App herunterladen
8.77% Cinta seorang Raja / Chapter 10: Curahan hati

Kapitel 10: Curahan hati

"gak Raja. kamu harus tetep semangat. masih ada dan sangat banyak yang peduli sama kamu. mama kamu juga, pasti dia sangat sayang sama kamu, tolong kamu jangan berfikir seperti itu! nasehat Sheril pada Raja

"mama? dia tidak pernah peduli lagi sama aku. terakhir ketemu pada saat aku lulus SMA dan dia bilang mau ke Amerika kak, pada saat itu aku senang karena mama mengunjungi aku wisuda kelulusan SMA, tapi setelah dia bilang ke Australia, aku sangat marah dan lebih benci lagi sama mama" Kata Raja seraya mengepalkan tangannya dengan kuat

"Raja, pasti ada alasan kenapa mama kamu pergi ke Amerika, apa kamu tau kenapa mama kamu ke Amerika?" tanya Sheril dengan meneteskan air matanya

"aku tidak tau dan tidak mau tau, saat itu aku langsung pergi meninggalkan mama. Dan hanya aku dan kak Sheril aja yang tau, Kak Dewa dan papa dia tidak mengetahui sama sekali" Kata Dewa menjelaskan

"kamu harus tau Raja, setiap masalah itu ada solusinya, dan kamu harus bicara baik baik sama mama kamu mengapa ke Amerika" ujar Sheril sambil menguap air mata nya kerena mendengar penjelasannya Raja

"jadi, aku harus gimana kak buat ngadepin papa?" tanya Raja meminta saran pada Sheril

"kamu harus semangat Raja, kamu harus bisa buktikan pada mereka kalau kamu bukan siapa yang ada dipikiran mereka terutama papa kamu" saran Sheril pada Raja

"apa kakak tau caranya, bagaimana aku bisa buktiin ke mereka kak?" tanya Raja lagi

"kamu harus belajar lebih giat, terutama kamu harus harus bisa mengontrol emosi kamu, jangan sampai terpancing. kurangin main sama temen kamu. Oke?" nasehat Sheril

"Oke aku akan coba kak" jawab Raja

"udah, kamu jangan sedih lagi! ada kak Sheril disini, kalau ada apa apa kamu bisa ngomong sama kakak. kakak akan sangat senang jika kamu bisa berbagi sama kakak" kata kak Sheril

Raja hanya mengangguk pasrah menuruti Sheril.

"makasih, kak. udah mau dengerin curhatan aku. aku gak pernah Lo kak, curhat sama kak Dewa sampai bener Bener terbuka" ucap Raja dengan tersenyum

"masa sih?" tanya Sheril

"iya, baru sama kakak aja aku bisa terbuka kayak gini" Ujar Raja pada Sheril

"mungkin juga, kakak kamu itu sibuk namanya juga kerja sambil S2" kata Sheril seraya memberi pengertian

"iya kak," jawab Raja

"kakak aja kalau ajak kakak kamu jalan pasti sering gak bisa, urusan inilah ,itulah. banyak banget pokoknya" Ujar Sheril

Kemudian mereka melanjutkan makan nya, saat sedang makan. ponsel Sheril berbunyi tanda ada sms masuk.

"ternyata dari Dewa" gumam nya

Dewa: Kamu lagi ngapain sih? kok gak balik balik

Sheril: nanti aku ceritain, ini lagi makan

Dewa: ya udah, cepetan kesini!

Sheril: iya, selesai makan aku kesitu

Lalu Sheril meletakkan ponselnya, di meja. lalu Raja bertanya pada Sheril.

"dari siapa kak" tanya nya

"dari kakak kamu" balas Sheril

"Oh", Raja hanya ber oh ria

"habis ini kamu mau kemana?" tanya Sheril

"mau pulang kak, mau ngerjain tugas" jawab Raja

"tumben" balas Sheril

"katanya tadi suruh berubah, gimana sih" Ujar Raja dengan wajah kesalnya

"eh, iya ya. jangan ngambek dong" kata Sheril dengan senyum jahil nya

"Kakak, habis ini langsung ke tempat kakak kamu. karena kakak kamu tadi udah mulai bawel" terang Sheril


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen