut kebahagiaan? Apa itu manusia sebenarnya? Apa yang membedakan dewa dengan manusia? Apa itu kebebasan? Apa arti dari semuanya ini? Kapan semua ini dimulai? Pikiranku selalu kacau dipenuhi oleh pertanyaan yang mungkin tidak bisa dijawab untuk memuaskanku sampai kapan pun. Jawaban mungkin ada, tetapi itu tidak cukup buatku karena semuanya juga jawaban kosong.

Tidak pernah ada yang menjawabku dengan serius tentang semua hal di atas, semuanya berbohong untuk menenangkanku. Apa hidupku ini layak diperjuangkan? Awalnya aku menghargai kesempatan ini karena ini bukan kehidupanku milikku sendiri. Namun semakin aku melangkah ke titik ini, hanya kegelapan tiada akhir yang bisa kulihat.

'Invisible Shackles of Imprisonment', sebuah rantai yang mengikat diriku dengan sebuah fakta yang memuakan. Hahaha, jadi ingin deh mempunyai kemampuan Loku itu. Kemampuan di mana aku bisa dalam segala hal, tetapi tidak menguasai satu pun. Setidaknya kalau aku bisa dalam segala hal aku bisa memahami beberapa hal yang tidak bisa kupahami sebelumnya.

"Jack Of All Trades, mungkin itu adalah kemampuan yang tidak buruk dibanding yang lain. Ya, tunjukkan kepadaku hal menarik Loku."


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C161
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン