...melukai hatimu.
Aku tidak akan melakukan itu, Anisa. Biarlah dosa-dosa ini mencabik seisi dadaku. kepada kita untuk saat ini. Aku harus menerima kenyataan jika pada akhirnya aku memang akan kehilangan dirimu karena salah yang aku perbuat.
Sekarang aku benar-benar seperti orang gila. Aku diam sendiri di kamar sepanjang hari. Aku tidak bisa membayangkan betapa kecewanya kamu padaku. Hari ini aku menyadari ternyata aku tak gila karena mencintai dirimu, tetapi justru kehilangan semua tentangmu akan membuat aku menjadi gila sebenarnya.
"Cinta itu berjuang, Nak. Seperti ayah mencintai ibumu. Tak mudah dulu ayah mendapatkannya. Ada perjuangan yang penuh dengan tantangan. Tapi ayah berhasil melaluinya. Namun setidaknya, ayah senang, ayah telah berjuang sampai titik di mana perjuangan itu memang tak bisa lagi dilanjutkan. Kita akan tetap memperjuangkan orang yang kita cintai, tapi kita tidak bisa mencampuri pekerjaan Tuhan." Entah kenapa kalimat ayah teringat begitu saja.