.
.
.
"Nenek.... Aku berharap nenek tidak marah lagi. Pasti ada alasan mengapa Mu Shenan tidak mengumumkan pernikahan kami. Mungkin saja, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya," terang Shen Yiyi mencoba melindungi Mu Shenan.
"Cih! Pertimbangan apa? Jika orang-orang tahu bahwa kau adalah menantu di Kediaman Mu, pasti tidak akan ada orang-orang yang berani menggosipkanmu! Apa kau mengerti itu?!" tambah Nyonya besar tua masih kesal.
Shen Yiyi bisa mengetahui bahwa Nenek mertuanya masih dalam keadaan marah. Untuk itu, dia tidak banyak berbicara dan hanya mengambil secangkir teh hangat tanpa gula seperti yang biasanya dinikmati oleh Nyonya besar tua ketika mereka berdua sedang bersama di masa silam.
"Nenek... Teh ini harum sekali. Minumlah selagi hangat," kata Shen Yiyi sebelum menambahkan perkataannya lagi. "Setelah Mu Shenan tahu bahwa Nenek sakit, dia sengaja memesannya secara pribadi."