Unduh Aplikasi
33.33% Hari Yang Dinanti / Chapter 1: Aku Pulang
Hari Yang Dinanti Hari Yang Dinanti original

Hari Yang Dinanti

Penulis: dhimayudima

© WebNovel

Bab 1: Aku Pulang

Putu Valen Najwa Putri ya itu Namaku. kata valen yang katanya memiliki arti kasih sayang tapi itu tak seperti kenyataannya, malah sebaliknya.

Aku hanya diam menatatap gulungan ombak yang seakan berlarian saling mendahului. Mentari seakan engan mengangguku. Dari kejauhan Aku bisa mendengar tawa sepasang kekasih yang tampak gembira bercanda dan tertawa tanpa memperdulikan sekitarnya. Aku hanya tersenyum miris melihat kebahagia mereka, sedangkan Aku bahkan tak ada yang perduli.

"Hei Kau" Aku menoleh kebelakang ketika mendengar sesorang yang memanggilku. Aku mengernyit heran saat melihat orang yang mengampiriku.

"Apa Loe nggak capek berdiri disitu dari 3 jam lalu?" tanyanya saat telah tiba tepat di depanku.

Tubuhnya yang tinggi tegap seakan memanggilku untuk memeluknya mencari kehangatan dalam kedingin hatiku yang telah beku. Bola matanya seakan menariku untuk masuk kedalamnya yang memberikan kedamaian untukku.

"Woy" Aku dikejutkan dengan suaranya yang merdu tapi keren, Saat Aku masih menganggumi ciptaan Tuhan yang indah dihadapanku ini.

"Hey, hello, Apa kau mendengarku Nona ?" tanyanya kembali sambil melambai lambaikan tangannya di depan wajahku.

" Y Ya ada apa ?" tanyaku gugup dan malu karena tertangkap basah memandangnya dengan kagum. 'koyol sekali Aku ini, baru juga ketemu udah kesemsem duluan, Disakiti lagi baru tau rasa lho' batinku merutuki diriku sendiri.

"Gue nanya sama Loe, kenapa Loe cuma diem disini dari tadi, udah 3 jam Loe diem disini kayak patung" jelasnya panjang lebar dan seketika itu pula Aku terkejut. Aku melirik jan tangan di tanganku sebelah kiri dan seketika mataku melotot melihat jam yang ditunjukan sudah jam 5 lebih. Seketika pula Aku panik' mampus Gue, Gue sampai lupa hari ini ada acara dirumah, bodoh banget sich Loe Len' rutukku pada diriku sendiri seketika itu pula Aku lari dari tempatku.

🙈🙈🙈

"Dasar gadis aneh, untung cantik " gumamku saat melihatnya lari terbirit birit seperti orang yg baru kemalingan.

"Ridwan" panggil seseorang yang sangat Aku kenal siapa lagi kalau bukan sahabat paling resek didunia tapi untung ada Dia pendengar yang baik ketika di ajak curhat.

"napa Fan?" tanyaku saat Fandly sudah didepanku, terdengar nafasnya ngos ngosan saat berlari menghampiriku.

" Gila Loe ninggalin Gue sendirian dihotel, kalau ada orang yang tiba tiba nyulik Gue gimana hah, mau tanggung jawab Loe, ya kalau Dia mau minta uang tebusan, nah kalau Dia malah mutilasi Gue gimana tuh, Gue kan jadi serem sendiri" nah kan mulai baru juga sampai udah nyeroscos panjang kali lebar kali tinggi kayak rumus segita aja yak, ribet.

" Woy siapa juga yang bakal nyulik orang kayak Loe kurang kerjaan aja tuh orang kalau nyulik Loe, udah buruan tar kita telat lagi" sebelum Fandly menganggapi ucapanku, Aku sudah melenggang pergi meninggalkannya yang masih diam tapi tak lama Dia mengejarku juga.

"Kita mau kemana sih?" tanya Fandly saat kita sudah masuk mobil yang Aku kendarai.

" Rumah temen Nyokap Gue" jawabku singkat.

Fandly hanya menggut manggut tanda mengerti.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 30 menit akhirnya kita berdua sudah tiba di rumah teman Mamaku.

Rumahnya nggak gede amat sih, tapi bersih masih asri banget budaya balinya masih terlihat banget, dengan adanya ukir ukiran yang unik tapi membuat mata terpukau.

"Woww, gila keren banget rumahnya beda banget sama yang di jakarta, walau gede bertingkat tapi ini sumpah minimalis tapi membuat sejuk mata yang memandang"

" Udah nggak usah cerewet ayo masuk!" perintahku karena kalau dibiarkan terus Fandly pasti bakal ngomong terus tak akan ada henti hentinya, kadang Aku sendiri binggung kok ada ya Cowok secerewet Dia malah ngalahain adekku yang udah pasti manja dan cerewetnya udah jadi satu.

" Ayo, Gue udah nggak sabar ngelihat dalemnya kayak apaan luarnya aja unik gini apa lagi dalemnya ya"

"jangan menilai sesuatu dari sampulnya inget,,"

" Aduh iyiy bawel deh" aitdah perasaan yang bawel situ kenapa jadi Aku yang diblang bawel sih. dari pada sibuk ngirusin situ yang nggak ada habisnya lebih baik masuk aja.

"Permisi, Om Swastiastu" Salamku sambil mengetok pintu rumah, hingga memunculkan seorang gadis cantik dengan rambut panjang sepinggang yang telah di ikat tinggi. Wajah cantik serta bola mata hitam pekat menambah keangunannya.

"Om Swastiatu" salamnya saat membuka pintu untukku dan Fandly. Oh Tuhan ciptaanmu benar benar membuat mata ini tak ingin berpaling darinya walau hanya sesaat.

" Cari siapa ya kak?" tanyanya dengan lembut dan jangan lupakan senyuman manis yang mampu membuat orang yang melihatnya terpukau atau bahkan tak berkedip dibuatnya. Bilang saja kalau Aku alay tapa nanti suatu saat kalian tau cinta pada pandangan pertama kalian juga akan tau. Apa pantas Aku mengatakan cinta pada pandangan pertama ? bodok amat dah.

" Saya nyari Pak Wicaksananya ada nggih?" jawabku yang tak pernah lepas dari wajah cantik dan manis itu.

" Oh Ajik (Ayah) silakan masuk dulu, biar Tia panggil dulu nggih" kata Tia yang Aku yakini namanya Kadek Tiara Putri karena Mama pernah bilang kalau Om Wicak memiliki 2 Putri bernama Valen dan Tiara.

" Gila Brow rapi banget rumahnya coy" seru Fandly yang takku hiraukan. Aku melihat ke sekeliling sampai tatapanku jatuh pada foto keluarga yang cukup besar menghisai ruang tamu itu. Mataku menatap sesosok gadis cantik difoto tersebuat wajahnya yang tersenyum dalam foto itu mampu membuatku ikut tersenyum.

" Nak Ridwan" sapa seorang pria baruh baya yang Aku yakini Om Wicak. Aku pun menghampirinya dan menjabat tangannya tak lupa juga Aku mencium tangannya penuh hormat.

"Aku pulang" Tariak seseorang langsung menerobos masuk menuju lantai atas tanpa menoleh kearah kami. Aku masih terus menatapnya hingga tak terlihat lagi.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C1
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk