Chapitre 98: Stalker

Mundur tiga puluh menit dari waktu sebelumnya.

Seorang lelaki yang mengenakan celana dasar cingkrang dengan atasan baju kemeja lengan pendek warna biru laut tengah berjalan diantara dua tembok di jalanan yang sempit. Banyak yang mengatakan jika para penghuni gang ini rata-rata berjualan dipasar tradisional yang tak jauh dari sini, maka tak heran jika tempatnya menjadi sepi. Dan hal ini juga mrmbuat gang tersebut sering dirumorkan sebagai tempat banyak tindak kejahatan. Dikarenakan di ujung gang ada tempat peternakan hewan akikah dan kurban, maka tak jarang ada orang yang lewat kemudian dirampok oleh preman yang menjaga tempat itu.

Dan tujuannya si lelaki adalah menuju tempat penjualan hewan akikah tersebut. Dikarenakan tantenya ingin mengadakan hajatan, maka sang keponakan diminta untuk mencarikan dagingnya.