Puisi-puisiku yang pertama kali kutulis. Rekam jejak bagaimana aku bisa menjadi seorang penulis. Tentang cinta, ketulusan, ketidak-pedulian dengan apa kata orang-orang ; yang terpenting duniaku tenang. Dimulai dari tahap pertemuan, mencintai diam-diam, sampai pada tahap mengikhlaskan, kini (aku dan perasaanku) telah abadi dalam puisi. || Hiatus sementara, sedang merangkai puisi menjadi cerita.
Mentari begitu terik. menguapkan semua rindu, menambah rasa lelah yang kian menyesakkan penantianku. Untukmu mungkin rindu ini terlalu lama menanti, Pada bilik jantungmu aku mengembara, mencari sebuah nama yang menghidupkan debar-debar asmara, aku tetap pulang pada Ingaatanmu, kebaikanmu. Sekeras apapun aku memperjuangkan, Sekuat apapun aku mempertahankan, Nyatanya semua itu tak mampu membuatmu untuk tetap tinggal. Sebercanda inikah kau memaknai sebuah hubungan?
Cerita pendek bernuansakan puisi, menyiratkan tentang seseorang yang merasakan ketenangan dikala sunyi sepi. pembaca akan dibawa kepada kehidupan si penulis, tentang arti patah hati, tentang arti kesendirian, dan mengenai hidup yang tak melulu tentang hingar bingar dan keramaian.
Sepenggalan sajak yang cocok dinikmati saat senja dan ditemani oleh kopi hangat . . Sepenggalan sajak yang membuat hati menghangat . . Sepenggalan sajak tentang engkau dan dia yang sempat menjadi kalian . . Tenanglah bukan hanya engkau yang sedang merindukan seseorang, calon punjangga ini juga merindukan seseorang . . selamat menikmati sajak sajak ini salam hangat dari gadis yang tengah gundah . . sepenggal sajak yang mewakili hatimu dan segala keresahan mu