Vera pulang ke rumah penginapannya setelah menyelesaikan pekerjaannya, ia langsung pergi menuju kamar mandi dan bergegas mandi, lalu setelah itu pergi ke rumah Fiva yang lokasinya tidak jauh dari rumah penginapannya. Fiva ialah orang yang sebelumnya telah diceritakan oleh Vera kepada Resi saat makan di restoran, dia temannya Vera dari Indonesia dan masih terlibat sebagai kerabat keluarganya. Fiva berada di Paris untuk menjalani pekerjaan sementara waktu sembari menemani Vera supaya tidak tinggal sendirian disana.
"Fiva. Tadi ketika aku sedang bekerja, aku bertemu dengan seorang cowok dari Indonesia, dia polos dan baik, namanya adalah Resi" ujar oleh Vera.
"lalu mengapa dia berada di Paris?" tanya oleh Fiva.
"sama seperti aku, dia berada disini untuk menjalani pendidikan, dia sekolah Chef" jawab Vera.
"sebelumnya dia sudah pernah kuliah di Indonesia sama seperti kamu?" tanya oleh Fiva dengan rasa penasaran yang terus memenuhi pikirannya.
"benar, dia alumni dari STP Bandung dan melanjutkan menempuh pendidikan bidang art kuliner di Le Cordon Bleu, seperti itulah yang dia ceritakan padaku tadi" jawab oleh Vera.
"tapi kamu yakin jika dia memang benar orangnya baik" tutur Fiva yang meragukan keyakinannya kepada Vera.
"aku bisa pastikan, karena aku tahu mana orang yang baik dan sebaliknya, tidaklah sulit jika aku yang membedakan. Suatu waktu, aku akan membuat janji temu dengan orangnya dan akan ku perkenalkan dirimu kepadanya" sahut Vera untuk menepis keraguan Fiva.
"iya deh, temanku memang juaranya jika menilai kepribadian seseorang" tutut Fiva sembari memberikan tawa candaan.
Tanpa sadar sepuas mengobrol bersama Fiva, maka Vera segera bergegas pulang ke rumah penginapannya karena mulai menjelang larut malam.
Tiba seminggu kemudian, tepatnya pada hari minggu. Vera pergi ke gereja untuk beribadah, ia seorang umat protestan yang taat dan setia kepada tuhannya, ia selalu menyelipkan doa terbaik untuk dirinya dan keluarganya setiap beribadah di gereja. Setelah beribadah, ia menelepon Resi untuk datang ke tempat mereka pertama kali bertemu pada pekan mendatang.
"halo, Resi" sapa oleh Vera kepada Resi melalui telepon.
"iya Vera. Mengapa menelepon aku, apakah ada yang perlu kamu sampaikan?" tanya oleh Resi.
"kira-kira akhir pekan lusa mendatang apakah kamu bisa datang ke kota Annecy dan menemuiku di restoran yang pernah kita datangi untuk makan bersama" balas tanya oleh Vera.
"aku belum bisa memastikan sekarang karena mungkin ada aktivitas susulan yang harus dilaksanakan pada pekan itu. Tapi aku akan kabarkan sehari sebelum pekan tiba" jawab oleh Resi.
"oh begitu. Baiklah aku tunggu kabar dari kamu, itu saja yang aku sampaikan. Aku tutup teleponnya terlebih dahulu dan sampai bertemu kembali di lain hari" ujar oleh Vera.
'ada perlu apa Vera mengajak aku bertemu' gumam Resi dalam hatinya setelah mengakhiri panggilan telepon dari Vera.