Di bawah pengaruh Divine Charm, siapa yang akan bisa menolak pesona Namara? Bahkan jika itu iblis sekalipun, mereka akan jatuh berlutut dalam kegilaan.
Hal yang sama terjadi pada pria aneh itu. Dia juga tidak bisa menolak pesona Namara. Dalam sekejap dia sudah jatuh berlutut di hadapan Nmara. Matanya tidak lagi memancarkan kekejaman. Itu berubah menjadi penuh kekaguman.
Perubahan yang drastis itu sempat membuat Namara terkejut. Meskipun Divine Charm lebih seperti kutukan untuknya, tetapi dia masih bisa memanfaatkan hal itu untuk momen-momen gentingnya.
Dia mungkin harus bisa mengatur ini untuk keuntungan dan keselamatannya. Memikirkan hal ini membuatnya merasa ini bukan hal yang terlalu merugikan.
Monster itu berubah menjadi pemujaan. Dia menatap Namara dengan pandangan seperti manusia yang sedang melihat seorang Dewi. Itu mutlak sebuah pemujaan, bukan yang penuh gairah seperti manusia sebelumnya.