Dengan posisi yang masih terpojok dan mendengar permintaannya itu, seketika badan Lu Zhaoyang menjadi kaku. Dia tahu, tujuannya tentu saja membayar hutan.
Selama hari ini, setelah melihat situasi ibunya Huo Yunting saat ini, Lu Zhaoyang merasa semakin berhutang budi.
Tapi perlakuan Huo Yunting kali ini perlu dipikirkan lebih panjang, sudah seharusnya dia mampu membedakan tempat untuk menagih hal itu!
"Huo Yunting, ini di rumah keluarga Huo!" Lu Zhaoyang berkata dengan pelan.
"Jadi, jangan cari masalah denganku, kalau tidak aku tidak akan berjanji bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Aku akan mengumumkan rahasia yang paling kamu takutkan di depan umum."
Di akhir pernyataannya ini, Huo Yunting menggerak tangan yang awalnya tertahan di ambang pintu menuju ke leher Lu Zhaoyang. Secara perlahan-lahan menyelipkan tangannya ke leher Lu Zhaoyang yang halus. Dengan sedikit tenaga dia mencengkram kerah bahunya dan menariknya ke bawah.
"Jangan! Kumohon..." Lu Zhaoyang menggelengkan kepalanya dan bergerak dengan gelisah.
Kulit di bahunya seketika terlihat. Sentuhan dingin ini membuat hatinya Lu Zhaoyang lebih gelisah. Terutama karena hanya ada satu pintu di dekat Lu Zhaoyang. Bisa saja ada seseorang yang muncul sewaktu-waktu!
Matanya tampak ketakutan dan tidak berdaya, seperti kelinci yang menunggu untuk dilahap hewan buas. Rasa takutnya seakan merangsang sifat hewan Huo Yunting.
Huo Yunting tiba-tiba menundukkan kepalanya dan mencium bibir Lu Zhaoyang, menggenggam kedua lengan Lu Zhaoyang dengan satu tangan, dan tangan lainnya menjamah dengan liar bagian tubuh Lu Zhaoyang yag lain.
Mata Lu Zhaoyang melebar, dan dengan rasa terpaksa dirinya harus menerima perlakuan ini.
Sudah menjadi rahasia umum jika karakter Huo Yunting adalah orang yang ambisius terhadap tujuannya. Lu Zhaoyang semakin tersiksa secara batin, dengan perlahan dia menutup matanya. Tubuhnya yang awalnya kaku dan dekat dengan pintu, kini perlahan melunak.
Dia berharap ini dapat selesai dengan cepat!
Huo Yunting nafas terengah-engah menciumi Lu Zhayang dan mengangkat kepalanya. Dengan perlahan dia bergerak turun ke pipinya yang lembut, dan ciuman dingin jatuh di lehernya.
Sentuhan itu membuat otot di sekujur tubuh Lu Zhaoyang tegang, dan Huo Yunting menggigit lehernya dengan sengaja dan lembut. Sayangnya, Lu Zhaoyang meresponnya dengan hanya menarik napas.
Tiba-tiba, ada suara langkah kaki yang mendekat dari luar pintu.
Lu Zhaoyang yang menyadari hal itu segera membuka matanya. Namun rasa takutnya hanya bisa membuatnya membisu. Untungnya otak Lu Zhaoyang tidak habis akal, dia mengangkat kakinya dan menendang Huo Yunting. Tendangan itu mengisyaratkan bahwa ada seseorang di luar yang mendekati kamar ini.
"Yang Yang, apakah kamu tidur?" Terdengar suara Xue Yuming di luar pintu.
Lu Zhaoyang segera mengepalkan tangannya!
'Ibu? kenapa dia datang!?' Pikirnya.
Dua orang di ruangan itu saling bertatapan. Di luar ruangan, Xue Yuming mengetuk pintu. Xue Yuming berkata, "Ini kesalahan ibu. Aku lupa jika kamu kembali terlambat hari ini. Kamu tidak punya waktu makan sama sekali. Apakah kamu kembali ke Jingshi hari ini? Jika tidak, aku akan meminta koki untuk membuatkan sesuatu untukmu untuk makan. "
"Saya..." Ada yang menahan Lu Zhaoyang.
Begitu Lu Zhaoyang mengucapkan sepatah kata itu, Huo Yunting yang ada di depannya tiba-tiba menundukkan kepalanya dan menggigit bahu Lu Zhaoyang yang telanjang, dan menggambar lingkaran dengan ujung lidahnya.
Sentuhan terkutuk ini membuat Lu Zhaoyang menggigil dan nafasnya berhembus pendek, sementara tangan Huo Yunting yang lain membuka kancingnya dengan sembarangan.
"Bu, aku tidak akan kembali!"
Lu Zhaoyang berkata dengan tergesa-gesa dan menutup mulutnya karena takut jika dirinya tanpa sadar membuat suara aneh yang di dengar ibunya.
Huo Yunting menatap wajah Lu Zhaoyang yang tegang dan mulai berpikir buruk lagi. Sambil membalikkan tangan kanannya, dia mengangkat dagunya dan berbisik, "Istriku, kau harus kembali bersamaku."
Sebaliknya, meski Xue Yuming berada di luar dan mendengar jawaban Lu Zhaoyang, tetapi tidak ada kecurigaan di wajahnya. Justru wajahnya yang lelah menunjukkan seutas senyuman puas.
"Yah baiklah, kamu istirahat dulu. Aku akan memanggilmu ketika semuanya sudah siap."
"Tunggu!" Lu Zhaoyang berteriak dengan suara tergesa-gesa dan melihat ke arah muka yang menunjukkan senyum jahat yang ada di depannya.
Sebelum Lu Zhaoyang punya waktu untuk mengatakan kalimat berikutnya, Huo Yunting menggigit telinganya lagi, dengan lembut dan kadang-kadang dengan sedikit kekuatan, serangannya itu penuh godaan nafsu.
Lu Zhaoyang mengepalkan bibirnya dan menggelengkan kepalanya ke arahnya Huo Yunting. Hal itu seolah mengatakan jika Lu Zhaoyang tidak ingin melakukan ini dan meminta Huo Yunting menghentikannya. Perbuatan ini tidak bisa diketahui oleh ibu, tidak bisa!
"Yang Yang, ada apa?"
"Yang Yang, tadi apa yang kamu bicarakan?!"
Suara kunci pintu dibuka mulai berbunyi, Lu Zhaoyang memandang dengan tegang pintu itu.