Pak Mahmud benar-benar sial mungkin, karena dia sudah di tinggalkan oleh si Zuki, sekarang dia malah di datangi oleh sosok yang memanggilnya dan sekarang dekat, nafasnya juga terdengar jelas di telinga dia.
"Begini ya, mbah, saya itu orang baik, saya hanya lari dari sosok yang tadi, kenapa sekarang saya melihatnya saat ini ya, kenapa saya tidak bisa lepas dari dia ya?" tanya pak Mahmud kepada orang yang memanggilnya, padahal yang di belakangnya adalah Zuki.
Zuki yang di belakang terkikik, karena dia mendengar apa yang di katakan oleh pak Mahmud, dia benar-benar senang karena bisa mengerjain pak Mahmud.
"Serahkan uang makanan tadi, saya mau beli makan, boleh kan, sini cepat bagi saya uang anda pak tua," sahut Zuki yang mulai jahil.
Pak Mahmud menggigil karena sosok yang memanggilnya meminta dia menyerahkan uang, pak Mahmud memejamkan matanya, tapi saat dia merenung, dia baru ingat sesuatu.