Télécharger l’application
90.9% First And The Last / Chapter 30: Kehidupan Baru

Chapitre 30: Kehidupan Baru

Zhaky yang masih memikirkan lala yang mana bisa tahu wajahnya tiba-tiba disadarkan oleh Qiya..

Qiya : Hey kenapa melamun seperti itu? Apa ada yang sakit karna pukulanku tadi??

Zhaky : He?? Oh! Tidak sama sekali Qiya! Aku baik-baik saja sungguh! (Mengeluarkan senyum tipis)

Qiya : Benarkah?

Zhaky : Beneran.. Ayo sini naik kepunggungku.. (Membungkuk didepan qiya)

Qiya : Apa?! Ka-kamu mau ngapain?!

Zhaky : Hu? Yaa menggendongmu??

Qiya : Zha-zhaky kita diwilayah kampus nanti banyak yang melihat kita! Itu memalukan!!

Zhaky : Memangnya kenapa? Kamu sedang kesusahan berjalan.. Lebih baik digendong tahu..

Qiya : Ta-tapi bukannya kita tidak pacaran? Ma-maksudku bukannya kamu menolakku??

Zhaky : ??? (Bingung dan tidak mengerti maksud qiya) Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Memangnya harus pacaran dulu untuk membantumu?

Qiya : Ah.. Itu.. Benar juga.. Ta-tapi.. ugh gimana yaa.. (memasang muka merah dan murung bersamaan)

Zhaky yang melihat Qiya murung membuat perasaannya tidak enak.. Entah apa yang dipikirkan Qiya sampai mendiamkan Zhaky dengan wajah seperti itu.. Zhaky yang juga merasa bersalah padanya mencoba mencairkan suasana..

Zhaky : Hey Qiya.. mau jalan-jalan sejenak disana tidak? Ayo bolos mata kuliah bersama hari ini denganku! (tersenyum manis)

Qiya : Hu? Bo-bolos???

Zhaky : Iya.. Atau kamu bisa anggap ini kencan pertama kita? Dan lagi kapan lagi kita bolos bersama-sama.. Dan juga sepertinya ada yang harus kita selesaikan agar bisa seperti dulu lagi.. (senyum kecil sambil garuk-garuk kepala)

Qiya : ... Kencan.. (Berpikir sejenak) Uhm! (Menganggukan kepala) Baiklah.. Aku mau juga..

Selama duduk dibangku taman kampus.. Mereka pun diam tanpa berkata.. Sampai akhirnya zhaky mulai percakapan duluan..

Zhaky : Wahh hawanya dingin ya? Tak terasa sebentar lagi musim dingin..

Qiya : Ah.. Iya..

Zhaky : Wah! Gawat! Aku lupa harusnya tadi aku melihat sidang skripsi Kak beruang! (merogoh kantong mencari hp)

Qiya : Kak beruang???

Zhaky : Akh! Maaf aku Nelpon dulu sebentar ya!! (Memasang wajah panik)

Qiya : Oh.. Iya silahkan saja zak..

Zhaky pun menelpon Kak Fuffy untuk mempertanyakan sidang Kak beruang dan ingin mengucapkan selamat atas persidangan yang dilalui kak beruang tersebut..

Setelah menelpon Kak Fuffy.. Zhaky pun lega dan ngobrol santai dengan Qiya membahas Kak beruang terkait persidangan..

Zhaky : Wah aku jadi deg-degan sekarang kalau memikirkan persidangan Haha! Kira-kira kita bakal kaya gimana ya nanti saat persidangan Qi?! (Senyum ceria disertai panik)

Qiya : Oh.. Aku.. Aku juga belum memikirkannya.. Wah kamu membicarakannya bikin aku ikut deg-degan saja zhaky! Hahah! (Ikutan ceria)

Zhaky : Haruskah kita memikirkannya dari sekarang sebelum semester 7 atau 8 nanti? Hahaha!

Qiya : Ahh Cukup zhaky! Aku belum siap memikirkannya!! Aku takuttt!!

Mereka pun ngobrol santai ditaman tersebut sambil membicarakan masa depan mereka terkait perkuliahan mereka sampai akhirnya mereka pun pergi makan kekantin kampus.. Dan qiya memulai percakapan duluan..

Qiya : Khazhaky makasih ya sudah naikin mood aku..

Zhaky : Hu? Mood??

Qiya : Ah iya.. Hari ini aku sedang kesal sekali.. Dan juga rasanya canggung bicara duluan denganmu tapi.. Hehehe moodku sekarang sudah naik.. Makasih ya..

Zhaky : Ah iya bukan masalah.. (dalam hati zaky) Oh iya aku lupa tadi niatku ajak dia ngobrolkan terkait masalah kita..

Qiya : Khazhaky.. Kamu itu pintarkan? Apakah kamu selama ini pintar karna tekanan keluarga??

Zhaky : BUSH! Ma-maaf apa?? (Minum nyembur karna terkejut)

Qiya : Buahaha! Kaget ya? Maaf ya tiba-tiba bertanya seperti itu! (Tertawa ngakak)

Zhaky : Ke-kenapa jadi bahas kesana? Aku terkejut.. Ada saja pertanyaanmu yaa.. (Kebingungan)

Qiya : Hahaha yaa karna aku seperti sekarang juga karna tekanan keluarga zhak..

Zhaky : Eh? Tekanan keluarga??

Qiya : Iya.. Dan lucunya.. Aku setiap melihatmu.. Aku merasa kita itu sama.. Padahal kita tidak akrab atau saling tahu satu sama lain.. Aneh bukan? (Tersenyum tipis)

Zhaky : Ah.. Soal itu.. (Zhaky tidak tahu harus berkomentar apa)

Qiya : Mungkin karna itu juga.. Aku jadi menyukaimu.. Hahaha! (Tertawa ceria)

Zhaky : Kamu ini aneh ya.. Masa karna dipikiranmu kita senasib malah jadi suka aku? (tersenyum kecil)

Qiya : Jujur saja zhak.. Aku menyukaimu bukan karna wajahmu.. Yaa wajahmu bonus si.. Tapi.. Pada awalnya aku biasa saja padamu.. Sampai Akhirnya.. (Terdiam sejenak)

Zhaky : Sampai akhirnya??

Qiya : Ah.. Maaf mungkin ini ga sopan tapi.. Aku tidak sengaja mendengar dan melihatmu ditampar ibumu sendiri diwilayah kampus zhak.. (Tatapan bersalah)

Zhaky : Ap-Apa?! Kapan?!! (Terkejut)

Qiya : Ah.. Bukankah pas kita ketemu lagi dikampus aku bilang padamu kalau aku ikut ujian susulan?

Zhaky : Ah.. Iya aku ingat..

Qiya : Saat itu aku baru selesai ujian dan kau taukan? Aku memaksa masuk kampus pasca operasiku dan pada saat itu rasanya sakit sekali semua tubuhku.. Dan aku beristirahat sejenak didekat koridor Kaprodi (Kepala Program Studi)

Kilas balik masa lalu yang qiya lalui saat ujian akhir kenaikan semester..

Qiya : Ah~Duh duh~ Sakitnya~ Kenapa pula ruang ujian susulan jauh banget dari pintu keluar si? (duduk dibangku koridor kampus)

Zhaky : Mama tunggu dengarkan zhaky dulu mah! (Suara Zhaky terdengar sepanjang koridor kampus)

Qiya : Hu?? Zhaky?? (mengintip dari tikungan koridor dekat kaprodi)

Ibu Zhaky : Mau ngomong apalagi kamu?

Zhaky : Zha-Zhaky minta maaf Ma- PLAK! (Zhaky ditampar ibunya)

Qiya : Hu?! (Menutup mulut dan juga terkejut dengan apa yang dilihat)

Ibu zhaky : Bukan itu yang mau ku dengar dari mulutmu anak plin-plan (Suara dengan tekanan dingin)

Qiya : Itu.. ibu zhaky? A-apa yang terjadi?? Suara mereka tidak terdengar jelas sampai sini.. (Berbicara dalam hati)

Ibu zhaky : Kau hanya buang-buang waktuku.. Lakukanlah apapun yang kau mau dasar anak pembawa sial.. Dan jangan membuat masalah seperti ini lagi atau aku akan menghajarmu seperti dulu (Berjalan melewati Qiya dengan nada bicara yang sangat dingin)

Qiya : Wah~ Se-seram! Zhaky tidak apa tuh? (berbicara dalam hati dan mengintip keadaan zhaky)

Zhaky : ... (Terdiam dengan wajah penuh kesedihan disertai tatapan kosong)

Kembali kemasa sekarang..

Zhaky : Ah.. Sepertinya aku tahu yang kamu bahas sekarang.. (Dalam hati zhaky) Jadi saat ibuku berkunjung kekampus tepat setelah selesai investigasi kematian ka yasmin ada Qiya..

Qiya : Ah iya.. Aku ingin menghampirimu saat itu tapi fisikku tidak mau bekerjasama.. Aku ingin menghiburmu lewat pesan ataupun telp.. Tapi rasanya salah.. Dan saat bertemu denganmu lagi.. Aku ingin membahasnya juga tapi tidak enak juga karna sepertinya aku terlalu ikut campur bukan kesannya?

Zhaky : Ah iya aku paham.. Tapi karna kejadiankah kau malah jadi menyukaiku? (Tersenyum kecil)

Qiya : Hahaha! Aku tahu itu gila bukan? Melihatmu seperti itu aku seperti sedang melihat diriku juga.. Aku tidak jauh berbeda denganmu zhak..

Zhaky yang mendengar cerita tersebut hanya terdiam saja tanpa mengeluarkan sepatah kata sampai akhirnya mengajak Qiya jalan jalan sepanjang koridor kampus..

Selama perjalanan pun zhaky mendengarkan cerita kehidupan yang dialami Qiya.. Dan zhaky pun sadar.. Cerita qiya sedikit sama dengannya.. Mengejar nilai hanya untuk dapatkan perhatian orang tua agar orang tuanya bangga padanya.. Tetapi ada perbedaan signifikan.. Zhaky mengejar nilai tertinggi hanya untuk membuat ka yasmin bangga padanya dan juga untuk mendapatkan beasiswa kampus sedangkan untuk Ibunya zhaky sendiri tidak pernah mengharapkan apapun dari zhaky bahkan dalam prestasi apapun selama sekolah dulu karna dimata ibunya zhaky apapun yang zhaky lakukan dalam hal yang membuatnya terlihat menonjol adalah salah..

Qiya : Wah khazaky kau hebat ya.. Padahal tadi kakiku rasanya rada sakit kalau jalan tapi saat berbincang denganmu malah tidak sakit haha! Sungguh aneh ya aku!

Zhaky : Itu karna kau sedang lega habis ngeluarkan semua yang kau tahan selama ini qi.. bukan karna aku.. (Tersenyum tipis)

Qiya : haha kau benar.. Terima kasih ya sudah mendengarkan aku.. (Tersenyum manis kepada zhaky)

Zhaky : Bukan apa-apa qi.. Ah iya ngomong-ngomong soal kau suka padaku.. Ku rasa kau pasti paham apa yang ku pikirkan bukan? (tersenyum lebar)

Qiya : Hahaha! Tentu saja aku paham.. Kau pasti berpikir aku mau berpacaran denganmu karna kasian bukan? Padahal aku beneran tulus ingin berpacaran denganmu loh zhak! Dan lagi kita kan senasib! Bukankah bagus kalau senasib jadinya kita bisa saling paham satu sama lain?

Zhaky : ... Kita tidak senasib Qi.. Ada perbedaan signifikan antara kita.. Tapi yang lebih utama.. (Berhenti berjalan) Aku masih belum bisa move on qi.. Aku masih mecintai Ka yasmin..

Qiya : Hmmm.. Padahal dia masih pacar bukan istrimu haha kamu benar-benar setia ya zhak.. Beruntung sekali yasmin mendapatkanmu..

Zhaky : Omong kosong.. Dia tidak beruntung sama sekali mendapatkan pacar sepertiku qi..

Qiya : Lah? Beruntung begitu malah dibilang malah dibilang tidak beruntung zhak? Hahaha! Ah tapi khazhaky.. Aku masih boleh berbicara santai seperti ini denganmu bukan?

Zhaky : Tentu kenapa tidak? Aku juga nyaman bisa bicara santai denganmu qi.. Dan aku tidak mau ada kecanggungan diantara kita gegara ada rasa suka hahaha!

Qiya : Tapi zhaky.. Apa kamu tidak menyukaiku??

Zhaky : Suka.. Cuma kalau sampai ketahap pacaran kurasa jawabannya adalah tidak.. Oh apa aku kejam? Maaf ya Qiya hihi (tersenyum ngeledek)

Qiya : ... (Diam dengan tersenyum senang) Tak apa zhak.. Tapi.. itu artinya aku masih ada kesempatankan? (menatap tulus)

Zhaky yang mendengarkan kata tersebut terdiam dan tidak tahu harus berkata apa.. Zhaky sadar apa yang qiya ucapkan adalah kalimat tulus bukan karna ada tujuan atau maksud tertentu seperti yang lainnya tetapi zhaky sudah menentukan tujuan akhir hidupnya yaitu kematian.. Zhaky dan Qiya pun hanya saling menatap tanpa kata..

Koridor kampus yang sepi dan hembusan angin yang lewat jendela terbuka membuat suasana tersebut terasa nyaman dan menenangkan.. Zhaky dan Qiya yang diam saling bertatapan saja membuat Qiya melangkah maju untuk memastikan perasaan zhaky yang sebenarnya kepadanya dan mencoba meraih wajah zhaky untuk menciumnya.. Sampai akhirnya mereka berdua dikejutkan kehadiran seseorang..

Qiya : Khazhaky.. Izinkan aku.. (Mencoba meraih wajah zhaky)

Zhaky : ..?.. (Diam tanpa kata sambil bicara dalam hati) Mau ngapain dia?

??? : Puk! Kha-zha-ky kau ke-ma-na sa-ja se-la-ma i-ni huu??? (aura mematikan sambil meremas bahu zhaky)

Zhaky : Wah!!!! (langsung lari kebelakang qiya) Oh Ka-ka Hantaro ternyata! Kau menakutiku ka han! (Ketakutan)

Han : Aku menakutimu? Kau bahkan membuatku terjatuh waktu itu dianggapnya apa ha? Dasar junior kurang ajar sini kau kemari!

Zhaky : Akh!!! To-tolong ampuni aku ka han!! (menarik zhaky menjauh dari qiya)

Han : Kau ya! Dasar tidak sopan! Apa kau tahu apa yang sudah kau lakukan padaku?! Bahkan bukan padaku saja tapi juga dengan- eh? kau lagi dengan temenmu? (menatap qiya)

Zhaky : Oh.. (melihat qiya) Iya dia temanku- (terpotong saat bicara)

Qiya : Ah iya.. Kurasa sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan zhaky haha.. Aku pergi yaa sekarang.. Terima kasih kencan pertamanya! (tersenyum tulus dan manis dengan wajah kemerahan)

Zhaky : Eh? Oh.. I-iya... Eh tapi apa kau mau ku antar ke suatu tempat dulu? Mengingat kakimu-

Qiya : Oh! Tidak perlu zhak! Aku sudah tidak apa kok! Dan lagi sepertinya kau ada urusan dengan seseorang (menatap han) Kalau begitu ku tinggal ya! Terima kasih untuk hari ini zhak! Sampai jumpa dikelas besok ya!! (pergi menjauh sambil melambaikan tangan ke zhaky)

Zhaky : Iya! Sampai jumpa!-

Han : Waw apa aku sedang menganggu kencan seseorang disini? Aku tidak merusak suasanakan???.. (menatap zhaky)

Zhaky : Oh tidak sama sekali kak.. kencan yang kami lakukan juga untuk menolaknya baik-baik kak dan.. Umm agar kedepannya dikelas kami tidak ada kecanggungan sama sekali hahaha! (dalam hati zhaky) Lebih tepatnya agar Qiya tidak kena sial karna membenciku pasca ku tolak cintanya (Senyum ragu)

Han : Ohh begitu.. Tapi dia manis banget loh.. kau yakin nih? Nanti orang lain rebut kamu nangis lagi Hahaha!

Zhaky : Kak han suka bercanda ya- eh? (terkejut)

Selama zhaky ngobrol dengan qiya.. Khazhaky tidak sadar kalau koridor mereka lewati adalah kelas organisasi dan dibelakang han sudah ada Lano, Lala dan Sandri yang melihati mereka sejak tadi..

Zhaky : Oh se-semua yang kukenal ada disini ya ternyata haha ha-halo semua? (tersenyum canggung)

Lano : Oh iya Ka Khazhaky halo.. (Tersenyum canggung juga)

Lala : .... (Terdiam sejenak) Hum! Iya halo juga~ (Tersenyum)

San : Hei ada apa denganmu waktu itu? Kau lagi dikejar setan atau apa ha?? Kau tahu? Kau memecahkan temperglass hpku!

Zhaky : Eh? Oh?? So-soal waktu itu sa-saya minta maaf untuk kekacauan yang saya perbuat! (membungkuk hormat)

Han : Dasar bocah gendeng bletak! (menjitak zhaky).. Apa si yang kau pikirkan sampai berlari begitu di koridor kampus??

Zhaky : Aduh~ Hu? Eh.. Soal itu.. Sepertinya aku sudah berbuat salah sama lano dan uhm lala yaa po-pokoknya Ma-maafkan aku!!! Da-dan terkait hpmu aku akan gantiin layarnya dengan yang baru! (membungkuk lagi)

Lano : Eh? Ti-tidak apa kak! Kaka tidak berbuat salah apapun kok padaku! Dan lagi ini cuma salah pahamkan antara kita haha (Tawa canggung)

Lala : Lano benar ini cuma salah paham.. Dan maafkan saya juga ya kak.. (Tersenyum)

San : Yaa kau juga tak perlu menggantinya.. Tapi jangan ulangi lagi ya! Awas kau lari-lari seperti itu lagi!

Zhaky : Eh.. Ba-baiklah tapi serius sekali lagi maaf untuk semuanya.. (senyum canggung)

San : Tak apa.. Eh iya kau jadi gabung organisasi kitakan?

Zhaky : Eh.. Ten-tentu saja kalau kalian masih mau menerima dan memaafkanku?.. Haha! (Tawa canggung)

Han : Tentu saja kami terima! Kapan lagi punya murid pintar sepertimu! Bukan begitu kawan?! Hahaha!

San : Yaa aku setuju saja apapun keputusanmu..

Lala : Selamat bergabung senior! (Tersenyum)

Lano : Semoga kita bisa lebih akrab lagi ya ka zhaky! (Tersenyum senang)

Zhaky : Um! (Menganggukan kepala sambil tersenyum senang)

Inilah awal mula kehidupan baruku.. Dengan tujuan yang baru.. Semoga kehidupan kali ini keinginan terbesarku terwujud dengan cepat.. Ah.. Aku memikirkan kematian lagi.. Tapi semoga dengan kesibukan yang kali ini ku lakukan.. Aku melupakan keinginanku dan mati dengan cepat..


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C30
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous