Wajah Irona terlihat murung hari ini. Guyuran shower ternyata tidak membuat otaknya dingin. Justru saat ini bayangan Aksa yang pergi bersama wanita lain selalu memutar di dalam otaknya.
"Sayang"
Aksa sudah berdiri di samping Irona. Beberapa kali Aksa memanggil gadisnya namun tidak menoleh sedikitpun.
"Sayang? Kamu kenapa?" tanya Aksa.
"Aku nggak apa-apa" jawab Irona lemas tanpa menoleh.
Aksa menatap aneh gadisnya yang sudah berjalan lebih dulu dan meninggalkan Aksa.
"Dia kenapa?"
***
"Gue harus gimana? Kenapa mimpi itu selalu gue inget?"
Irona sudah sampai di dalam kelas. Ia merebahkan kepalanya di atas meja.
"Gue takut" gumamnya. Air matanya tiba-tiba saja terjatuh. Setiap mengingat mimpi itu, hatinya merasa teriris dan perih.
"Sayang"
Aksa datang. Ia duduk di hadapan Irona dengan mengusap lengan gadisnya.
"Kamu ada masalah, hm? Cerita sama aku, yuk!"