"MasyaAllah ... tapi keren lho. Salut aku sama temen yang udah pada usaha kayak kamu ini. Sukses ya," kata Nadia.
"Aamiin. Kalau kamu ... pasti masih kuliah ya? Ya iyalah kamu kan pintar di sekolah? Nggak kayak aku cuma yang penting asal naik kelas dan lulus saja dah alhamdulillah. Wkkk," sahut Mas Eko sambil tertawa.
"Wah ... kamu ini lho, merendah. Malah aku ini yang malu sama kamu. Sampai sekarang masih belum lulus-lulus juga, He ... he," sahut Nadia.
"Ya ... tapi kan kalau lulus jadi sarjana Nadia. Nggak kaya aku cuma bakul buah. Wkkk. Oiya, ini kenalkan istriku," kata Mas Eko.
"MasyaAllah ... sudah nikah juga? Duhh ... jadi makin ketinggalan saja ini. Aduuh ... jadi sedih. He ... he. Halo Mbak, aku Nadia. Teman SMPnya Mas Eko," kata Nadia menyapa istrinya Mas Eko dengan ramah.
"Salam kenal Mbak Nadia, saya Rini," sahut istrinya Mas Eko dengan ramah pula.
"Alhamdulillah ... senang lihatnya. Ya sudah kalau gitu, aku mau deh beli jeruknya 1kg," kata Nadia Nadia.