Download App
16.66% Yandere Kun ? / Chapter 5: Si Musuh (1)

Chapter 5: Si Musuh (1)

"...tidak ditemukan uraraka , gadis SMA ## . Telah dua bulan sejak tidak di---" klik...

Sosok berduri itu mematikan tv dan memakan sarapannya.

"Ada ada saja", katanya sinis. Dia sama sekali tidak peduli masalah yang lain. Sosok nya yang menyerupai landak ini merupakan sosok yang keras dan pemarah.

Bisa dibilang ia adalah sosok keras kepala , .."Bakugo , cepat sini bantu ibu"

Bakugo menengadahkan kepalanya dan mengangguk malas. Kalau tidak ke bawah ibu akan menyeretnya hingga turun. Huh menyebalkan!!

_

_

_

Aku adalah bakugo, seorang siswa SMA yang sama dengan uraraka. Jujur kehilangan nya itu cukup membuatku syok. Tapi aku sama sekali tidak peduli.

Setelah membantu ibu. Bakugo menarik nafas kemudian mulai Menganti baju dengan kaos. Biasanya setiap malam bakugo berlatih tinju disana.

Tes

bakugo mengelap keringat, dan tersenyum sinis. Dia selalu memukul Deku seperti ini.

Setiap kali ia berlatih ia selalu mengingat deku. Wajah bodohnya , dan karakter lemahnya itu.

Aku ingin menghantam nya apapun yang terjadi.

"Fuh, saatnya tidur" seru bakugo mengelap tangannya yang berdarah. Bakugo suka tantangan . dan tidak peduli jika ia dibenci semua orang.

Toh,, ini hidupnya..

_

_

_

_

Bakugo membuka mata dengan malas ketika ibu melemparkan nya karena belum bangun.

Ibu berkacak pinggang melihat bakugo mulai menguap..."Kau ini , cepat sana mandi, atau mau ibu lempar lagi!!"

Bakugo mengangguk malas dan segera berdiri. Sementara ibunya berteriak teriak ketika bakugo hanya bersikap acuh di hadapannya.

Tes

Tes

"Hm..apa ini?" bakugo menatap keatas. Bola matanya membesar. Dan keringat mulai membasahi tubuhnya.

Tes

Tes

Suara itu semakin jelas. Bakugo menatap ke bawah dengan cemas. Cairan itu adalah darah...

Tes

Tes

Bakugo berganti melihat ke atas. Pemandangan selanjutnya hampir membuat si kuat bakugo terkikik ketakutan.

Sosok hijau yang lemah itu, ia melihat dari ujung ventilasi. Dengan uraraka yang sudah hancur di tangannya.

Ia tersenyum lebar menatapku. Matanya menatapku dengan tatapan rendah.

"Hai bakugo, ...target selanjutnya kau" serunya. Kemudian ia tersenyum dan sebuah tali merangkul leherku. Semakin erat..

Aku berusaha melepaskan tapi tanganku masih licin kena air. Bisa kulihat sosok itu menatapku dengan tersenyum dan meletakan tangannya di kedua pipinya.

"Indahnya, bakugo. .kini kau yang akan menderita.."

Bakugo mendengarkan itu dengan matanya yang semakin menyipit. "Sial, lepas!!" lirih deku ia berusaha melepaskan tali itu.

Tapi seolah mesin. Tali itu semakin erat. Bisa kurasakan sebuah cairan yang perlahan keluar dari leherku.

Darah...,

Tidak lama semuanya mengelap.

_

_

_

_

Bakugo si jantan pingsan...

_

_

_

_

". ....ugh sakit sial!!" teriak lantang bakugo. Ia membuka matanya yang masih sakit.

Bisa di rasakan lehernya sangat sakit.

Bakugo melemparkan matanya ke seluruh arah. Gelap sekali.

Kamar ini, tercium aroma darah dimana mana. Bakugo merasakan ke dua tangan dan kakinya di ikat. Dan dia posisi tidur terbalik.

Bakugo sama sekali tidak bisa bergerak. Jika ia bergerak sedikit Saja. kaki dan tangannya terasa tersayat dan mengeluarkan cairan hangat.

Sial sangat siap, sial!!!.

Tak

Tak

Aku menatap ke depan, dan sekali lagi terkejut. Itu dia deku..

Bisa kurasakan tubuhku bergetar ketika melihat penampilan deku tidak seperti biasanya.

Deku menatapku dengan datar , tanpa emosi. Ia meletakkan barang bawaannya.

Pisau..., Gergaji..., Alat mixed.., ,dan mayat ibu...

Aku seketika merasakan rasa sakit dan aneh ketika deku membawa ibunya.

Lalu ia melemparkan ibunya seenaknya ke samping.

Deku terlihat tersenyum, dan mulai mengambil pisau..

_

_

dia mendekati ibu, ibu...

"Hoi deku, kalau macam macam--", Tak

Bakugo melebarkan matanya ketika melihat deku dengan mudahnya menusuk jantung ibunya.

Seketika darah, merembes keluar. ibu tidak bergerak. Apa apa jangan jangan..

Deku tersenyum, ia dengan mudah membelah dada ibu dan mengambil jantungnya.

Sosok itu mendekatiku, dia mengarahkan jantung itu ditangannya yang penuh darah.

"Bagaimana melihat jantung ibumu bakugo?" tanya nya. Aku terbelalak, ibu yang selalu memarahiku. Kini..

Aku memberontak, tidak ku pedulikan darah yang mulai membasahi lantai. "Hoi, sialan deku lepaskan aku!!" seru bakugo. Kini ia mulai bisa bergerak dengan cepat.

Deku menatapku dengan tatapan terdingin. Lalu menampar ku dengan sangat keras.

Plak, Plak..,"Plak ..,"Plak

Aku terus ditampar dan tanpa sempat marah. Aku tidak tau deku memiliki kekuatan sekuat ini.

Setelah menampar deku menarik rambutku kemudian menatapku rendah seperti binatang. Betul, aku menatap deku seperti ini .

"Kau harus tau bagaimana perasaanku makhluk kasar. Kau harus tau?" katanya kemudian deku berdiri.

Bakugo merasakan tamparan itu tidak memberikan tanda melainkan mengeluarkan darah.

Kuat sekali, lebih kuat dari kekuatan ku.

Deku, orang yang selalu kuanggap remeh. Dia ternyata menyembunyikan sesuatu.

_

_

Deku berhenti berjalan. Dia menunduk. Perlahan air matanya keluar.

"Hentikan..kumohon...jangan" seru dia lirih. Bisa kurasakan hawa mencengkam nya perlahan menghilang.

Aku bisa bergerak lagi. Dan segera melepaskan tali. Deku masih berlutut disana.

Aku tersenyum sinis. Kini giliran mu..


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login