Ketika Rain tiba di rumah persembunyian mereka, pria itu dalam keadaan mengerikan. Kepalanya berdarah, sepertinya terluka karena benturan. Kemeja putihnya berlumuran darah. Tangannya lecet di beberapa bagian.
"Tuan Rain!" Noah bergegas menghampiri Rain.
"Kalian sudah di sini, rupanya." Rain menoleh pada Hunter dan Jay, mengabaikan kekhawatiran Noah. "Kalian menyelesaikan tugas kalian dengan baik, kan?"
"Ya," jawab Jay pendek.
Rain meregangkan tubuh. "Butuh seharian aku menghindari mereka untuk datang kemari tanpa ada yang mengikuti," Rain berkata sembari mengempaskan tubuh di sofa ruang tamu rumah itu.
Rain menepis tangan Noah yang hendak mengecek lukanya.
"Aku mau tidur sebentar, jangan ganggu aku," ucap Rain dingin.
Tak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Tidak hanya Noah, Hunter dan Jay pun terkejut dengan keadaan Rain saat ini. Bahkan tanpa mereka bicara pun, mereka bisa melihat betapa gila dan gegabahnya Rain hingga menjadi seperti ini.