Waktu itu, Jessi segera keluar dari kamar mandi, dia berlari meninggalkan Sean dalam keheningan, hatinya bergetar Dia merasakan sebuah ketakutan yang teramat sangat. Ia merasa takut terjadi sesuatu hal kepada Sean. Pasalnya dia telah menampar sean dengan begitu keras.
Jessi duduk di samping Selo dengan tubuh yang pucat dia benar-benar bergetar tangan ini telah membuat Sean terluka.
"Sayang, kenapa kok kamu tiba-tiba pucat sih?"Selo bertanya kepada Jessika karena Jessi benar-benar terlihat begitu pucat, tubuhnya dingin dan tangannya seolah membeku. Ia merasa menyesal telah menampar Sean dengan tangannya sendiri.
"Tidak apa-apa kok sel, aku baik-baik saja."ucap Jessi sambil menatap ke arah Selo dengan mata yang terlihat gugup. Selo tersenyum kearah sang kekasih, Dia membelai lembut rambut sang kekasih.
"Baiklah, kalau tidak apa-apa aku sangat bersyukur."
"Benar kok, tidak ada apa-apa."