App herunterladen
77.19% Cinta seorang Raja / Chapter 88: CFD

Kapitel 88: CFD

Sesampainya disana, Raja dan Selin turun dari mobil nya dan ikut bergabung dengan orang orang yang sudah berlalu lalang untuk lari pagi dan bersepeda.

"Ja, ayo!" ajak Selin sambil menarik tangan Raja. Raja hanya mengikuti Selin dan lari di belakang nya.

"udara nya seger banget" kata Selin sambil menghirup udara pagi

"iya dong, kan masih pagi" timpal Raja seenaknya

"balapan lari yuk" ajak Raja

"hah?" sahut Selin

"iya, kenapa? takut?" tanya Raja dengan sombongnya

"nggak, siapa juga yang takut" jawab Selin acuh

"Oke, kita mulai sekarang. satu, dua tiga..." kata Raja memberi aba-aba

Raja dan Selin berlari dengan cepat tapi Selin masih kalah cepat dibanding Raja yang sudah berada di depan, Selin segera mempercepat lari nya agar bisa menyusul Raja.

"Sel, segitu doang. yaah, payah kamu hahaha" ejek Raja

"apa kamu bilang? Oke kita buktiin" balas Selin dengan nada meninggi

"Oke, siapa takut" timpal Raja

Selin mempercepat langkahnya, begitupun dengan Raja yang langsung mempercepat langkahnya juga. hampir setengah jam mereka berlari, keduanya sudah sangat lelah dan ngos-ngosan.

"huh... huh...huh" suara nafas mereka berdua

"Aduh Sel, balapan nya udah ya. capek nih" ucap Raja dengan nafas memburu

"iya gue juga capek" imbuh Selin dengan nafas yang ngos-ngosan

"istirahat situ dulu yuk" Ajak Raja sambil menunjuk tempat di bawah pohon

"iya deh" jawab Selin mengiyakan

"kamu duduk sini bentar ya, aku mau beli minum dulu disana" kata Raja pada Selin

Selin hanya mengangguk tanpa menjawab Raja.

Raja lalu pergi untuk membeli minuman, dia membeli 2 botol minuman untuk dirinya dan untuk Selina.

"maaf mas, ada uang yang lebih kecil? soalnya gak ada kembalian" kata penjual minuman karena Raja menyerahkan uang 50 ribuan

"udah pak, kembalian nya ambil aja" ucap Raja

"tapi mas ini banyak banget" sahut penjual

"udah, gak papa pak" kata Raja

"terimakasih mas kalau gitu" ucap Penjual tadi

Raja pun segera berbalik untuk kembali menemui Selin, tapi langkah nya terhenti karena dibelakang nya ada seseorang yang dikenalnya.

"Eh, Om Andri" sapa Raja

"Hay Raja!" balas Om Andri

"Om ikut CFD juga?" tanya Raja

"iya dong, Om kan hoby olahraga" kata Om Andri

"oh iya" timpal Raja tersenyum

"terus kamu kesini sama siapa?" tanya Om Andri

"sama temen Om" jawab Raja

"trus temen kamu mana?" tanya nya lagi

"temen saya lagi istirahat disana Om, ini saya beliin minum" jawab Raja

"Oh gitu" kata Om Andri

"iya, saya kesana dulu ya om. mari!" kata Raja sambil berlalu

"nih, minum" kata Raja saat sudah di samping Selin

"makasih Raja" ucap Selin lalu meminum air mineral kemasan yang dikasih Raja

"pulang yuk, udah hampir siang juga" ajak Selin

"udah capek ya?" tanya Raja

"iya nih, pengen pulang" jawab Selin

"ya udah yuk pulang" ajak Raja

Disisi lain, Dewa yang tengah berada di rumah sedang berjalan mondar-mandir tak karuan sambil menghadap ke arah jendela.

"Raja kenapa belum balik sih" gumam Dewa

"ditelpon gak diangkat, kemana sih dia" pikir Dewa

Dewa terus menekan nomor telepon Raja sampai Raja menjawab teleponnya.

"Hallo kak" jawab Raja diseberang Sana

"hallo, Ja kamu dimana?" tanya Dewa

"ini lagi dijalan kak, mau pulang" jawab Raja

"ya udah cepet pulang!" Ketus Dewa

"kakak kenapa sih?" tanya Raja bingung

"gak papa, nanti aja kalau kamu udah pulang aku jelasin" ucap Dewa langsung mematikan sambungan telepon nya


next chapter

Kapitel 89: Tanya

"Ada apa kak?" tanya Raja setelah sampai rumah

"Ja, ternyata wanita yang sering kita temui itu adalah klien keluarga Sheril" ujar Dewa

"hah? dari mana kakak tau?" tanya Raja kaget

"tadi pas aku di Cafe, aku lihat dia sedang meeting dengan manajer perusahaan Sheril yang bergerak di bidang Fashion" terang Dewa

"apa kakak yakin itu orang yang sama?" tanya Raja penasaran

"yakin Ja, bahkan papa nya Sheril juga disitu" tegas Dewa

"awalnya, aku juga kaget karena aku bingung terus menatap ke arah mereka dan Sheril mengatakan kalau dia adalah klien papa nya" lanjut Dewa dengan berapi api

"kita perlu selidiki kak!" kata Dewa bersemangat

"iya Ja, aku juga mikir begitu. aku gak akan ngomong gini kalau aku gak lihat langsung dengan mata kepala ku sendiri. Soalnya, mereka juga menghadap ke arah ku dan Sheril" tambah Dewa

"Ok kak, apa perlu kita tanya sama papa" usul Raja sambil memegangi dagu nya

"gimana kalau papa gak mau jawab dan malah marah sama kita" ujar Dewa

"yaa kan kita gak tau, coba dulu aja kak" saran Raja

"Ok lah, nanti kakak cari ide caranya ngomong sama papa" sahut Dewa

"iya kak, aku ke kamar dulu ya. mau mandi" kata Raja langsung menaiki tangga

"Dewa, Raja udah pulang?" tanya papa nya saat keluar dari ruang kerjanya

"eee... uudah pa" jawab Dewa gugup

"oh, iya" singkat papa nya lalu menuju ruang keluarga

"mm... pa....?" panggil Dewa ragu ragu

"ada apa?" tanya papa nya

"eh... eee.... anu itu" gugup Dewa

"kenapa Dewa?" tanya papa nya seraya mendekat

"eehh.... anu beesok aku mau ke luar kota pa" kilah Dewa berbohong

"mau kemana?" tanya papa nya

"ke Semarang pa" jawab Dewa

"terus berapa hari disana?" tanya papa nya

"paling lambat 2 hari pa" jawab nya

"ya sudah hati hati ya kalau berangkat" pesan papa nya lalu lanjut berjalan ke ruang keluarga

"huuuuh" kata Dewa sambil mengelus dadanya

"selamat selamat, kenapa sih kok mendadak gugup gini" gerutu Dewa

"gak jadi kan tanya soal mama" batin Dewa kesal

*********************************************

Keesokan harinya, Raja telah sampai di kampus, ia sedang mempresentasikan tugas nya didepan kelas.

"plok...plok...plok" bunyi tepuk tangan semua yang ada di kelas

"wah, hebat kamu Ja. sekarang kamu jadi lebih baik" puji pak Pras dosen yang mengajar

"terima kasih pak" ucap Raja seraya tersenyum

selesai kuliah, Raja ke kantor untuk bekerja. ia memutar kemudi nya menuju kantor sampai disana ia segera masuk ke ruangan nya.

"Hay ndra!" sapa Raja

"Hay" balas Indra

"kemana aja Lo kemarin kok gak masuk kantor?" tanya Indra

"iya, gue kemarin ada acara di kampus jadi, mau gak mau gue harus libur" jawab Raja

"ya udah nih, kerjaan Lo" kata Indra sambil menyerahkan setumpuk kertas diatas meja Raja

"hm... banyak bener Ndra, ini gue kerja apa dikerjain" balas Raja

"hahaha..... salah sendiri kemarin gak masuk" ujar Indra dengan tertawa terbahak-bahak

**********************************************

sementara Selin sedang berada di kampus dan mencari Raja di kelas nya

"Rangga.... kamu lihat Raja gak?" tanya Selin saat melihat Rangga didepan kelas

"Raja dia udah pulang, mungkin sekarang dia lagi di kantor" jawab Rangga

"oh gitu, ya udah makasih ya" ucap Selin

"eh, ada perlu apa Lo cari Raja?" tanya Rangga

"gak ada sih" singkat Selin lalu pergi menuju perpustakaan


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C88
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank 200+ Macht-Rangliste
Stone 0 Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen

tip Kommentar absatzweise anzeigen

Die Absatzkommentarfunktion ist jetzt im Web! Bewegen Sie den Mauszeiger über einen beliebigen Absatz und klicken Sie auf das Symbol, um Ihren Kommentar hinzuzufügen.

Außerdem können Sie es jederzeit in den Einstellungen aus- und einschalten.

ICH HAB ES