"Jangan..."
Bibir pucatnya Lu Zhaoyang hanya bisa mengeluarkan suara kecil untuk menyampaikan penolakannya.
Ibunya adalah titik kelemahannya. Awalnya dia setuju untuk menikahi Huo Yunting karena ingin melindungi kebahagiaan mamanya tersebut. Kalau tidak, bagaimana mungkin Xue Yu Min bisa menjadi Nyonya Huo di kediaman Huo dan bisa tetap bersama dengan pria yang ibunya cintai?
Untuk menikahi Lu Zhaoyang sekaligus juga untuk membalas dendam atas ketidaksetiaan ayahnya, Huo Yunting memutuskan hubungan dengan keluarga Huo. Bahkan meskipun di dalam nama mereka sudah bukan ayah dan anak lagi, siapa pun yang mengetahui kebenarannya maka kenyataan tersebut sulit untuk dihapus.
Jika ibunya tahu hal ini, dia pasti sedih.....
Sepasang ibu dan anak perempuannya telah menikahi sepasang ayah dan anak lelakinya, meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah, hubungan yang rumit seperti ini juga terlalu lucu; jika hal ini tersebar pasti akan menjadi lelucon besar dalam lingkungan mereka.
Ibunya yang telah berbuat salah terlebih dahulu, jadi ibunya tidak memiliki kesempatan untuk menang dalam melawan Huo Yunting.
Beberapa waktu kemudian, Lu Zhaoyang mengangkat kepalanya dan memalingkan semua perasaannya, lalu dengan wajah yang tanpa ekspresi dia mengatakan," Kamu memaksaku untuk menikahimu, aku menikahimu; kamu memaksaku di tempatmu, aku melakukannya. Huo Yunting, aku sudah turuti apa yang semua kamu katakan, apa salahnya untukmu mengurangi sikap kasarmu terhadap ibuku?"
Huo Yunting meraih dagu Lu Zhaoyang dan mengangkatnya, dia memperhatikan alis mata istrinya yang cantik.
"Kamu bisa memakai badanmu ini untuk membantu ibumu itu membayar hutangnya. Aku tidak menuntut banyak-banyak dan aku juga tidak minta ini berlangsung terlalu lama, cukup sekali sehari selama seratus tahun, oke?"
"..."
Kesabaran Lu Zhaoyang sudah habis, dia lalu menangkis tangannya Huo Yunting lalu mendorongnya keluar dari pintu!
Lu Zhaoyang kembali ke dalam rumah, dan sebelum Huo Yunting dapat masuk kembali, Lu Zhaoyang menutup pintunya rapat-rapat dan menguncinya duluan. Dia lalu berteriak dari balik pintu tersebut, "Dasar tidak tahu malu!"
Setelah mereka menikah, ini pertama kali Huo Yunting melihat Lu Zhaoyang marah. Huo Yunting mengira Lu Zhaoyang yang sekarang sudah menjadi robot penurut yang tanpa perasaan, melihat hal ini dia mengerutkan alis matanya dengan penuh keheranan.
Lu Zhaoyang, kuberitahu aku ini bukan hanya tidak tahu malu tapi juga cabul. Kelinci kecilku ayo buka pintunya, kamu hari ini belum bayar hutang."
"..."
Lu Zhaoyang benar-benar marah, dia lalu mengepalkan tangannya dan berteriak dengan suara keras, "Pergi dari sini, aku tidak ingin melihatmu!"
"Apakah kamu yakin?"Huo Yunting melihat Lu Zhaoyang yang sudah bertekad untuk tidak membukakan pintu baginya. Mulutnya lalu berdecak dan membawa suatu nada yang mengancam.
"Pergi!"
Huo Yunting menatap pintu tersebut, setelah itu dia tertawa merendahkan, lalu dengan suara yang ringan mengatakan, "Sayang, kamu jangan menyesal."
Mendengar suara langkah kaki yang menjauh, tubuh Lu Zhaoyang yang bersandar di pintu perlahan merosot, sekarang dia duduk di bawah lantai dengan muka yang kepahitan.
Dia berpikir bahwa mungkin hari- hari seperti ini kemungkinan selamanya tidak akan berakhir, dia merasa tidak berdaya dalam hatinya.
Malam ini Lu Zhaoyang tidur di apartemennya. Hari berikutnya dia mengangkat telepon dari Xue Yu Min, ibunya.
Xue Yu Min bertanya tentang akte pernikahan yang dia lihat di lantai. Lu Zhaoyang sudah memikirkan alasan yang tepat yaitu "Aku sedang membantu menjaga akte pernikahan milik temannya yang menikah secara diam-diam." Dia lalu berinisiatif menjelaskan alasannya mengapa Huo Yunting bisa muncul.
Lu Zhaoyang bekerja di perusahaan Lei Ting dan Xue Yu Min juga mengetahuinya, maka ketika Lu Zhaoyang menggunakan alasan kerja ini adalah pilihan yang paling tepat. Untungnya mamanya ini tidak memiliki keraguan lain.
Satu hari sudah berlalu, Lu Zhaoyang pergi bekerja dengan penuh rasa khawatir. Sewaktu dia melaporkan laporan pekerjaannya kepada Huo Yunting, dia benar-benar sangat gugup karena takut Huo Yunting akan memarahinya. Untung Huo Yunting sepertinya tidak ada maksud menagihnya; dia hanya memandang dirinya, membaca dokumen yang diberikan kepadanya dan menandatanganinya seperti biasa.
Lu Zhaoyang menghela napas lega, tetapi sebelum dia dapat benar-benar lega, Huo Yunting memanggil namanya.