Rain tak bisa tidur lagi setelah mengalami mimpi buruk seperti tadi. Mendadak, tangannya gatal ingin membunuh orang. Bayangan Harvey yang menyentuh Jeanna … benar-benar membuat Rain ingin membunuh orang.
Miliknya. Jeanna adalah miliknya. Tak ada satu pun yang boleh menyentuh gadis itu selain dirinya.
Pikiran itu membuat Rain tak bisa tenang ketika menunggu Noah. Seharusnya dia datang sebelum pagi tiba. Tak sabar, Rain meraih lampu tidur kuno di meja samping tempat tidur dan membantingnya ke lantai. Itu tidak cukup. Rain menendang meja kecil di samping tempat tidur itu hingga terguling.
Rain menghancurkan apa yang bisa ia hancurkan di ruangan itu. Dan ia baru berhenti ketika Noah tiba. Rain membukakan pintu dan Noah tampak terkejut melihat kekacauan di kamar itu.
"Tuan, apakah ada yang datang kemari …?"
"Aku," Rain berkata. "Aku yang melakukan ini. Jadi, pastikan kau membereskan ini dengan orang hotel sebelum pergi."
"Baik, Tuan," jawab Noah tanpa bertanya lagi.