App herunterladen
100% Untouchable Blood (Bahasa Indonesia) / Chapter 36: Menjadi bingung

Kapitel 36: Menjadi bingung

"Dimana aku? kenapa semuanya gelap? aku tidak mungkin membuka pintu ya salah?" Alyuura tiba-tiba tersentak. Dia menutup mulutnya dan terpikir sebuah hal yang membuatnya takut. "Apa jangan-jangan aku... aku terjebak di dimensi lain lagi? tapi apa mungkin orang itu menggunakan kekuatannya sampai ke sini? bukankah Lucas sudah membuat pelindung untuk istana ini?"

Tiba-tiba ada sebuah hembusan angin yang mengenai Alyuura. Hembusan angin yang tidak diketahui berasal dari mana itu cukup deras. Alyuura sampai mundur beberapa langkah dibuatnya.

Alyuura tidak berani bergumam lagi, dia tidak berani bersuara. Bahkan dia rasanya enggan untuk bernapas karena takut suara hembusan napasnya itu terdengar oleh orang lain di tempat yang gelap itu.

"Siapa kau? beraninya kau datang ke sini."

Alyosha menoleh ke arah suara bisikan itu. Ada seseorang yang berbisik di telinganya. Namun Alyuura tidak tahu suara siapa itu. Alyuura menggerakkan tangannya di udara, berusaha meraba-raba daerah di sekelilingnya namun tak ada siapapun di situ. Hal itu membuat Alyuura merasa semakin takut.

"Aku yang seharusnya bertanya kepadamu!" Alyuura memberanikan diri untuk mengajak bicara sosok misterius itu. "Di sini adalah kawasan yang dikuasai oleh Lucas! kau sudah lancang memasuki area istana Lucas!"

Suara lelaki yang sedang terkekeh membuat Alyuura semakin waspada. "Menggemaskan sekali. Rupanya, Lucas telah menyimpan seekor kelinci lucu. Dan kelinci ini sangat berani karena berpikir pemiliknya akan datang dan menyelamatkannya sekarang."

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, kelinci kecil." Suara itu kembali terdengar.

Alyuura hanya diam, dia berusaha memfokuskan kesadarannya agar tidak terhadut perkataan sosok yang berbisik padanya itu. Alyuura yakin setelah ini sosok itu mencoba untuk mengendalikan pikirannya.

"Selamat ulang tahun."

"Ehh?"

Alyuura menganga kecil, dia tak dapat berkata apa-apa. Dia sedang berpikir mengenai ucapan selamat yang ia terima tersebut.

Pofff

Seketika tempat itu berubah menjadi cerah, ada banyak hiasan yang sangat cantik di situ. Kini tempat yang tadinya berupa ruang gelap yang hampa dan dingin berubah menjadi tempat yang meriah penuh hiasan yang lucu.

"Kalian... kalian mengadakan pesta ulang tahun?" tanya Alyuura dengan polos.

"Ya Nona, selamat ulang tahun. Maaf kami membuat anda takut. Awalnya kami ingin membuat kejutan yang lebih dari tadi, hanya saja kami takut kalau kami membuat anda terlalu ketakutan. Kami bisa dipotong-potong oleh Tuan Lucas kalau sampai terjadi sesuatu kepada anda. Jadi, kami hanya melakukan kejutan seperti ini," jelas seorang pelayan di situ.

Alyuura menghembuskan napasnya sambil memegangi dadanya. Jantungnya berdegup lebih cepat daripada tadi, dia merasa sangat ketakutan tadi. Namun dia sengaja menyembunyikan rasa takutnya itu. Nyatanya dia tidak benar-benar diculik. Ada rasa kesal sekaligus bahagia.

Kesal karena dia sudah dibuat ketakutan oleh mereka, bahagia karena ketakutan yang ia pikirkan sebenarnya tak menjadi kenyataannya.

"Tak apa, kalian ini benar-benar mengejutkan aku. Aku cemas sekali, kalau aku sampai diculik aku akan menyusahkan kalian lagi. Aku tidak ingin membuat orang-orang di sekitar ku kesulitan. Terimakasih untuk kejutan ini," ujar Alyuura, dia terharu. Ada setetes air mata yang masih tersimpan di sudut matanya. Dia menyeka air mata itu sebelum jatuh ke pipinya. "Tapi, bicara soal itu, kenapa kalian merayakan ulang tahun ku hari ini? hari ini bukan hari ulang tahun ku."

"Sebenarnya Tuan Lucas ingin merayakan ulangtahun anda beberapa waktu yang lalu, namun karena kondisi masih belum memungkinkan maka ulangtahun anda dirayakan sekarang. Maaf kalau perayaannya terlambat terlampau jauh dari tanggal lahir anda, Nona." Para pelayan dan bawahan Lucas yang ada di sana meminta maaf dengan penuh rasa bersalah.

Alyuura terkejut, dia langsung melambaikan tangannya dengan cepat menandakan bahwa dia sama sekali tidak merasa marah karena terlambatnya perayaan ulang tahunnya tersebut. Alyuura sama sekali tidak mengharapkan perayaan apapun, malah dia sangat bersyukur karena ada orang yang ingat dan mau merayakan hari kelahirannya tersebut.

"Tidak, aku sama sekali tidak marah. Aku sangat senang kalian mau repot-repot menyiapkan perayaan ulang tahun ku. Tapi, ulang tahun ku sudah terlewat beberapa Minggu yang lalu. Kenapa kalian masih merayakannya?" tanya Alyuura.

"Kami akan tetap merayakannya meskipun terlambat. Pada waktu itu, anda juga pasti masih berkabung karena kepergian mendiang nenek anda. Jadi, Tuan Lucas memutuskan untuk mengundur jadwal perayaan ulang tahun anda," ujar salah satu pelayan.

Salah satu pelayan yang lain berbisik. "Kenapa kau mengingatkan Nona Alyuura tentang mendiang neneknya?! dia bisa bersedih lagi kalau teringat tentang neneknya."

Pelayan yang menjelaskan perihal ulang tahun Alyuura itu langsung merasa bersalah. Dia lupa kalau dia telah menyinggung hal yang sensitif untuk Alyuura. Dia takut kalau perasaan Alyuura akan terluka kembali.

"M-maaf Nona, saya tidak bermaksud untuk mengungkit lagi tentang nenek anda. Maaf Nona, saya memang lancang."

Alyuura mendekat pada pelayan itu, dia menyentuh pelan pundak pelayan itu dan tersenyum. "Tidak apa-apa, kau tidak mengatakan sesuatu yang salah. Untuk apa kau meminta maaf? ya sudah, ayo kita rayakan acara ini."

Namun sebelum Alyuura melangkah mengajak yang lainnya untuk merayakan pesta, dia merasa ada sesuatu yang kurang.

Ya, Lucas tidak ada di situ.

"Emmm, maaf sebelumnya... apa Lucas masih sibuk? apa dia belum pulang? aku sangat ingin merayakan acara ini bersama dia juga," ujar Alyuura.

"Tuan Lucas masih mengurus pekerjaannya. Tapi beliau bilang akan sampai di sini secepatnya."

Alyuura memajukan bibirnya, dia terlihat sedikit kecewa. Namun karena Lucas berpesan pasti akan datang meskipun terlambat, akhirnya Alyuura mau merayakan acara itu walau tak ada Lucas di situ.

Sedangkan itu....

"Apa kau sudah menemukan petunjuk mengenai siapa yang membuat kutukan itu?" tanya Lucas.

Kini Lucas tengah berada di sebuah rumah tua yang di dalamnya terdapat banyak sobekan buku tua dengan lembaran kertas-kertas yang sudah menguning. Rumah tua itu diyakini merupakan rumah Alyuura sebelum dia pindah bersama neneknya.

Ya, faktanya Alyuura tinggal di rumah bersama neneknya itu memang benar, namun mereka tinggal di rumah lain. Rumah yang merupakan tempat kelahiran Alyuura sudah ditinggalkan dan menjadi bangunan tua tak berpenghuni.

"Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Dan petunjuk itu mengarah ke bangsa vampir. Kutukan yang dapat merubah darah, adalah kutukan yang dibuat oleh orang yang sangat kuat. Ada kemungkinan kalau bangsa druid juga melakukan hal ini. Namun setelah menginterogasi para ahli sihir yang berasal dari bangsa druid dan mengumpuljan bukti, kami menemukan fakta bahwa orang yang mengutuk Nona Alyuura adalah seorang vampir."


next chapter
Load failed, please RETRY

Bald kommt ein neues Kapitel Schreiben Sie eine Rezension

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C36
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen