Binar menatap Adnan, dia mempercayakan hidupnya pada pria yang berusaha selalu melindunginya. Dia yakin jika suaminya tidak akan membiarkan dirinya mati begitu saja.
Dia memejamkan kedua matanya, berusaha untuk menenangkan dirinya. Terdengar degup jantung pria yang sedang menyanderanya ini.
Semuanya sunyi, orang-orang yang ada di sana tidak mengeluarkan suara sama sekali. Semuanya mencoba untuk tenang dan tidak histeris agar Adnan bisa menghabisi pria yang hendak menekan bom yang menempel di tubuh pria itu.
Binar membuka kedua matanya lalu menatap Adnan dengan penuh percaya. Dia memberikan sebuah tanda pada suaminya itu.
Adnan menyadari tanda yang diberikan Binar, dia melihat sebuah titik yang jika pelurunya di arahkan ke sana. Maka pria itu akan mati seketika tanpa ada perlawanan lagi.
Dengan sekuat tenaga Binar menginjak kaki pria berotot itu. Tangan yang mencengkeram tubuhnya terlepas dan dia berusaha untuk menunduk. Namun, usahanya tidak berhasil.