Unduh Aplikasi
66.66% Be your self / Chapter 10: 9. Cembukur

Bab 10: 9. Cembukur

Sok cuek tapi care!!

Dasar manusia laknat

9. Cembukur

Pukul 06:30 wib Luci telah berada di sekolahnya dia menyusuri koridor sekolah dengan senyuman yang mengembang dibibir mungilnya.

Banyak siswa-siswi yang menyapa Luci, Luci pun membalas nya dengan senyuman manisnya.

Sesampainya di kelas Luci telah menemukan semua teman-temannya yang sedang berkumpul di dalam kelas sepertinya daniel si ketua kelas sedang memberikan sebuah informasi.

Luci berjalan mendekat ke arah kerumunan teman temannya

"Ada apa?" tanya Luci tiba-tiba

Semua siswa di dalam kelas memandang ke arah Luci.

"Ini ada informasi tentang HUT sekolah," ujar Leon salah satu teman kelas Luci.

Luci mengangguk nganggukan kepalanya.

"Jadi gini, di HUT SMA tahun ini, sekolah mengadakan beberapa perlombaan seperti,PUISI, MEMBUAT CERPEN, LOMBA TARI PERKELAS, BASKET PUTRA, POLI PUTRI, LOMBA MEMAKAN KERUPUK DAN DI HARI PUNCAK HUT SEKOLAH, MENGADAKAN PROM NIGHT DENGAN MENGUNDANG DJ DAFI." ucap Daniel dengan panjang lebar.

"Waaw! Seru bangetttt!" ujar Sinta dengan girangnya.

Beberapa siswi sangat antusias akan acara hut ini termasuk Luci dia sangat semangat untuk ikut dalam acara HUT SMA nya ini.

Semua siswa kembali ke tempatnya masing- masing begitu pun dengan Luci dia segera kembali ketempat duduknya.

***

"Put kapan kita beli peralatan untuk HUT sekolah?" Luci bertanya kepada Puput sekarang mereka sedang berada di kantin.

"Nanti aja waktu pulang sekolah gimana?" tawar Puput kepada Luci.

"Iya deh kalau gitu," jawab Luci yang setuju.

Luci melanjutkan kembali makannya yang sempat tertunda.

"Uhukk uhukk!" Puput terbatuk-batuk saat makan.

"Mangkanya pelan-pelan puqt kalau makan," omel Luci sembari memberi minum kepada Puput.

"Coba lo liat itu bukannya Aldo sama

Sekretaris osis yang sok kecantik itu!" tunjuk Puput ke arah luar kantin.

Luci mengikuti arah pandang Puput dan disana benar memang ada Aldo bersama Rima sekretaris osis di SMAnya.

Luci merasakan amarahnya memuncak saat melihat Aldo berjalan bersama Rima di tambah lagi rima yang merasa sok asik bersama Aldo.

Luci segera berdiri dari duduknya dia ingin menghampiri Aldo, namun tangannya telah di cekal oleh Puput terlebih dahulu.

"Jangan bikin malu," ucap Puput sembari menekankan setiap perkataannya.

Luci kembali duduk di tempatnya dia menatap Aldo dari kejauhan dengan sorot mata yang sangat tajam sepertinya. Luci cumburu melihat Aldo jalan dengan Rima.

Luci memakan makanannya dengan terus menatap ke arah Aldo dan Rima.

"Luci udah nggak tahan!" katanya yang berdiri dari duduknya.

"Pokoknya Luci mau nyamperin Aldo, Luci udah nggak tahan lagi," Luci segera berjalan menuju Aldo.

Luci berjalan dengan ekspresi yang tidak bersahabat. Saat telah sampai di hadapan Aldo dan Rima, Luci segera berdehem.

"Ekhem." Luci berdehem sembari menatap Rima dengan sinis.

Suara deheman Luci membuat Aldo dan Rima memandang ke arahnya.

"Aldo, di panggil Pak Bauwan katanya ada yang mau di omongi," ujar Luci secuek mungkin.

"Tapi kan Pak Bauwan lagi pergi sama kepsek," jawab Rima kepada Luci.

Luci yang mendengar jawaban Rima dia gelagapan dan berusaha untuk setenang mungkin.

"Ya mana Luci tau, Luci kan cuma di suruh aja, ayo Do." katanya sembari menarik tangan Aldo untuk menjauh dari Rima.

"Eh tapi," kata Rima.

Percuma saja ucapan Rima tidak di gubris oleh Luci.

Aldo hanya pasra sebenarnya dia juga malas bersama Rima yang selalu meminta Aldo untuk menjadi ketua PIK R.

Luci membawa Aldo ke taman belakang sekolah.

"Jelasin," pinta Luci yang menatap Aldo dengan kesal

"Jelasin apanya?'' tanya Aldo kepada Luci, dia tidak mengerti kenapa sifat Luci suka berubah ubah.

"Kenapa Aldo bisa bareng Rima?" tanya Luci sembari menatap Aldo seperti meminta penjelasan kepada Aldo.

"Apa urusannya sama lo?" tanya Aldo menatap Luci dengan lekat.

"Ya urusan Luci lah, karena Luci nggak suka Rima deket-deket sama Aldo," jawabnya.

"Lo bukan saudara gue, bukan pacar gue, jadi lo nggak berhak ngatur-ngatur hidup gue," ujar Aldo sembari meninggalkan Luci yang duduk di bangku taman sekolah.

Perkataan Aldo selalu ter ngiang ngiang di pikiran Luci.

"Apa mungkin sikap Luci berlebihan? sehingga aldo sampai begitu." ujarnya dengan lirih

"Ah Aldonya aja yang lebai, huuu! Sialan." umpatnya kepada Aldo yang kini telah menjauh.

"Tapi benar kata Aldo luci kan bukan saudara atau pun pacar Aldo, tapi kenapa Luci kepo tentang urusan pribadinya." Luci segera beranjak dari tempat duduknya sekarang.

"Tapi kan Luci calon pacarnya, jatuhnya toh sama saja." ujarnya sembari tersenyum

.

.

.Bersambung

Salam author

@hyo.yolan


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C10
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk