...berhenti sejenak di galeri lukisan yang berada di sebelah kanan dari gerbang masuk.
Masuk ke galeri tak dipungut biaya. Itu adalah salah satu alasan kenapa aku sering datang ke tempat ini kalau lagi kalut. Selain menulis, aku menyukai lukisan, tetapi aku sama sekali tidak bisa melukis. Aku hanya penikmat.
Di dalam galeri, pikiranku masih saja berputar tentang dirimu, Anisa. Sesulit ini ternyata menghilangkanmu di kepala, meski hanya untuk sesaat.
Aku menatap satu lukisan hitam. Jika diperhatikan dari dekat tak ada apa-apa. Hanya lukisan hitam dan ada beberapa bintik merah. Aku berpikir kalau itu adalah darah. Latar hitam dengan gradasi cokelat pekat, di antaranya ada bintik merah. Seperti kain yang terkena bercak darah. Lama aku memerhatikannya, bahkan aku melihat dengan sangat dekat, tetapi aku tak menemukan makna apa-apa.