Télécharger l’application
62.5% Do You See Me And I Can See You / Chapter 5: SAHABAT HANTU .

Chapitre 5: SAHABAT HANTU .

Beberapa hari yang ku lalui banyak kejadian aneh yang ku lalui mulai dari mencium bau busuk melihat sosok bayangan dan mendengar suara aneh .

Karena tidak ada yang bisa mendengarkan cerita ku maka aku akan menyimpan ini baik baik .

Tin tinn ( Suara klakson mobil diluar )

Security membuka kan gerbang . Aneh siapa yang datang . Ku lihat sosok Papa dengan mobil baru nya .

" Melatii papa pulang " ujar papa yang memanggili ku dari lantai bawah.

Aku membuka pintu sambil berlari dengan cepat memeluk papa yang begitu ku rindukan . Aku benar benar merindukan papa .

*" Horee akhirnya papa ngunjungi aku " Ujarku dengan senang .

" Maaf sayang papa terlalu sibuk " papa yang mengeluskan kepala ku .

" Pa kenapa tidak bareng mama kesini aku rindu mama ". Ujar ku

" Mama kamu juga sibuk tapi lain waktu kita pasti kumpul " .Ujar papa

" Hari ini Papa anter kamu kesekolah ya "

" Pa bareng teman ku ya aku punya teman satu sekolah juga barangkali dia mau pergi bareng " Ujar ku yang membujuk papa .

" Siapa teman kamu nak , setau papa disini ga ada yang seumuran kamu yang ada bawahan kamu ". Ujar papa yang menjelaskan .

" Ada lo pa kemaren kami berkenalan terus dia masuk ke sekolah ya satu sekolah sama ku pa ". Ujar ku

" Yaudah coba kamu tanya dia sekolah tidak " . Ujar papa*

Tanpa basa basi aku langsung bersiap siap untuk sekolah dan menjemput Rio . Aku juga kurang tahu letak rumah Rio dia tidak memberitahu ku .

Sepintas saja aku melihat Rio yang keluar dari gag belakang rumah ku dengan seragam sekolah .

*" Rio ayo bareng aku kesekolah diantar sama papa ku ".

" TIDAKK , Aku jalan saja mel " Ujar Rio yang menolak .

" Kenapa kan kita satu sekolah " aku merasa Rio sedikit berbeda dari hari biasanya .

" Papa kamu nanti salah paham " ujar Rio dengan berjalan cepat.

" Rio yo yo " Ujar ku memanggili Rio*

Rio terus berjalan tanpa menoleh ke arah ku . Heran Rio menolak tawaran ku , aku mencoba memahami perkataan Rio tapi benar benar di benak ku tak mengerti ucapannya .

Akhirnya papa mengantar ku pergi sekolah tanpa Rio , apa Rio sedang marah atau dia lagi sakit tidak ingin bicara aku sedih melihat Rio bersikap seperti ini kenapa Rio se dingin es balok.

 

Sesampai di sekolah aku melihat Rio berdiri di depan gerbang sekolah seperti menunggu seseorang .

" *Sekolah yang benar ya nak , papa sayang kamu nak " ujar papa yang menyalami tangan ku .

" Iya pa sering kunjungi melati ya pa " .

Ujar ku yang ingin meneteskan air mata .

" Papa pulang dulu " ujar papa yang memutarkan mobil .

" Dada papa , aku melambaikan tangan .*

Rio menghampiri ku dengan wajah pucatnya , tiba tiba sajaa dia merangkul tangan ku .

" *Tangan kamu kenapa yo dingin sekali ".

" Cuaca dingin aku butuh kamu mel " ujar Rio yang menggoda ku.

" Idih dasar kamu gombal , eh kamu tumben berkata manis " ujar ku*

Kami masuk kelas hari kami tidak baris di lapangan karena cuaca mendung . Rio yang terus bersandar di pundak ku aku mengelus kepala nya saat kami menduduki bangku milik ku .

Rio hari ini tidak banyak bicara dia hanya berdiam dengan tubuh dingin nya , aku sempat berfikir bahwa Rio bukan lah dari dunia ku tapi dugaan ku salah Rio adalah manusia .

Teman teman ku yang melihat pandangan aneh ketika melihat ku , aku tidak menghiraukan mereka . Aku hanya berfokus kepada Rio sepertinya Rio benar benar sakit.

Jam sekolah pun dimulai jam pelajaran pak Bayu yang dianut adalah biologi kami semua belajar dengan tenang .

Sampai jam istirahat pun tiba kami semua keluar kelas dan Rio hanya berdiam diri di bangku ku . Aku memanggili Rio dia hanya membalas senyuman , aku juga belum pernah melihat dia makan .

Aku terus membujuk nya untuk keluar tapi hari ini dia benar benar aneh dengan sikap nya , aku juga tidak keluar kelas karena Rio juga tidak keluar aku hanya mengikuti Rio .

Entah mengapa aku begitu nyaman dengan Rio sampai aku benar ingin selalu berada di sampingnya . Baru juga beberapa hari kenal Rio tapi dia sudah lebih dari sebatas seorang sahabat , apa aku menyukai Rio tapi ga mungkin kan sahabat tetap lah sahabat .

Jam menuju pulang sekolah horee jam ini yang selalu di tunggu tunggu anak anak lain seperti aku dan Rio .

" Rio kamu lagi sakit ya " Ujar ku yang menggandeng tangan Rio .

Rio tidak menjawab pertanyaan ku malah membalas genggaman ku dengan erat sepertinya ada yang disembunyikan dari ku .

" kamu aneh hari ni yo , kamu tidak menjawab pertanyaan ku setidaknya dengarkan aku bicara " Ujar ku yang sedikit kesal .

" Kamu jangan khawatir aku baik kok " Ujar Rio yang singkat .

Aku tak menghiraukannya yang terpenting Rio masih bersama ku saat ini dan untuk kedepannya .


next chapter
Load failed, please RETRY

État de l’alimentation hebdomadaire

Rank -- Classement Power Stone
Stone -- Power stone

Chapitres de déverrouillage par lots

Table des matières

Options d'affichage

Arrière-plan

Police

Taille

Commentaires sur les chapitres

Écrire un avis État de lecture: C5
Échec de la publication. Veuillez réessayer
  • Qualité de l’écriture
  • Stabilité des mises à jour
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte du monde

Le score total 0.0

Avis posté avec succès ! Lire plus d’avis
Votez avec Power Stone
Rank NO.-- Classement de puissance
Stone -- Pierre de Pouvoir
signaler du contenu inapproprié
Astuce d’erreur

Signaler un abus

Commentaires de paragraphe

Connectez-vous