Chapitre 30: Kesialan Yang Berlanjut

Selamat membaca

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Kota M

Langit di atas sana mulai menggelap, menandakan waktu malam telah tiba. Padahal, beberapa saat lalu sang surya masih ada di atas sana. Namun, kini sudah digantikan dengan penguasa malam, sang lunar yang bersinar terang.

Di pinggir jalan, tepatnya di sebuah halte yang banyak berlalu lalang pejalan kaki, terlihat seorang wanita muda yang duduk dengan tatapan kosong.

Banyak yang melihatnya, entah itu mengagumi wajah cantiknya atau hanya sekedar melihat untuk kemudian tersipu karenanya. Tapi, si wanita ini sama sekali tidak menoleh, jangankan menoleh, menggulirkan netranya sekilas pun tidak.

Huft…

Si wanita menghembuskan napas lelah, menyerah saat pikiranya kembali buntu ketika memikirkan ingin kemana dirinya setelah ini.

Salahnya, menjadi remaja anti sosial yang lebih banyak musuh ketimbang teman.