Brian berpikir bagaimana cara menemukan Ayunda terlebih dahulu. setelah itu baru memikirkan bagaimana cara meminta sang kakek untuk menceraikan Ayunda.
Tuan Danuarta akhirnya di larikan kerumah sakit karena tidak sadarkan diri.
semua keluarga panik akan hal itu, ada yang benar-benar khawatir dan ada juga yang khawatir karena belum kebagian harta warisan.
"Sekertaris Jimi, bagaimana keadaan Ayah?"tanya Tante shela dengan raut wajah khawatir.
"Tolong tenang nyonya, kita doakan agar tuan Danu baik-baik saja." ucap sekertaris Jimi.
'Jika bukan karena hartanya yang belum terbagi,aku tidak Sudi memikirkan dan khawatir seperti ini.'batin Tante shela.
"Jangan memasang ekspresi wajah seperti itu, karena isi kepala kotormu itu terlihat jelas di wajahmu."ucap Tante Shanti yang merupakan anak pertama tuan Danuarta.
"Kau...," tunjuk Tante shela yang kesal pada kakaknya itu.
"Mohon untuk tidak membuat keributan di sini Nyonya, jika tidak, terpaksa saya akan memanggil keamanan untuk membawah nyonya keluar." Ucap sekertaris Jimi memperingati Tante shela. Sekertaris Jimi sendiri tahu bagaimana sifat dari Tante shela yang serakah.
Tante Shela sangat kesal mendengar ucapan sekertaris Jimi,tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. karena sekertaris Jimi merupakan orang kepercayaan Ayahnya. ia tidak ingin mencari masalah dan kini duduk dengan tenang.
***
Ayunda sendiri masih kebingungan bagaimana cara terlepas dari para penjahat itu.
"Jangan beri makan wanita ini, biarkan dia tersiksa hingga aku mendapatkan kembali ganti rugi atas kesalahan yang telah ia perbuat." perintah bos para penjahat itu.
"Siap,bos." ucap para pengawal itu.
Ayunda menahan sakit di wajahnya karena tamparan keras dari pria itu.
selama beberapa jam Ayunda bahkan tidak di berikan minum. tenggorokannya mulai terasa kering, tubuhnya juga menggigil menahan suhu tubuhnya yang panas. kini ia merasa demam, terlebih lagi ini kali pertama dalam hidupnya di perlakukan seperti ini.
"Siapapun tolong aku,"gumam Ayunda.
Ia masih setengah sadar saat itu.
sementara Tuan El, meminta para pengawalnya untuk mencari Ayunda di kapal itu.
10 Jam lagi kapal itu akan menepi. Saat ia mengecek apakah ada perahu yang kurang, ternyata tidak ada yang kurang. itu artinya Ayunda masih di kapal ini.
Ia pergi ke ruang Cctv untuk mengecek keberadaan terakhir Ayunda.
saat itu ia melihat, Ayunda di bawah oleh beberapa orang entah kemana. karena setelah Ayunda mereka bawah, rekaman Cctv menjadi kabur dan tidak bisa dilihat sama sekali setelah itu.
Tuan El bertanya pada penjaga di ruangan itu, ia mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa. saat ia ke toilet semuanya masih baik-baik saja,tapi setelah ia kembali tiba-tiba Cctv itu rusak.
"pasti ada yang sengaja merusaknya, sebenarnya siapa di balik semua ini, dan mengapa mereka mencari wanita itu." gumam Tuan El.
Kemudian ia meminta salinan rekaman Cctv itu dan mengumpulkan anak buahnya untuk mencari orang yang ada di rekaman itu.
"Mengapa aku selalu terpikirkan wanita itu," gumam Tuan El yang merasa bingung akan dirinya sendiri.
beberapa saat kemudian, kepala pengawalnya datang memberikan informasi mengenai apa yang sedang ia cari.
"Lapor Tuan, Setelah kami mencari informasi tentang mereka. ternyata mereka adalah sekelompok pedang Manusia,"
"pedagang manusia?"tanya Tuan El yang terkejut.
"benar Tuan, dan wanita itu adalah salah satu tawanan mereka yang kabur."
"Sial!!" umpat kesal Tuan El.
"Mengapa di kapal ini bisa ada perdagangan manusia?!"ucap kesal Tuan El.
Seharusnya hal itu tidak terjadi, terlebih lagi kapal pesiar ini milik pamannya.
Jika di ketahui oleh pemerintah atau petugas yang berjaga di lautan, itu akan sangat berbahaya.
perdagangan manusia di negara itu sangat dilarang,dan hukumannya sangat berat.
Terlebih lagi pamannya bukanlah orang yang seperti itu, bisnis pamannya selalu bersih.
"Apa mungkin Tuan Razhel?" ucap kepala pengawalnya dengan hati-hati.
Tuan El sendiri sempat terpikir akan hal itu.
"Segera cari tahu keberadaan wanita itu secepatnya, sisanya biar aku yang urus." perintah Tuan El.
Ayunda sendiri kini telah berganti ruangan. bukan lagi di tempat dimana ia di sekap,tapi kini berada di sebuah kamar dengan tangan dan kaki terikat.
lebih mengejutkan lagi, Ia hanya menggunakan pakaian dalam(bikini) dan di ikat di atas kursi.
"A-apa ini??" ucap Ayunda yang begitu syok melihat pakaiannya.
"Kau bangun juga," ucap seorang pria yang mengejutkan Ayunda.
"Kau...," ucap Ayunda yang terkejut melihat pria itu sedang berdiri di hadapannya.
Pria itu tersenyum jahat melihat kearah Ayunda.
"Apa yang ingin kau lakukan? lepaskan aku, lepaskan Aku..," teriak Ayunda. namun pria itu malah tertawa mendengar teriakkan Ayunda.
"Bajing** tidak tahu malu!!!" teriak kesal Ayunda.