"Reirei! Apa kabar?" Aku menoleh ketika seseorang memanggil namaku. Aku membelalakkan mata ketika ku lihat Artszies baru datang ke gedung ini. Mereka pun menghampiriku. Dengan canggung, aku hanya tersenyum kepada mereka.
"Kau ke mana saja? Rasanya sudah lama tidak melihatmu," tanya Hirata kepadaku.
"Ah … aku cukup sibuk di Sapporo, banyak hal yang harus aku lakukan," jawabku seadanya. Hirata merangkul bahuku.
"Kesibukan apa? Bernyanyi sehingga tak ada waktu untuk ke sini?" tanyanya lagi dengan penuh kecurigaan. Aku yang kebingungan hanya menganggukkan kepalaku saja.
"Tak perlu ingin tahu urusan orang lain, Ken!" tegur Arata membuat lelaki di sampingku ini menoleh dan mengejek apa yang dikatakan Arata kepadanya. Arata yang tak terima diejek pun menarik paksa Hirata agar menjauh dariku. Dia nampak merangkul dengan kasar leher Hirata. Aku yang melihat hal itu hanya tertawa pelan, merasa lucu dengan tingkah keduanya.