"Ya udah Mas. Ini mata aku dah lengket banget. Aku tidur duluan nggak apa-apa ya? Thanks pokoknya ya Mas," kata Nadia.
"Oke, Love you," sahut Mas Huda. Setelah itu Nadia sudah tak membalas sama sekali.
"Nih anak pasti sudah benar-benar klipuk," gumam Mas Huda yang lantas menaruh ponselnya di darbor. Suasana kota Jogja malam itu sudah mulai sedikit lengang. Para pengamen jalanan juga sudah tampak kembali lagi ke tempat tinggal mereka. Mas Huda bisa sedikit lebih cepat sampai di rumahnya. Beberapa kali Ibu Riri juga sudah menanyakan dirinya sudah sampai dimana. Pukul 11 lebih sedikit dia tiba juga di rumahnya. Rumah sudah tampak sepi namun saat Mas Huda turun dari mobil dan membuka pintu garasi, ternyata tidak dikunci. Mas Huda langsung saja masuk ke dalam dan kemudian bersih-bersih badan.
"Alhamdulillaah ... rebahan," bunyi story Mas Huda sekitar jam 12 malam.
"Lembur lu Hud?" komen salah seorang teman kuliahnya.