Adnan melihat dengan saksama orang yang terikat dan tergolek di atas tanah. Dia tidak mengenal orang itu sama sekali.
"Tuan, dia adalah orang yang dilemparkan oleh, Nyonya Jae-Hua." Seorang pengawal berkata.
"Apa maksud semua ini? Sebenarnya siapa pria ini. Mengapa Jae-Hua membuangnya ke rumah ini?" gumam Alan yang terdengar juga oleh semuanya.
Binar berpikir, dia kembali teringat akan perkataan Jae-Hua yang ingin memberikan Adnan sebuah hadiah. Apakah gadis yang dimaksud oleh Binar adalah pria itu.
"Apakah ini yang disiagakan hadiah padamu, Sayang?" Binar berkata pada Adnan.
Adnan pun kembali berpikir begitu pula dengan Alan dan Candra. Mereka semua mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Jae-Hua, sepertinya ini adalah hadiah itu.
"Bawa dia ke ruang gelap! Aku ingin mengetahui semuanya!" perintah Adnan pada Candra.
Candra mengangguk lalu menyuruh para pengawal untuk membawa orang itu ke ruang gelap. Karena dia sendiri yang akan menginterogasinya.