"Enak kalau anak temannya. Mau beli makan apa tinggal nyuruh. He ...he. Sorry ya Dit! Salah sendiri jadi junior," batin Dewi.
Sementara itu, Nadia mulai sedikit membaik. Demamnya mulai turun dan tak begitu pusing seperti tadi pagi.
"Nad? Makan siang yuk! ajak Fina.
"Dari tadi sudah suruh makan terus," keluh Nadia.
"Ya kan memang harus. Pingin segera sembuh kan?" sahut Fina.
"Wah ... kalian ini terus jadikan itu buat alasan ya? Hiks," keluh Nadia.
"Ya tapi benar kan? Kamu cepet membaik beneran? Kalau nggak dipaksa makan sejak tadi, mana bisa secepat ini sembuhnya," sahut Fina lagi.
"He ... he. Iya juga sih, makasih ya sayang. Untung ada kalian," sahut Nadia.
"Tapi ... sedih juga kalau ingat perjuangan kita berdua semalam ya Fin?" ucap Nadia.
"Perjuangan apaan? Biasa aja lagi Nad...Nad," sahut Fina.
"Desi kemana? Sejak aku bangun tadi kok nggak kelihatan?" tanya Nadia.