Aku duduk di bangku taman yang masih basah setelah terkena rintikan air hujan. Untuk beberapa saat, aku terdiam. Lalu aku memindahkan tas punggungku ke depan. Memeluknya erat.
Aku melirik jam tanganku dengan serius. Jam setengah tujuh. Sepertinya sebentar lagi aku harus beranjak dari taman ini dan berangkat ke tempat yang paling aku benci, sekolah.
Kenapa aku membenci sekolah? Sekolah merupakan tempat dimana aku merasa dibenci. Enggak ada satupun orang yang mau bergaul denganku. Sekolah merupakan tempat dimana aku selalu merasa kesepian. Bahkan aku tidak punya teman sebangku sejak kelas satu.
"Hei, sedang apa kamu?" terdengar suara seseorang.
Aku mendongak ke arah suara itu. Ternyata suara itu milik Rysha, anak yang cukup populer di sekolahku.
"A … aku … hanya … se … sedang …" aku tergagap. Aku sangat jarang dan bahkan kurasa tidak pernah bicara dengan teman-temanku di sekolah. Ah, salah, maksudku bukan teman, aku kan, tidak punya teman, tapi murid lainnya di sekolah.