888 langsung membawa Liu Wen ke istana dewi Zhengyi. Dalam hati ia sangat bersyukur bahwa mereka tidak menemui banyak kendala yang berarti. 888 ingin tugas ini cepat selesai. Menggunakan kekuatan teleportasi yang di milikinya, maka dalam sekejap mereka pun telah tiba di istana dewi Zhengyi. Pengawal di gerbang istana langsung membawa mereka masuk ke ruang singgasana sang dewi.
Sayup-sayup 888 mendengar suara alunan kecapi yang begitu merdu di telinga mereka. Dan, 888 merasa sedikit kaget saat melihat siapa yang memainkan kecapi itu. Liu Wen yang melihat Kang Dae Jung langsung meneteskan air mata.
"Itu lagu yang pernah aku ajarkan kepadanya. Dan, selama ini ternyata dia masih mengingatnya dengan baik," gumam Liu Wen lirih. 888 menoleh, "Kau yang mengajarinya?" tanya 888.
"Iya, dia tidak bisa menulis dan membaca sama sekali. Dan, aku sering melihatnya terkagum-kagum jika aku memainkan kecapi. Jadi, aku mengajarinya bermain kecapi."
Dewi Zhengyi yang melihat kedatangan 888 llangsung memberikan isyarat kepada Kang Dae Jung untuk berhenti.
"Yang kita tunggu sudah tiba. Lihatlah di belakang kalian," ujar dewi Zhengyi. Kang Dae Jung menoleh, seketika air matanya menetes. Ia bangkit berdiri dan menghampiri Liu Wen. Keduanya berpelukan dengan hangat.
"Kau, malaikat maut 888 menemukan dirimu?"
"Aku menunggumu di hotel Jaengwol di bukit penantian. Dewa kematian mengatakan kau sudah menerima hukuman abadi. Tapi, aku merasa aku masih akan bertemu denganmu. Setiap malam, aku selalu berdoa kepada raja langit. Memohon untuk dapat bertemu denganmu," ujar Liu Wen.
Dewi Zhengyi yang menyaksikan pertemuan keduanya hanya tersenyum kecil.
"Kalian, mendekatlah ke hadapanku," ucap dewi Zhengyi dengan lembut. Mereka pun mendekat dan duduk berlutut di dekat 222 dan 442 yang sedari tadi tidak beranjak dari tempatnya.
"Malaikat maut Kim Young Jo, kau rupanya telah berhasil membawa saksi penting kemari? Kau bertemu dengan dewa kematian Jug Eun?"
Malaikat maut 888 membungkuk dan mengangguk hormat.
"Betul yang mulia dewi."
"Baiklah, sekarang sudah lengkap semuanya. Kita mulai dengan melihat 7 kehidupan Kang Dae Jung," ujar dewi Zhengyi. Ia menggerakkan jari jemarinya yang lentik ke udara. Dan, seketika di hadapan mereka muncul gambaran kehidupan Kang Dae Jung sejak kehidupan awalnya. Mereka seperti sedang menonton televisi dengan layar yang sangat besar.
Kehidupan pertama Kang Dae Jung adalah 500 tahun lalu. Dia lahir di tengah peperangan yang terjadi. Ayah Kang Dae Jung seorang prajurit kaisar. Namun, sayang ayahnya meninggal dalam medan perang. Nama Kang Dae Jung waktu itu adalah Gong Soo Jen. Karena kematian sang ayah ia menjadi sebatang kara, dan di rawat oleh kepala perampok yang kejam. Dan, ia mati di tangan prajurit kaisar. Namun, dia dapat langsung reikarnasi karena di anggap baru menjalani satu masa kehidupan.
Lahir kembali di tengah keluarga yang miskin dengan nama Wook Jing, namun ia meninggal karena sakit di usia 7 tahun. Lalu lahir kembali sebagai Lee Jung. Kali ini dia lahir sebagai anak seorang wanita penjaja diri. Tidak tau siapa ayahnya. Namun, ia meninggal karena melindungi sang ibu yang di lempari baru oleh masyarakat. Kelahirannya yang ke-4 dengan nama Zhang Liyin anak seorang pedagang. Ia meninggal karena dibunuh oleh sekawanan perampok yang merampok toko milik sang ayah.
Kehidupan nya yang ke-5 lahir menjadi Fei Guan Si. Ayahnya adalah seorang guru ilmu kanuragan. Namun, ia bergaul dengan orang yang salah sehingga ia pun bergabung dengan kawanan perampok dan begal. Ia mati di tangan sang ayah. Dan, ia menjalani setahun hukuman di dasar laut Athalika bersama dewa samudera. Kemudian setelah masa hukuman selesai, ia kembali terlahir di tengah keluarga yang sangat miskin. Dia di beri nama Sun Kian.Mereka sering mencuri untuk makan.Dan, pada suatu waktu sang ayah meninggal karena kedapatan mencuri. Sun Kian menjadi dendam dan membalas semua orang-orang yang menyakiti sang ayah.
Tidak hanya berhenti sampai di sana bahkan ia pun akhirnya bergabung dengan para perampok dan merampok serta membunuh para saudagar- saudagar kaya raya. Dan, akhirnya saat mereka merampok ia terbunuh karena racun yang mengenai pergelangan tangannya. Kali ini ia kembali menerima hukuman di Athalika. Sampai akhirnya ia lahir menjadi Kang Dae Jung yang hidup di sebuah keluarga miskin. Namun, kedua orang tua Dae Jung selalu mengajarkan anaknya untuk mencari uang dengan halal.
Namun, pada akhirnya karena kemarahan pula ia melakukan hal yang sama, yaitu membunuh. Dan, kali ini ia harus menjalani hukuman abadi di kerak bumi. Di neraka. Selama 200 tahun ia di siksa dan hanya bisa menyesali keadaan.
Dewi Zhengyi kembali menjentikkan jarinya. Dan, gambaran kehidupan Kang Dae Jung pun hilang.
"Menyedihkan sekali hidupmu. Selama beberapa kali kau lahir dalam kemiskinan dan kehinaan. Bahkan di kehidupanmu yang kedua, kau meninggal di usia 7 tahun karena sakit. Tapi, dosa yang kau lakukan memang banyak. Kau sudah membunuh banyak orang dan membuat orang lain menderita karena perbuatanmu. Bagaimana aku bisa membuatmu layak untuk reinkarnasi kembali? Kim Young Joo, apa pembelaanmu bagi Kang Dae Jung?"
888 membungkukkan tubuhnya. "Yang mulia dewi. Di terakhir hidupnya dia membunuh orang - orang yang dzalim dan jahat. 888 menggerakkan tanggannya lalu, terlihat adegan di mana Wok Jien membayar preman yang telah menabrak Dae Jung dengan sengaja. Mereka nampak tertawa bahagia. Ya, kejadian itu memang sudah di rekayasa. Supaya Wok Jien tidak mengeluarkan upah bagi Dae Jung. Dan beras yang di tumpahkan oleh Dae Jung di pungut dan di bersihkan kembali. Kemudian bahkan dijual kepada orang lain.
"Yang mulia lihat sendiri kan, bagaimana jahatnya mereka itu. Dan, Kang Dae Jung menyerahkan uang dan juga banyak perhiasan milik Wok Jien kepada Liu Wen. Kita bisa tanyakan kepada Liu Wen apa yang ia lakukan dengan uang itu."
Dewi Zhengyi menatap Liu Wen.
"Kau menunggu di Jeongwol selama 180 tahun lamanya. Bagaimana jika kau tidak bisa bertemu kembali dengan Dae Jung?"
"Saya memiliki keyakinan dalam hati yang mulia. Itulah sebabnya saya menunggu."
"Lahir sebagai Liu Wen adalah kehidupanmu yang ke-6. Kau masih memiliki sekali lagi kesempatan untuk reinkarnasi. Tapi, kau malah menunggu di Jeongwol ckckck..."
"Hari itu, Dae Jung memberi saya uang dalam jumlah banyak. Uang itu saya sedekahkan atas namanya. Saya bagikan kepada meraka yang pernah di zhalimi oleh saudagar Wok Jien. Dan, mereka mendoakan keselamatan bagi Dae Jung. Itulah sebabnya saya yakin bahwa saya akan bertemu kembali dengan Dae Jung yang mulia."
Dewi Zhengyi menghela napas panjang. Sesaat ia nampak menimang- nimang sesuatu.
"Yaaaah, baiklah baiklah. Karena dalam 1 fase kehidupan kau juga hanya sebentar, anggaplah itu tidak di hitung. Kalian boleh membawanya reinkarnasi. Mereka bisa reinkarnasi bersama, dan lahir dalam satu keluarga. Aku akan memberikan berkat kepada kalian berdua, agar di kehidupan kalian yang terakhir ini kalian hidup dengan baik. Kemari cepat jangan membuatku menunggu lama," kata dewi Zhengyi akhirnya.
Kang Dae Jung dan Liu Wen pun mendekat. Dewi Zhengyi bangkit dari singgasananya dan menghampiri keduanya. Kemudian ia meniupkan sesuatu ke kepala mereka berdua.
"Kalian akan menjadi orang yang hebat dan penuh dengan kebijakan nantinya. Sekarang, pergilah. Aku memberkati kalian. Dan, kau malaikat 888 ingat tugasmu masih 29 jiwa lagi. Pilih yang memang betul-betul perlu keadilan. Sekarang kalian boleh pergi."
"Terimakasih yang mulia dewi," jawab mereka serempak. Mereka pun membungkuk memberi hormat dan berlalu dari ruang singgasana. Kali ini mereka akan menuju ke bukit kematian.