Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kosan Geana
Beberapa hari kemudian….
Mata seindah samudera itu akhirnya terbuka, mengerjap beberapa kali untuk membiaskan cahaya lampu di atas sana yang masuk di netranya.
Hari ini mempi tentang kejadian malam itu kembali terulang. Sebenarnya, ia lebih memilih memimpikan kenangan masa kecil yang menemaninya selama sepuluh tahun, ketimbang mimpi malam laknat paling tersial di dalam hidupnya.
Untunglah mimpinya tidak parah seperti kemarin-kemarin, batin si wanita—Gretta seraya memejamkan matanya kembali, mengusapkan telapak tangannya di wajah dengan helaan napas kasar terdengar.
Huft…
Gretta melirikkan netranya ke samping dimana ada jam weker duduk cantik dan kini menunjukan pukul 5.
Masih pagi buta ternyata, lanjut Gretta masih di dalam hatinya.
Namun, karena sudah tidak bisa kembali melanjutkan tidurnya sampai benar-benar pagi, ia pun memutuskan untuk bangun dan melihat apakah Geana sudah pulang atau belum.