Aku pun menceritakan sebagian apa yang sebenarnya terjadi kepadaku selama ini kepada Miyazaki. Tentu saja sedikit ada bumbu kebohongan yang aku lontarkan. Mana mungkin aku akan memberi tahu tentang pekerjaanku yang lain. Ku katakan saja kalau aku terpaksa keluar dari agensi karena paksaan Papaku. Aku dilarang ke Tokyo lagi, apalagi jarak antara Tokyo dengan Hokkaido cukup jauh. Papa tidak menyukai kalau aku menjadi seorang penyanyi, maka dari itu aku keluar dari agensi. Ya, meski merasa bersalah dan tak enak hati, aku harus tetap berbohong kepadanya. Aku hanya tak ingin memberi tahu dia apa yang sebenarnya sedang aku lakukan di Hokkaido.
"Begitukah? Jadi Papamu itu menolak kau menjadi seseorang yang dikenal banyak orang?" tanya Miyazaki. Sepertinya dia menyimpulkan apa yang aku katakan kepadanya. Ku anggukkan kepalaku.