App herunterladen
16.19% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 23: PUTUS ASA

Kapitel 23: PUTUS ASA

Pria itu mendekat kearah Ayunda sambil mengulurkan tangannya.

"berhenti, aku mohon berhenti." pintah Ayunda dengan linangan Air mata meminta pria itu untuk berhenti dan tidak menyentuhnya.

" Mengapa kau menangis? aku sangat mengenal wanita seperti apa dirimu, wanita yang berpura-pura polos dan suci. tapi nyatanya kau hanya mencoba tarik ulur dengan ku,"

Ayunda memelototi pria itu yang tidak lain Adalah Razhel.

"Kau masih mempunyai nyali untuk menatapku seperti itu rupanya, sangat menarik." ucap Razhel dengan pandangan yang merendahkan Ayunda.

"Katakan apa yang kau inginkan dariku? dan mengapa kau melakukan semua ini?"

pertanyaan Ayunda tidak langsung di jawab oleh Razhel,tapi ia malah mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di hadapan Ayunda.

"Seharusnya kau tahu dengan jelas, apa yang aku inginkan saat ini." sambil memandangi tubuh Ayunda.

"Pria tidak tahu malu.!!" ucap kesal Ayunda.

Razhel terkekeh mendengar ucapan Ayunda.

"Seharusnya yang tidak tahu malu itu,kau. bukankah sudah jelas bahwa kau sedang menjual dirimu?"

Ayunda pun tersenyum kecil mendengar perkataan Razhel.

"Apanya yang lucu?"

"Bukankah kau merasa suci dan pintar?? coba kau jelaskan, mana ada wanita yang menjual dirinya di ikat seperti ini? bukankah mereka takut aku akan kabur,atau kau tahu bahwa aku bukanlah wanita seperti itu dan kaulah yang mengikatku seperti ini??"

"Diam kau!!" teriak Razhel yang mulai kesal.

"Ternyata ucapan ku benar," kata Ayunda yang lebih membuat Razhel kesal.

"Kau terlalu menjunjung tinggi tubuh rendahan mu ini, aku sama sekali tidak tertarik dengan sesuatu yang kotor."

ucapan Razhel itu membuat hati Ayunda tersayat-sayat. Air mata pun tidak terbendung lagi dan membasahi wajahnya.

"Cihhh...," ucap kesal Razhel. lalu pergi meninggalkan Ayunda dengan kondisi yang seperti itu.

'Seumur hidupku, aku tidak pernah merasa terhina seperti ini. rasanya aku ingin mati saja,' batin Ayunda. Ia merasa sangat terhina saat itu,terlebih lagi dengan pakaian seperti itu.

beberapa saat kemudian,Razhel kembali.

Ayunda langsung memalingkan wajahnya saat melihat Razhel.

Razhel tidak memperdulikan hal itu, dan berjalan mendekati Ayunda.

"Jika bukan karena pria itu, aku tidak mungkin menghabiskan uang ratusan juta untuk membeli mu."

Ayunda sangat bingung dengan perkataan Razhel.

"Pria?? siapa? aku tidak mengenal siapapun di tempat ini."

"Cukup basa-basihnya,"

Razhel mengambil sebuah gunting yang berada di atas meja, di sana juga telah tersedia sebuah kamera untuk merekam.

" Apa yang ingin kau lakukan??"

Razhel terus mendekat tanpa memperdulikan teriakan Ayunda.

"Lepaskan aku, lepaskan."

" teriak lah sepuasnya, hari ini aku ingin melihat. apakah dia masih akan menerima wanita seperti mu jika melihat apa yang aku lakukan padamu," ucap Razhel dengan senyuman jahat di wajahnya.

"Tidak, tidak....," Ayunda terus teriak dan memberontak,namun Razhel tidak memperdulikan hal itu.

Ia memegang gunting dan menggunting tali Bra milik Ayunda.

Ayunda tercengang melihat hal itu, ia tidak menyangka bahwa pria itu akan melakukan hal sehina itu pada dirinya.

"Aku mohon jangan lakukan itu," pintah Ayunda dengan linangan Air mata. namun hal itu tidak mengurungkan niat Razhel untuk mempermalukan Ayunda. ia kembali menggunting satu tali Bra milik Ayunda.

kini tali Bra Ayunda telah terlepas,hanya air mata yang terus menetes membasahi wajahnya.

"Jika kau terus bergerak, maka pakaian mu itu akan segera meluncur kebawah sesuai dengan harapan ku," ucap Razhel sambil tertawa terbahak-bahak.

"Dasar iblis!!" gumam Ayunda.

Razhel kembali melancarkan aksinya dengan akan menggunting tali bagian celana dalam Ayunda, walaupun Ayunda berteriak dan meminta tolong tidak ada yang akan mendengarkannya.

Ia hanya bisa pasrah dengan tangan dan kaki yang sedang terikat, dan membiarkan pria jahat di depannya ini berbuat semaunya.

Sebelum Razhel berhasil menggunting bagian celana dalam milik Ayunda, suara ketukan pintu terdengar.

Razhel begitu kesal karena ada orang yang mengganggunya, padahal ia mengatakan pada pengawalnya bahwa dia tidak ingin di ganggu. tapi suara ketukan pintu itu tidak berhenti dan semakin membuat kesal Razhel.

akhirnya ia memutuskan untuk pergi membuka pintu kamarnya.

Ia terkejut siapa yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya itu.

"Kau, apa yang sedang kau lakukan di depan kamarku?"tanya Razhel pada orang itu yang tidak lain adalah Tuan El.

Razhel pun semakin kesal saat melihat semua pengawalnya tergeletak di lantai tidak berdaya.

"Mengapa kau menghajar semua pengawal ku? Jangan kau pikir aku akan diam saja melihat hal ini." ucap geram Razhel.

"Tutup mulut sampah mu itu.!! bukankah kau tahu bahwa perdagangan manusia itu ilegal dan sangat berbahaya? mengapa kau membiarkan hal itu terjadi disini,"

"Apa urusanmu, kau tidak berhak mengaturku."

"Jika itu, menyangkut paman. aku tidak akan tinggal diam, kau pun tahu aku sanggup berbuat apa,"

"HM, coba saja jika kau bisa." ucap Razhel sembari kembali ingin menutup pintu kamarnya.

Tuan El menghentikan tangan Razhel yang ingn menutup pintunya, setelah mendengar suara Isak tangis wanita dari dalam kamar itu.

"Siapa yang sedang bersamamu itu?"Tanya Tuan El yang mulai curiga.

"Siapa lagi jika bukan kekasihku, dan mengapa kau ingin ikut campur urusanku dengan wanitaku. pergi dan urus, urusanmu sendiri!!" ucap kesal Razhel membanting pintunya.

sementara Ayunda hanya dapat meminta tolong dalam hati,karena mulutnya di tutup oleh Razhel.

'Tolong, siapapun kau. tolong aku dan jangan pergi..,aku mohon.' batin Ayunda. Air matanya tidak berhenti mengalir saat melihat Razhel yang kini berjalan mendekatinya sambil tersenyum puas.

"Ternyata dia hanyalah pria bodoh,hmm..,ingin melawan ku, mimpi kau!!" ucap Razhel sambil terkekeh.

"Baiklah gadis cantik, kita lanjutkan permainan kita. kali ini kau dan aku sama-sama akan puas," ucap Razhel kembali mengambil gunting yang berada di atas meja.

Ayunda menggeleng-gelengkan kepalanya, meminta agar Razhel berhenti membuat hal itu padanya.

'Dasar pria gila, piskopat!!' batin Ayunda memaki Razhel.

sementara Tuan El masih bingung mencari di mana keberadaan Ayunda.

"Sebenarnya di mana gadis itu berada?? dia selalu saja membuatku kepikiran,tapi entah di mana keberadaannya." gumam Tuan El.

seorang pria datang mendekatinya dan memberikan laporan terkait Ayunda.

"Tuan, kami berhasil menangkap dua orang pria yang membawa wanita yang Tuan cari itu."

Tuan El sangat senang mendengar hal itu.

"Cepat bawah aku ke tempat mereka," ucap Tuan El yang bergegas pergi.

mereka pun pergi keruang di mana mereka menyekap orang-orang itu.

" Bagaimana hasil interogasi mereka?" tanya Tuan El pada pengawal yang sedang mengintrogasi pria-pria itu.

"Mereka mengatakan bahwa wanita itu telah mereka jual kepada pemilik kapal ini, Jika itu benar, berarti itu adalah Tuan Razhel."

Mendengar hal itu, Tuan El segerah berlari menuju kamar Razhel sebelum terlambat.

beberapa pengawal pun ikut dengan Tuan El untuk keamanan Tuan El.


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C23
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen