Adnan berusaha dengan sekuat tenaga beranjak dari kursi dorongnya. Di berdiri sembari memegang tembok balkon. Dia memandang di bawah para pengawal sedang mencari seseorang.
"Ada apa?!" pekik Adnan sehingga suaranya bisa terdengar hingga ke bawah.
"Nona Ae-Ri, berhasil lari." Seorang pengawal berkata dengan rasa takut karena Adnan akan kalap jika mendengar kabar ini.
"Cepat cari dia!" perintah Adnan pada mereka.
Semua pengawal mencari ke setiap sudut rumah tetapi tidak berhasil menemukan Ae-Ri. Dia sepertinya sudah berhasil ke luar dari rumah ini.
Adnan memukul tembok balkon, dia tidak mengira rumah yang penjagaannya sudah ketat masih juga ada orang yang berhasil lari.
"Tenangkan dirimu, ayo kita masuk!" Binar berkata sembari memegang tangan Adnan.
"Aku tidak bisa tenang. Dia pasti akan melancarkan serangannya lagi!" ucap Adnan dengan nada kesal.
"Ayo masuk!" Binar berkata kembali dan langsung menyuruh Adnan untuk duduk di kursi dorongnya.