App herunterladen
97.22% Untouchable Blood (Bahasa Indonesia) / Chapter 35: Kesibukan tiba-tiba

Kapitel 35: Kesibukan tiba-tiba

"Ada apa? kalian nampaknya jadi lebih sibuk," ujar Alyuura menyapa para pelayan yang sibuk beberes. Mereka jauh lebih kelihatan repot daripada biasanya.

"Ah! Nona Alyuura, maaf kami membuat kebisingan yang mengganggu anda. Kami sebenarnya sedang mempersiapkan--"

Brukk

Pelayan itu jatuh tersungkur karena disenggol oleh pelayan lain. Beruntung pelayan itu tidak sedang memegangi barang yang mudah pecah. Jadi tidak ada barang yang pecah saat dia terjatuh.

"Hm? mempersiapkan apa?" tanya Alyuura.

Pelayan yang menyenggol rekannya itu kemudian menjawab. "Tuan Lucas biasanya akan memeriksa kondisi istana dalam kurun waktu tertentu. Jadi kami bersiap-siap seandainya terjadi pemeriksaan mendadak. Karena, kalau keadaan istana tidak sesuai keinginannya maka kami akan dimarahi."

Alyuura sebenarnya masih kurang puas dengan jawaban itu. Dia yakin ada sesuatu yang disiapkan dengan sengaja. Bukan hanya sekedar karena ada pemeriksaan keadaan istana.

Pasti ada sesuatu yang hendak dilaksanakan di situ. Tapi Alyuura tidak ingin mengganggu para pelayan yang sedang sibuk itu.

"Pasti kalian sangat lelah. Semoga pekerjaan kalian berjalan lancar," ujar Alyuura.

"Terimakasih, Nona. Semoga hari nona menyenangkan," ujar pelayan itu.

Alyuura berlalu dari sana. Dia memilih untuk pergi ke balkon dan memandangi indahnya pemandangan di sekitar istana. Alyuura tak lagi merasa takut untuk berada di tempat terbuka seperti itu, sebab Lucas sudah memberikan barier tak kasat mata. Tak akan ada yang bisa masuk ke sana untuk berbuat jahat, dan juga Alyuura tetap bisa menikmati pemandangan tanpa merasa terganggu.

Kini Lucas terang-terangan memberikan perhatiannya pada Alyuura. Meskipun dia juga punya mulut yang terang-terangan mengatakan kata kasar pada Alyuura.

Tapi Alyuura juga tidak tersinggung ataupun sakit hati. Karena dia tahu Lucas adalah tipikal lelaki yang keras. Yang terpenting Lucas tak lagi mengurungnya di dalam kamar seperti dulu. Dia sudah sangat bersyukur karena diperbolehkan tinggal dan hidup nyaman di istana itu.

Alyuura memeluk boneka kelinci besar miliknya. Bahkan dia kesulitan menyeret boneka besar itu, tapi dia tidak mau dipisahkan dari boneka kesayangannya itu.

Ketika ditanya kenapa dia tidak mau melepaskan boneka itu, dia langsung menjawab kalau boneka itu mirip dengan Lucas.

Untung saja Lucas sudah terlalu cinta dengan Alyuura, kalau tidak dia pasti sudah melempar Alyuura keluar dari istana.

'Kepala kelinci.'

Dan Damian tak henti-hentinya mengatakan sebutan itu kepada Lucas setelah mendengar pernyataan itu dari Alyuura.

Alyuura duduk di tengah-tengah ruangan yang sangat besar itu. Dia memeluk boneka kelinci besar tersebut dan merebahkan dirinya di atas boneka itu. Kini dia terlihat seperti seorang anak balita yang bosan karena ditinggalkan oleh sang ayah.

"Aku bosan." Alyuura menggerutu. Dia semakin merasa bosan karena tak ada yang mengajaknya bicara sedari tadi.

Kenapa istana mendadak sepi?

Istana itu biasanya selalu terdapat para pelayan yang berlalu-lalang. Atau tidak nanti Alyuura akan melihat para penjaga istana yang memeriksa kondisi tempat-tempat tersembunyi atau sudut-sudut istana. Mereka secara teratur berlalu-lalang di dalam istana itu seharian.

Dan sekarang semuanya tidak ada yang melalui tempat itu. Seakan-akan seluruh orang di situ sedang pergi entah kemana.

Alyuura juga tidak menemukan sosok Lucas sedari tadi. Nampaknya Lucas sudah tak ada di istana itu sejak pagi.

"Huft. Kenapa semua orang sibuk hari ini?" Alyuura kemudian pergi ke balkon lagi. Tak ada kegiatan yang berarti.

Dulu ketika dia masih bersama dengan neneknya, Alyuura disibukkan dengan kegiatan merawat sang nenek. Dia juga membuat kue-kue yang diantar ke toko kue. Dia bekerja dan sibuk selama seharian.

Dan sekarang semuanya berbanding terbalik. Dia hanya bersantai seharian, dilayani oleh para pelayan, dan semua kebutuhannya tercukupi.

Tapi terkadang dia bosan, dia ingin melakukan sesuatu agar dia merasa sibuk.

"Rupanya jadi orang kaya itu tidak enak," gumam Alyuura. "Tapi Lucas selalu sibuk. Hm, pasti mengasyikkan bila punya sebuah pekerjaan."

Alyuura yang tidak tahu harus melakukan apa kemudian berdiri dan membawa bonekanya itu lagi. Untung saja lantai di istana itu snagat bersih dan tak ada noda sedikitpun. Jadinya meskipun barang-barang berwarna putih atau terang diseret di lantai itu, tidak akan ada noda hitam yang tertinggal di benda tersebut.

"Lucas tidak ada memberitahu hendak pergi kemana." Alyuura bergumam. Dia melihat ada seorang pelayan yang mendatanginya, dia kemudian berhenti di tempatnya.

"Nona Alyuura hendak pergi kemana?"

"Ke taman." Alyuura menjawab singkat.

"Untuk apa ke taman?"

Pertanyaan yang cukup aneh. Dan beruntung Alyuura bukan orang yang sensitif dan mudah tersinggung. Hanya saja dia heran, biasanya para pelayan di istana ini tak akan melarangnya pergi kemana pun selagi itu masih berada di dalam kawasan istana. Tapi kali ini pelayan itu seakan-akan melarang Alyuura pergi ke taman.

Memangnya ada apa yang terjadi di sana? apa yang sedang mereka lakukan?

"Bukan untuk apa-apa. Hanya ingin ke sana saja. Aku bosan berada di dalam istana terus," ujar Alyuura.

Pelayan itu sedikit cemas. Dia gugup. "Bagaimana kalau anda ikut dengan saya saja? kebetulan sekali saya sedang membuat puding susu strawberry dan es krim susu kocok. Apa anda mau mencobanya?"

Alyuura memang sedang curiga pada pelayan itu. Namun tawaran yang begitu menggiurkan itu tak dapat Alyuura tolak. Seperti anak kecil yang diberikan lolipop oleh seorang penculik, akhirnya Alyuura mau menuruti pelayan itu dan tak jadi ke taman.

Sesampainya di dapur, Alyuura disibukkan untuk menghabiskan hidangan lezat yang disiapkan oleh pelayan itu. Alyuura terlihat sangat antusias dan dengan lahap memakan puding dengan rasa kesukaannya tersebut.

"Apa anda mau saya buatkan puding lagi?" tanya pelayan tersebut.

Alyuura menggeleng, dia bersandar di bangku meja makan dan menepuk perutnya sendiri. "Aku sudah kenyang."

Alyuura turun dari kursi dan hal itu membuat pelayan itu kembali panik.

"Nona! ayo ikut saya. Riasan di wajah anda jadi tidak rapih karena makan puding. Mari saya rapihkan lagi riasan wajah anda," ujar pelayan itu mencegah Alyuura pergi.

Hal itu terlihat semakin mencurigakan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C35
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen