App herunterladen
7.89% Cinta seorang Raja / Chapter 9: Perhatian Sheril

Kapitel 9: Perhatian Sheril

Raja mengangkat telepon nya dari nomor tidak dikenal itu.

"Halo, siapa ya" tanya Raja penasaran

"Halo Raja, ini kak Sheril" jawab Sheril pada Raja

"Oh kak Sheril, ada apa kak?" tanya Raja lagi

"kamu sekarang ada dimana?" tanya nya

"ini aku lagi di taman kak, emang nya kenapa kak?" Kata Raja

"bisa ketemu gak?" tanya Sheril

"bisa kak, apa ada masalah sama kak Dewa kak?" tanya Raja karena bingung tiba tiba Sheril minta ketemu

"gak ada sih. aku ada perlu sama kamu" Ujar Sheril

"ada perlu apa kak sama aku?" tanya nya lagi

"nanti aku jelasin, kita ketemuan di resto Deket kantor nya Dewa, Oke" ajak Sheril

"Oke, kita kesana sekarang" Kata Sheril sambil menutup telepon nya.

Di ruangan Dewa, Dewa sedang sibuk menandatangani berkas berkas yang menumpuk. Lalu Dewa terbelalak karena Sheril mengajak ketemuan Raja.

"ngapain kamu minta ketemu sama Raja" tanya Dewa pada Sheril

"aku mau.... ada perlu sama dia" jawab Sheril singkat

"perlu apa? jangan bilang kamu...." tanya Dewa sedikit curiga dan langsung dipotong oleh Sheril

"aku mau tenangin dia, karena dia tadi bilang katanya di Taman, pasti dia lampiaskan masalah nya disana" jelas nya

"aku takut aja dia berbuat nekat" ujarnya dengan khawatir

"bener?" tanya Dewa meyakinkan

"iya lah, sejak kapan aku bohong sama kamu" tegas Sheril

"ya udah, yuk temenin aku ketemu sama Raja di resto sebrang biar kamu gak mikir macem macem" lanjut Sheril menenangkan

"mmmm... aku gak bisa sayang, soalnya ada meeting penting 15 menit lagi" Kata Dewa dengan senyum manisnya

"tuh kan, kamu kakaknya kan. malah gak ada waktu buat dia" ucap Sheril dengan kesal

"aku kan sibuk kerja di kantor, belum lagi kuliah S2. lain kali aku temenin" ucap Dewa dengan senyum

"ya udah, aku kesana dulu. bye sayang!" pamit Sheril pada Dewa

"iya, cepet pulang ya, hati hati sayang" balas Dewa

Sheril segera keluar dari Ruangan Dewa dan menuju ke Restoran depan kantor nya Dewa. Sheril mencari tempat duduk dan menunggu Raja.

Sampai nya di Restoran, Raja celingukan mencari Sheril kesana kemari.

"nah itu kak Sheril" batin Raja. Raja melangkah menemui Sheril.

"Hay kak Sheril!" sapa Raja setelah sampai dihadapan Sheril

"Hay Raja" jawab Sheril

"kak Sheril udah lama sampai ya?" tanya Raja

"gak kok, kakak baru aja sampai" terang Sheril

Raja mengangguk dan bibir nya membulat membentuk huruf O.

"o ya, kamu laper ya. kita pesen gih!" perintah Sheril

"iya, kak" Jawab Raja

lalu Raja memanggil pelayan untuk memesan makanan.

"saya pesan jus apel sama steak aja mbak" ucap Sheril pada pelayan

"kamu mau pesen apa Raja?" tanya Raja pada Sheril

"aku pesen Cappuccino aja mbak" Kata Raja

"kok itu aja sih Raja, makanan nya?" sahut Sheril

"lagi gak pengen makan kak" tambah Raja

"kamu harus makan dong, Raja. kalau kamu gak mau pesen, ya udah samain aja sama kakak ya" Tegas Sheril

"yaudah, terserah kakak aja" jawab Raja seadanya

"steak nya tambah 1 lagi ya mbak" kata Sheril pada pelayan

"baik non" Jawab pelayan sambil melangkah pergi

"Ada apa kakak minta ketemu sama aku?" tanya Raja

"kamu tadi di taman sama siapa?" tanya Sheril

"sendiri kak" jawab Raja singkat

"ngapain sendirian di Taman? tanya nya lagi

"emmm..... lagi mau refreshing tenangin diri kak" jawab Raja dengan lesu

"tenangin diri? apa kamu ada masalah?" tanya Sheril pura pura tidak tau

"mmhhh..." baru saja Raja mau menjawab tapi ada pelayan yang mengantarkan makanan ke meja mereka

"silahkan, tuan Nona! ucap pelayan itu

Sheril hanya mengangguk dan tersenyum kepada pelayan itu.

"makan Ja" perintah Sheril

Raja hanya mengangguk mengiyakan. Sheril langsung memakan Steak sedang kan Raja hanya meminum Cappuccino yang dipesannya itu.

"Raja Kamu ada masalah ya?" tanya Sheril lagi

"iya sedikit sih kak" jawab Raja

"sebenarnya, aku kesel aja kak sama papa kenapa dia itu selalu aja merendahkan aku, dia itu terlalu memuji kak Dewa sejak kita masih kecil" Kata Dewa dengan wajah kesal

"aku tu sebenarnya berusaha supaya aku gak diginiin terus sama papa tapi papa gak menghargai usaha aku, kadang kala papa malah mengejek dan menertawakan aku kak" lanjut Dewa dengan wajah serius

"sejak ditinggal mama sampai sekarang pun, papa selalu memihak kak Dewa dan memilih kasih antara aku dan kak Dewa" Kata Raja lagi

"aku udah bener bener pusing kak" Kata Raja seraya mengusap wajahnya dengan telapak tangan

"jadi, itu masalah kamu. Oke, gini Dewa kamu harus sabar, tenang jangan terpancing emosi yang merugikan dirimu sendiri" Kritik kakak nya

"mau sampai kapan kak, aku harus sabar. gini ya kak, kadang itu aku merasa kalau aku itu bukan bagian dari keluarga Sanjaya, aku bukan merasa anaknya papa. kadang aku juga merasa sendiri nggak punya siapa siapa" jelas Raja sambil matanya berkaca-kaca

"Hey, nggak ya Raja. kamu masih punya kak Dewa, kamu masih punya kakak. kamu masih punya teman teman kamu, kamu tau itu? mereka sangat peduli sama kamu, kamu gak sendirian Raja" Kata Sheril sambil meneteskan air mata nya

"Tapi apa kak, kenyataan nya mereka masa bodoh, teman teman ku dia hanya mau uang ku saja, saat aku ada masalah mereka menghilang hanya Rangga saja yang ada untuk aku. dan disaat aku tak ada uang, mereka tak menganggap ku sama sekali" jelas Raja dengan wajah memerah memendam emosi


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C9
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen