[Darurat, tolong bantu aku!]
Huo Yunting mengerutkan alisnya sambil melihat wajahnya Lu Zhaoyang yang kecil dan hampir menangis itu. Sambil tersenyum dan mengacungkan satu jari, dia juga membalas bahasa isyaratnya dengan menggunakan gerakan bibirnya yang mengatakan dua kata.
[Satu syarat]
Memenuhi satu syarat Huo Yunting.
Lu Zhaoyang mengerti maksud Huo Yunting. Ketika melihat tangannya Xue Yu Min hampir menyentuh akte pernikahan yang ada di lantai, Lu Zhaoyang mengerti bahwa dirinya tidak bisa tawar–menawar dan dengan cepat menganggukkan kepalanya berulang kali.
Huo Yunting merasa puas dan menganggukkan kepalanya. Di bawah desakan matanya Lu Zhaoyang, Huo Yunting dengan perlahan mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya lalu dengan nada yang biasa dia gunakan mengatakan, "Aku kan sudah bilang kenapa kelopak mataku ini terus berkedip-kedip tanpa henti hari ini, ternyata itu pertanda bahwa aku akan mendapatkan nasib buruk."
Suara pria yang tiba-tiba itu mengejutkan Xue Yu Min. Dia secara naluriah berdiri, dan menatap ke belakangnya di mana Huo Yunting sedang berdiri tersenyum sinis.
Hanya dalam sesaat, ekspresi linglung di wajah Xue Yu Min berubah menjadi wajah yang penuh waspada.
" Yunting, mengapa kamu di sini? Sudah makan belum? Cepat masuk dan duduklah ..."
Huo Yunting, seolah-olah tidak melihat Xue Yu Min, berjalan masuk dengan lancang dan sekilas dapat melihat kunci mobil yang ada di dalam tangannya Lu Zhaoyang, " Lu Zhaoyang, nasib buruk yang aku katakan tadi, mungkin itu mengacu pada mobilku yang aku kasih kepadamu. Mobil itu tidak pantas untuk dinaiki oleh selingkuhan orang, jangan biarkan dia mengotori barang milikku.
Huo Yunting mengabaikan wajah terkejut kedua wanita itu, dalam omongannya tersebut mengandung sindiran tajam.
Lu Zhaoyang merasa malu namun dia tidak bisa ungkapkan. Dia membuka mulutnya untuk mencoba menenangkan suasana, tapi dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.
Karena .....
Apa yang Huo Yunting katakan adalah kenyataan. Ibu Lu Zhaoyang memang adalah selingkuhan.
Mukanya Xue Yu Min memucat, meskipun dalam hatinya dia merasa sangat terhina, dia tidak berani menunjukkannya sedikit pun, dan dia bersikeras membela dirinya.
"Aku dan ayahmu benar- benar saling mencintai, aku harap kamu bisa mengerti hubungan kami. Pulanglah, ayahmu sangat merindukan kamu."
"Diam! " Huo Yunting yang muak mengerutkan alisnya, dia memotong percakapan Xue Yu Min yang menurutnya menjijikkan. Namun senyuman di wajah Huo Yunting masih tidak berubah, nada suaranya malah mendingin. "Cinta sejati? Siapa pun yang menggunakan alasan seperti cinta sejati namun sampai mengganggu rumah tangga orang lain, itu semua sama saja dengan sampah."
Mendengar hal ini, Lu Zhaoyang sudah tidak tahan lagi dan mengatakan, " Huo Yunting, kamu – ibu!"
Dengan ekspresi wajahnya yang bercampur aduk, tubuh Xue Yu Min bergetar tanpa henti kemudian dia berlari ke luar. Lu Zhaoyang segera berusaha untuk mengejar ibunya, namun pergelangan tangannya yang dingin itu ditahan oleh Huo Yunting.
Lu Zhaoyang coba melepaskan genggamannya sebanyak dua kali tapi tidak berhasil. Dia pun menghentikan langkahnya dan menatap pria yang sekepala lebih tinggi dari dirinya itu dengan wajah yang dingin.
" Huo Yunting kamu jangan keterlaluan! Ibuku itu orang yang lebih tua darimu, terlebih lagi di dalam hukum dia juga ibumu yang sah! Apakah dia tidak cukup baik untukmu?"
"Ibu?"
Perkataannya barusan berhasil memicu kemarahan Huo Yunting. Dia langsung mendorong Lu Zhaoyang ke pintu, mata Huo Yunting yang penuh dengan perasaan dingin itu menatap serius ke wajah yang sebesar tangannya ini. Dia lalu ketawa terbahak-bahak, seperti anak kecil yang telah menemukan mainan yang menarik.
"Kalau dia begitu baik terhadap diriku ini, seharusnya dia juga senang bahwa aku telah menikahi putri kesayangan dong?"
"..."
Wajahnya Lu Zhaoyang tiba-tiba kehilangan warnanya, pucat bagaikan seputih kertas.
Huo Yunting menundukkan kepalanya. Ujung lidahnya yang berwarna merah muda menjulur dan menjilat daun telinga Lu Zhaoyang yang bulat dan kecil. Napas Huo Yunting yang hangat merasuki daun telinganya Lu Zhaoyang.
Lu Zhaoyang tidak merasa situasi ini begitu intim, dia malah bergidik; bulu-bulu tangannya yang halus juga mulai merinding. Mendengar suara Huo Yunting yang tidak masuk akal dari samping telinganya, pria tersebut melanjutkan, "Mari kita bertaruh, kamu memberitahu ibumu mengenai fakta tentang kita sudah menikah. Jika dia sangat senang, itu membuktikan bahwa dia memang baik untukku, baru setelah itu aku tidak akan melawan ataupun menghina dia lagi."
Huo Yunting lalu tertawa panjang sekali.
"Apakah kau berani bertaruh, adikku yang tercinta?"