Melvin melemparkan amplop berisi foto vulgar Theo dengan Vivian. Sekarang Melvin bertindak sebagai pembela Zee yang lemah. Tidak ada salahnya untuk berada di pihak Zee bukan? Sekalian menghancurkan Theo. Bukankah itu yang Melvin inginkan?
Theo mengambil amplop itu dan melihat isinya. Betapa terkejutnya Theo karena melihat foto dirinya dengan Vivian. Ya ... artinya bukan Vivi, orang yang menjebaknya sewaktu di puncak. Sungguh bodoh Theo karena percaya dengan tipu muslihat dari Vivian yang mengarahkannya untuk menghukum Vivi, orang yang polos dan tidak bersalah.
"Masih mau membantah setelah bukti itu ada di tanganmu?" tanya Melvin dengan sangat puas.
"A-aku tidak tahu mengapa aku ada di sini, Zee," kilah Theo dalam memainkan sandiwara dengan Zee. Mereka sudah sehati dan klop. Tentu saja bermain sandiwara seperti ini tidaklah sulit untuk Theo.