Chapter 225: Chapter 225 Belanja

Setelah menaruhnya di atas meja kerja Mas Huda, Dewi pun kembali bekerja lagi di etalase depan.

"Haahhem. Kok jam segini mengantuk ya? Kira-kira Mas Didi sedang istirahat nggak ya ini?" batin Dewi.

"Siang sayang ... sudah istirahat belum nih?" tanya Dewi melalui pesan wa.

Hampir 5 menit Mas Didi sama sekali belum juga membuka pesan darinya.

"Hampir jam 1 lho ... kok dia masih belum buka wa ku sih?" batin Dewi sembari berulang kali mengecek ponselnya.

"Siang Mbak ...," sapa pelanggan yang menjadi temannya di kala sedang kesepian.

Dengan ramah Dewi melayani pelangggannya tersebut.

"Alhamdulillaah ... akhirnya ada teman ngobrol juga. He ...he," ucap Dewi kepada Mbak Sinta. Pelanggan tetap di sana yang sudah seperti saudara, karea rumahnya juga nggak begitu jauh dari rumahnya Dewi sendiri.

"Kamu ini ... mau kerja apa cari teman to Wi?" sahut Mbak Sinta sambil tertawa kecil.

"Ya ... dua-duanya Mbak. He ...he. Gimana Mbak? Mau cari apa ini?" tanya Dewi